Kamis, 06 Oktober 2016

(Malam Jumat)Penjaga Kampus Bejat

(Malam Jumat)Penjaga Kampus Bejat
Agen KartuQQ
Sebagai seorang gadis 20 tahun yg sedang mekar-mekarnya, kehidupan Mica, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas ****** dipenuhi keceriaan, hari-harinya dilalui dgn kuliah, dugem, ngerumpi bareng teman-teman, shopping, pacaran, dan kegiatan-kegiatan gadis kuliahan pada umumnya. Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia jg dianugerahi wajah yg cantik dan tubuh jangkung yg indah serta kulit yg putih bersih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang. Mica jg amat menjaga penampilannya dgn fitness, spa, dan ke salon secara rutin, dia memang ingin selalu terlihat cantik di depan Frans, pacarnya sehingga banyak cowok lain sirik dgn Frans ketika sedang jalan bareng.

Terlepas dari itu semua, Mica jg memiliki perangai buruk, sebagai seorang anak tunggal keluarga kaya yg hidup serba berkecukupan seringkali dia memandang rendah orang yg lebih rendah kedudukannya, salah satunya yg sering kena marah olehnya adalah Adi, sopir yg bertugas mengantar-jemputnya. Pernah sekali waktu dia telat menjemput karena jalan macet akibat ada demo, sesampainya disana Mica menyemprotnya habis-habisan dgn judesnya di lapangan parkir sampai terlihat beberapa orang lewat dan satpam disana.
Sungguh pedih hati sopir itu direndahkan di depan umum oleh nona majikannya, dia sdh lama bersabar menghadapi keangkuhan gadis ini, kali ini dia sdh tdk tahan lagi dan berpikir akan mengundurkan diri saja, tp sebelum mundur sebuah kesempatan emas utk memberi ‘pelajaran’ pada nona majikannya yg sombong itu menghampirinya lewat obrolan dgn Yoyo, si penjaga kampus bejat yg hobi memperkosa korbannya lewat foto-foto memalukan yg diambil dgn cameraphone hasil temuannya.

Mimpi buruk Mica berawal ketika suatu hari setelah bermain basket di bangsal kampus, dia bersama teman-temannya menuju toilet di sana utk ganti baju. Dia memasuki toilet kedua dari ujung yg ternyata adalah sebuah pilihan fatal, karena di sebelahnya Yoyo telah lama menanti mangsa yg masuk kesana selama hampir setengah jam.

Dgn sabarnya dia menanti dan melihat situasi melalui celah di pintu. Memang yg memasuki toilet sebelahnya bukan cuma Mica, sebelumnya telah ada beberapa orang masuk ke sana, namun saat itu di depan toilet jg masih banyak orang, sehingga kalau Yoyo menjulurkan tangannya melalui tembok pembatas yg bagian atasnya terbuka utk mengarahkan cameraphonenya tentu akan ketahuan oleh orang dari luar.

Diapun sempat melihat tubuh-tubuh mulus mereka yg ganti baju di luar toilet, tp utk mengambil gambarnya susah, risiko utk ketahuan terlalu besar dan ketika dia coba memotret dari celah pintu yg sempit itu hasilnya tdk maksimal, maka dia memutuskan menunggu orang memasuki toilet sebelah ketika situasi di luarnya sdh sepi, sambil berharap orang itu cantik.

Kesalahan Mica adalah dia memasuki toilet saat orang lain banyak yg sdh keluar, karena sebelumnya dia ke kantin dulu membeli minum dan duduk sebentar merenggangkan otot. Ketika dia memasuki toilet, dua temannya yg masih disanapun sdh hampir selesai, Yoyo tersenyum kegirangan begitu dilihatnya kedua orang itupun akhirnya keluar jg.

“Yuk, Ica…kita duluan yah !” seru salah satunya sambil membuka pintu keluar

“Iya-iya, see you, duluan aja gih !” balasnya dari dalam

Mica melepaskan bajunya yg berkeringat dan disusul celana olah raganya bersamaan dgn celana dalamnya, hanya dgn memakai bra pink dia duduk di kloset utk buang air kecil. Dia tdk menyadari diatasnya Yoyo dgn hati-hati mengintipnya sambil menyutingnya dgn kameraphone. Tiga menit saja, video klip yg terekam cukup jelas memperlihatkan wajah, tubuh, dan adegan buang air kecilnya. Sebelum gadis itu keluar, Yoyo cepat-cepat turun dari pijakannya lalu keluar dari toilet itu dgn hati-hati.

Hari itu masih sekitar jam dua siang dan masih banyak tugas yg harus diselesaikan Yoyo, terutama karena sempat tertunda ketika menanti mangsa di toilet itu. Maka niat buruknya lebih baik ditundanya daripada melakukannya dgn diburu-buru pekerjaan, lagipula rekaman tiga menitan itu sdh menjadikan gadis itu sdh dalam genggamannya, selain itu jg dia mengenal sopir yg mengantar jemputnya yg sering ngobrol di waktu senggang. Kebetulan belum lama ini dia mendengar keluhan Adi, si sopir itu tentang anak gadis majikannya dan berencana mengundurkan diri mencari kerja lain. Yoyo sendiri pernah mendapat perlakuan tdk enak dari gadis itu setahun sebelumnya.

Saat itu Mica sedang terburu-buru menuruni tangga, karena memakai sepatu sol tinggi dan tdk hati-hati dia terpeleset jatuh, jatuhnya tdk tinggi sehingga tdk berbahaya, tp karena waktu itu dia memakai rok diatas lutut tentu saja paha mulus dan celana dalamnya sempat tersingkap. Yoyo, yg waktu itu sedang menyapu dekat tangga itu memunguti tasnya dan membantunya bangkit, namun Mica malah membalasnya dgn makian kasar

“Tua bangka, lepasin tangan lo, mau cari kesempatan yah pegang-pegang !” katanya dgn sengit menepis tangan Yoyo

“Emang sy ga tau apa daritadi mata lu ngeliat kemana aja ? lu pikir siapa lu, dasar kampungan ga tau diri !” bentak Mica sambil berlalu darinya, tangannya masih memegangi pantatnya yg kesakitan.

Yoyo hanya tertunduk menerima penghinaan itu tanpa sempat memberi penjelasan, walaupun ada rasa marah tp dia mencoba memendamnya mengingat usahanya merubah diri, namun begitu menemukan cameraphone itu niat jahat dan nafsu balas dendamnya bangkit kembali dan menghantui kampus itu.

Hari itu, Mica sedang di perpustakaan mencari buku utk tugas ketika sebuah MMS masuk ke ponselnya. Dibukanya pesan dgn nomor tak dikenal itu. Wajahnya langsung pucat dgn mulut ternganga, jantungnya seakan berhenti berdetak sehingga buku yg dipegangnya jatuh terlepas dari genggamannya begitu melihat rekaman yg memperlihatkan dirinya sedang ganti baju dan buang air kecil di toilet, dibawahnya jg ada pesan :

“kalau tdk mau ini tersebar, sy tunggu di gedung kesenian ruang F-307 jam empat hari ini”

“Ica, kenapa lu ? ga enak badan ?” tanya temannya yg sedang mencari buku tdk jauh darinya.

“Ohh…ngga-ga papah kok, cuma buku jatuh aja ehehhe !” Mica menutupi kekagetannya dgn tawa dipaksa.

Setelah itu buru-buru dia keluar dari perpustakaan mencari tempat sepi utk menelepon nomor itu.

“Hehehe, udah diterima pesannya Non ? bagus kan ?” kata suara berat diseberang sana begitu ponsel diangkat.

“Heh, kurang ajar lu yah, siapa lu sebenernya hah !” suaranya meninggi menahan amarah dalam dadanya.

“Udah gak sabar yah Non, tunggu aja nanti sore, kita bakal membicarakan penawaran menarik buat film Non itu !” jawab Yoyo dgn kalem

“Bajingan, lu emang setan, jangan macem-macem yah sama gw !” Mica demikian marah dan frustasinya sampai mau nangis.

“Udahlah Non, capek marah-marah gitu, pokoknya sy tunggu nanti di F-307, sy sekarang masih banyak kerjaan, dan satu lagi, pastikan jangan ada orang lain yg tahu kalau ga mau dapat susah !” selesai berkata Yoyo menutup ponselnya.

Sebenarnya jam tiga kurangpun dia sdh tdk ada kuliah lagi. Setelah menyuruh Adi yg telah menjemputnya utk menunggu dia pergi ke kantin utk menunggu waktu yg ditentukan. Matanya tertuju ke novel yg dibawanya tetapi pikirannya tdk di sana, yg ada di pikirannya adalah bayangan mengerikan tentang apa yg diinginkan pengintip misterius itu pada dirinya dan bagaimana kalau rekaman itu tersebar. Saking stressnya, tanpa terasa dua batang rokok telah dihabiskannya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, pengintip misterius itu menghubunginya.

“Udah keluar yah Non, kalo gitu sekarang aja ke atas aja supaya lebih cepat beres, sy sdh nunggu di sini jg kok”

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Mica langsung mematikan ponselnya dan beranjak ke tempat yg ditentukan. Lantai itu memang sdh sepi, ketika naik tangga saja dia cuma berpapasan dgn dua orang pegawai tata usaha fakultas yg baru selesai kerja. Semakin langkahnya mendekati ruang itu, semakin berdebar pula jantungnya.

“Halo Non Mica, datang jg akhirnya !” sapa Yoyo begitu Mica memasuki pintu yg setengah terbuka itu.

”Mungkin Non lagi nyari orang yg merekam ini ya ?” tanyanya sambil menunjukkan cameraphonenya.

Mica melihat dalam layar kecil itu dimana dirinya sedang ganti baju lalu buang air kecil, wajahnya kontan memerah karena marah dan malu.

“Bajingan, serahkan barang itu !” Mica berteriak sambil merangsek ke depan.

Dia berusaha merebut cameraphone itu, tp pria setengah baya itu lebih sigap dan tenaganya lebih besar. Dgn mudah didorongnya gadis itu hingga tersungkur di lantai. Sambil menyeringai matanya memandang tajam tubuh Mica yg terbungkus baju biru bermotif bunga tanpa lengan, rok putihnya yg mini sedikit tersingkap memperlihatkan pahanya yg panjang dan mulus.

“Mau apa kamu bangsat, jangan mendekat, pergi !” Mica menggeser-geser tubuhnya menjauh dari Yoyo yg mendekatinya, dalam kepanikannya dia tdk sadar bahwa roknya semakin tersingkap dan celana dalamnya pun sempat terlihat.

“Tenang Non, jangan takut, bapak ga bakal nyakitin Non kok, malah ngasih Non kenikmatan yg luar biasa !” katanya sambil cengengesan.

Baru pernah seumur hidupnya Mica mendengar perkataan yg sangat merendahkannya itu, omongannya benar-benar rendah dan menjijikkan menyebabkan bulu kuduknya merinding ketakutan. Susah payah akhirnya dia bisa bangkit kembali dan berusaha mencapai pintu, namun ketika sdh dekat pintu itu membuka, Adi, sopirnya muncul di depan pintu.

“Bang Adi, tolong Bang…ada orang gila !” katanya terbata-bata karena masih gemetar.

Namun kelegaannya cuma sebentar saja, karena Adi malah mendorongnya ke arah Yoyo yg dgn sigap menangkap tubuhnya, ketika dia mau menjerit, tangan kokoh Yoyo langsung membungkam mulutnya sementara tangan satunya mengunci kedua pergelangannya yg telah ditelikung ke belakang. Agus menggeser meja dosen utk mengganjal pintu, setelahnya dia mulai menghampiri nona majikannya itu.

“Lebih baik Non berhenti ngelawan, inget Non kesini buat apa ? Non pengen rekaman ini diliat orang lain ? dimana nanti mukanya mau ditaruh Non ?” ancam Yoyo sambil tetap membekap mulut Mica.

“Coba aja kabur atau teriak, rekaman ini bakal tersebar, tinggal kirim ke sembarang nomor di HP ini !”

Mica tdk tahu harus berbuat apa lagi dalam situasi seperti itu. Ketakutan akan dicelakai dan rekamannya tersebar membuat rontaannya berkurang dan pasrah pada nasibnya.

“Binatang lu, tega-teganya berbuat gini ke gw, kacung ga tau diuntung !” maki Mica pada Adi dgn tatapan penuh kebencian.

“Hehehe, udah gini masih bisa galak jg Non !” Ag terkekeh sambil mengelus pipi majikannya

“denger yah, sy jg udah ga tahan kerja buat cewek sombong kaya Non ini, besok sy jg mau keluar kok, tp sebelum keluar sy mau ngasih Non kenangan manis dulu dong !”

Wajahnya makin pucat mendengar perkataan itu, dia sadar sdh tdk bisa berbuat apa-apa lagi, dia sdh dalam cengkeraman mereka. Keangkuhannya runtuh seketika itu jg, dadanya sesak dipenuhi emosi karena dikhianati, direndahkan dan diancam.

Tatapan mata Adi yg penuh nafsu binatang itu membuat nyalinya ciut sehingga memalingkan muka tak berani menatapnya, wajahnya jadi memelas memohon belas kasih. Tiba-tiba dirasakan darahnya berdesir ketika Adi menggeraygi pahanya yg jenjang.

“Udah daridulu gw pengen megang nih paha, akhirnya bisa jg sekarang, gile mulusnya!” komentarnya

Tangan Adi meraba makin naik hingga menyingkap roknya dan meremasi bongkahan pantatnya, sementara dari belakang Yoyo meremas payudara kirinya. Air mata Mica pun mengalir dan memohon-mohon minta dilepaskan.

“Jangan, jangan perkosa sy, ampun !” katanya terisak

“Santai Non, nanti jg enak kok” sahut Yoyo

Adi mulai menciumi pipi Mica, leher dan telinga jg tak luput darinya, Hembusan nafas dan lidahnya membuatnya bergidik jg merasakan sensasi aneh yg meskipun dia menolaknya tp ingin terus merasakannya.

Kemudian tangannya meraih kepala Mica dan mencium bibirnya yg tipis dgn kasar, dia menggeleng-gelengkan kepala berusaha menolak, namun Adi pegangan Adi pada kepalanya terlampau kuat sehingga terpaksa diterimanya serbuan bibir sopirnya itu.

“mmmpphhhh…mmpphhhh!” hanya itu yg terdengar dari mulutnya yg tersumbat bibir Adi yg atasnya ditumbuhi kumis tipis seperti tikus.

Tangan Adi kini sdh meraba kemaluannya yg masih tertutup celana dalam, jari-jarinya bergerak liar mengosoki belahan kemaluannya. Sementara Yoyo makin bernafsu meremasi payudara Mica, perlakuan kasarnya membuatnya ingin menjerit kesakitan tp mulutnya tersumbat bibir Adi sehingga bibirnya yg terkatup malah terbuka dan lidah Adi pun menerobos masuk, lidahnya menyapu rongga mulut Mica dan beradu dgn lidahnya.

Yoyo mulai mempreteli kancing baju Mica dan menarik lepas baju itu dari tubuhnya. Kini tubuh atas Mica cuma tersisa bra pink.

“Bukain kaitnya Pak Yoyo, daridulu gw penasaran pengen liat toked majikan gw ini !” kata Yoyo tak sabaran

Yoyo pun melucuti branya, Mica menutupi payudaranya dgn tangan dan terus memohon agar mereka tdk meneruskan aksinya.

Tanpa mempedulikan ocehannya, Adi menyingkirkan tangan yg menghalanginya itu. Terpesonalah keduanya melihat keindahan buah dada Mica yg putih, kencang dan berputing kemerahan itu.

“Wah majikanlu tokednya bagus banget, putih bulat kaya bakpao !” kata Yoyo sambil mengusap-usap payudara itu.

“Iya nih, pentilnya jg ngegemesin, imut gini !” timpal Adi yg tangannya memencet puting itu dan menarik-nariknya.”Nah, sekarang coba kita liat bawahnya !”

Mica berusaha menahan roknya dgn tangan ketika Adi akan memelorotinya, tp kemudian Yoyo kembali menelikung tangannya ke belakang sehingga dgn leluasa

Adi membuka sabuk dan resletingnya, rok itu pun meluncur jatuh melalui kakinya, disusul celana dalamnya dipeloroti hingga ke lutut. Kedua orang itupun kini dapat menikmati tubuh polos Mica, tangan-tangan hitam kasar itu berkeliaran menggeraygi lekuk tubuhnya yg indah. Adi yg berjongkok mulai menyentuh kemaluannya yg dilebati bulu-bulu tipis yg tercukur rapi.

“Hhmm…meqi yg bagus, masih rapat, jembutnya jg rapih, gw suka yg kaya gini !” celoteh Adi

Dari belakang Yoyo mencaplok kedua payudaranya, jari-jarinya memencet-mencet dan memilin-milin putingnya sehingga Mica pun terpancing libidonya, nafasnya makin berat. Walaupun sesekali dia memelas minta dilepaskan, namun tubuhnya berkata lain, terlebih ketika lidah panas Yoyo menyapu telak leher dan belakang telinganya. Saat itu satu tangan Yoyo turun ke bawah dan meremas pantatnya, jarinya terkadang menyentuh anusnya, belum lagi jari dan lidah Adi yg kini sedang bermain di meqinya. Perbuatan mereka membuat Mica semakin tak berdaya, tak berdaya karena nikmat dan tak cukup tenaga utk melawan.

Mereka lalu menurunkan tubuhnya hingga terbaring di lantai, dia merasakan dinginnya lantai menyentuh punggungnya. Adi melepas celana dalam yg menygkut di tungkainya dan dibukanya sepasang paha itu, wajahnya mendekati kemaluannya, lidahnya menjilati paha, pangkal paha, hingga akhirnya menyentuh bibir meqinya. Di tempat lain Yoyo dgn rakus mencium dan menghisap payudaranya, lidahnya yg menari-nari liar itu menyebabkan puting itu makin mengeras.

“Toked yg montok, eemmhh…sluurpp…!”

Beberapa menit lamanya Yoyo mengeksploitasi payudara Mica sebelum akhirnya jilatannya meluas ke lekuk tubuh lainnya, ketiak, bahu, leher, hingga akhirnya bibir mereka bertemu. Dari matanya yg terpejam air mata terus mengalir, namun birahinya terus naik tak terkendali.

“Hhhmmpphh…!” rintih Mica tersendat saat lidah sopirnya menyentil-nyentil klitorisnya, tubuhnya menggeliat-geliat menahan siksaan birahi itu.

“Udah mulai kerasa enaknya kan Non,tuh udah banjir gini !” ejek Adi sambil terus menjilatinya.

Kalah oleh desakan nafsunya, Mica pun tak terasa membalas permainan lidah Yoyo, utk mengurangi rasa jijik dia membayangkan yg dicium itu adalah Frans. Dia merasakan kemaluannya sdh sangat basah akibat jilatan sopirnya, tak lama kemudian dirasakan badannya menggelinjang. Mereka tertawa-tawa melihat reaksinya.

“Hahaha…akhirnya nikmatin jg kan !” ejek Yoyo

“Dasar perek, munafik, tadi sok jual mahal, tp baru digituin dikit aja udah keenakan !” timpal Adi

Betapa panasnya telinga Mica mendengar hinaan seperti itu, apalagi yg mengucapkan adalah sopirnya sendiri, dia tak menygka sopirnya sampai setega itu padanya, dia mulai menyesali seandainya dulu dia bersikap baik padanya mungkin kejadian hari ini tdk akan menimpanya, tp segalanya sdh terlambat.

Kini Adi menariknya hingga berlutut di depan selangkangannya, lalu dia membuka celananya sendiri. Dan terlihatlah kemaluannya yg membuat Mica terkesiap karena panjangnya, lebih kaget lagi saat dia melihat milik Yoyo yg sdh berdiri di sebelahnya karena miliknya walaupun tak sepanjang sopirnya namun lebih kokoh dan berurat. Sambil berkacak pinggang seolah tanda kemenangan, Adi memerintahkan anak majikannya mengoral k0ntolnya. Di bawah ancaman, Mica meraih k0ntol itu dgn tangan gemetar lalu sambil menutup mata menahan rasa jijik dimasukkannya benda itu ke mulutnya.

“Huehehehehehe…baru kali ini gw liat majikan nyepongin sopirnya, hebat, hebat !” ejek Yoyo melihat adegan itu.

“Sepongannya yahud banget, daripada nyepongin pacar Non yg k0ntolnya kecil itu mendingan yg sy kan, lebih gede, lebih muasin lagi !” Adi menimpali

“Ayo Non, yg sy jg pengen diservis !” Yoyo meraih tangan Mica dan meletakkannya pada k0ntolnya.
Mica mengulum dan mengisap k0ntol sopirnya sambil tangannya sesekali mengocoknya, sementara tangan satunya mengocok punyanya Yoyo. Sepuluh menit lebih dia mengocok dan mengulum k0ntol kedua jahanam itu secara bergantian. Dia menyadari betapa kotor dirinya saat melakukan hal itu, tp entah dorongan apa yg membuatnya merasa terangsang dan menikmati perlakuan mereka.

“Mmmmpphhh…sshh…mau ngecrot nih Non, ditelen yah…awas kalo dimuntahin !” perintah Yoyo sambil melenguh nikmat.

Akhirnya dgn satu lenguhan panjang Yoyo, menekan kepala Mica ke selangkangannya sehingga batang itu melesak lebih dalam ke tenggorokan gadis itu lalu menumpahkan isinya yg kental disana. Cairan itu langsung memenuhi mulutnya dan tertelan tanpa bisa ditahan. Mica gelagapan dan meronta ingin melepaskan benda itu tp Yoyo menahan kepalanya dan kalah tenaga. Dia langsung terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah mencari udara segar begitu Yoyo mencabut k0ntolnya, aroma sperma yg menusuk itu masih terasa di mulutnya.

Mica sempat beristirahat sekitar 2 menitan sebelum Adi menarik pergelangan kakinya dan membentangkan kedua pahanya, lalu dia mengambil posisi diantara kedua paha itu.

“Ok, Non sekarang saatnya ngejos hehehe!” seringainya mesum

“Jangan Bang, sy mohon…oohh, maafin sy !” Mica mengiba dgn berurai air mata.

“Waktu sy minta maaf dulu, Non jg ga maafin, enak aja sekarang minta maaf !” cibir Adi tanpa menghentikan aksinya mendorong k0ntolnya memasuki meqinya.

“Sakit…akh…lepaskan…uuhh !” rintihnya saat k0ntol sopirnya menyeruak masuk menggesek dinding kemaluannya.

“Ooohh…enak tenan meqinya Non biar udah ga perawan tp masih seret !” komentar Adi

“Tuh kan kebukti k0ntol pacarnya kecil, kalo ngga pasti udah ga seseret sekarang, ya ga !” sahut Yoyo disambut gelak tawa keduanya.

“Siap yah Non, sy bakal ngebuktiin kalo sy lebih bisa muasin Non daripada pacar Non itu, hiihh !” habis mengucapkan kalimat itu Adi langsung menyodokkan k0ntolnya diiringi erangan panjang Mica.

Adi terus menghentak-hentakkan pinggulnya membuat tubuh Mica berkelejotan, mulutnya mengap-mengap mengeluarkan rintihan yg justru membuat kedua orang itu tambah bernafsu.

“Ayo liat sini, asyik nih buat nambah koleksi gw !” sahut Yoyo mengarahkan cameraphone itu pada mereka.

“Jangan…tolong jangan ahhh…direkam…ahhh !” Mica mencoba menutupi wajahnya dgn tangan
Namun Adi malah merentangkan kedua tangannya itu ke samping sehingga Mica tdk bisa menutupi wajahnya lagi.

Adi tertawa-tawa melihat ke arah kamera seolah bangga bisa menikmati tubuh majikannya yg cantik itu. Sekitar tiga menit Yoyo mengabadikan adegan perkosaan itu sebelum dia sendiri bergabung menikmati tubuh mulus itu.

Yoyo menggeraygi seluruh tubuh Mica serta menjilatinya, leher jenjang itu dicupangi sampai memerah. Lidah Yoyo yg menggelitik tubuhnya membuatnya makin menggelinjang.

“Busyet, baru pernah gw main sama anak juragan sendiri, ternyata asoynya ga ketulungan !” kata Adi sambil terus menyetubuhinya tanpa ampun.

Tak lama kemudian, tubuh Mica mengejang dan menekuk ke atas sampai tulang-tulang rusuknya terjiplak di kulitnya. Dia merasa seperti ada suatu ledakan hebat dari dalam tubuhnya yg tdk bisa ditahan dan menyebabkan tubuhnya menggelepar-gelepar bak ikan keluar dari air.

Tdk dapat disangkal bahwa perasaan itu nikmat luar biasa melebihi kenikmatan yg pernah dirasakan bersama pacarnya. Adi masih terus menggenjotnya selama beberapa menit ke depan, dan akhirnya dia pun mencabut k0ntolnya lalu buru-buru mendekati wajah Mica dimana dia menyemprotkan spermanya. Cairan putih kental pun berceceran membasahi wajah dan rambut gadis itu. Sebelum sempat membersihkan cairan berbau tak sedap itu dari wajahnya, Yoyo sdh mengambil giliran memperkosanya.

Yoyo membalikkan tubuhnya yg masih lemas itu ke posisi telungkup, kemudian pantatnya dia tarik hingga menungging.

“Aaahhkkk…aahh !” erang Mica dgn mata terbelakak, kedua tangannya mengepal keras ketika Yoyo melakukan penetrasi dari belakang.

Setdknya dia masih bersyukur karena Yoyo tdk mengincar anusnya, terbayang olehnya betapa sakitnya di anal seks dgn k0ntol sebesar itu sementara anusnya masih perawan. Berkat bantuan cairan kemaluannya, k0ntol Yoyo lebih mudah menusuk meqinya, itupun masih terasa nyeri.. Dia mulai mengocok meqinya, mulanya perlahan tp lama-lama kecepatannya semakin meningkat. Mica sebentar mendesah, sebentar menggigit bibir merasakan kenimatan yg diberikan Yoyo, sepertinya dia sdh begitu mengikuti permainan yg dipimpin oleh dua pemerkosanya itu.

Rasa jijik dan marah yg sedari tadi menyelubunginya berubah menjadi gairah kenikmatan, setdknya utk saat ini. Semakin kasar perlakuan yg diterimanya semakin nikmat rasanya, pinggulnya pun ikut bergoyang mengimbangi irama genjotan Yoyo. Desahan yg keluar dari mulutnya makin menunjukkan kenikmatan bukannya desahan korban perkosaan.

Adi menaruh kursi di depan Mica dan duduk di sana, selain kaos berkerahnya, bagian bawahnya sdh telanjang. Tubuh atas Mica yg bertumpu di lantai itu diangkatnya ke antara dua pahanya.

“Ayo…Non tadi belum dibersihin nih, jilatin sampai bersih yah !” suruhnya

Tanpa harus disuruh kedua kalinya, Mica yg sdh setengah sadar itu, meraih batang itu lalu menyapukan lidahnya membersihkan cairan yg belepotan di sana, sesekali dimasukkan ke mulut dan diemut sehingga pemiliknya merem-melek dan melenguh keenakan, k0ntol itu pun perlahan-lahan membesar lagi di dalam mulutnya.

Sementara dari belakang Yoyo masih asyik menyodok-nyodok meqinya sambil kedua tangannya berpegangan pada kedua payudaranya. Butir-butir keringat sdh nampak pada kulit punggungnya seperti embun, wajahnya pun sdh bersimbah peluh bercampur sperma. Suatu saat Yoyo membenamkan k0ntol itu hingga mentok dan memuntahkan isinya di dalam sana, tubuh pria itu mengejang sambil mengerang dgn suara berat. Nampak cairan putih itu meluber di sela-sela kemaluan Mica membasahi daerah sekitar selangkangannya.

Mereka berganti posisi lagi, Adi berkata bahwa dia ingin mencoba posisi yg pernah dilihatnya di sebuah film porno. Mula-mula diperintahkannya Mica naik ke pangkuannya berhadapan. Dia sdh memegangi k0ntolnya yg mengacung tegak itu ketika Mica menurunkan tubuhnya sehingga otomatis k0ntol itupun melesak ke meqinya diiringi desahan.

“Pegangan yah Non, kalo jatuh jangan salahin sy ntar !” suruhnya

Setelah Mica berpegangan pada bahunya, Adi pelan-pelan bangkit dari bangku, kedua tangannya menopang pantat Mica sehingga kini posisinya digendong Adi dgn kedua tungkai menjepit pinggang Adi. Merasa pijakannya telah mantap, Adi pun menyentakkan badannya menggenjot meqi majikannya dgn gaya berdiri.

“Wow…boleh jg jurus baru lu , sekali-sekali bisa gw coba nih !” kata Yoyo

“Berguna jg tuh film bokep, dapat pelajaran baru yg emang sip” sahut Adi yg makin ganas menggenjot Mica.

Dgn posisi demikian Mica merasa meqinya ditusuk dgn lebih keras dan dalam, payudaranya pun turut bergoyang-goyang seirama badannya.

Adi dapat bertahan sekitar belasan menit dalam posisi yg cukup menguras tenaga itu, namun selama itu dia berhasil mengirim Mica mencapai klimaks. Mereka terus menggarapnya tanpa mempedulikan kondisi Mica yg sdh kepayahan. Sekarang Yoyo berbaring di lantai dgn memakai pakaiannya sebagai alas kepala, disuruhnya Mica melakukan gaya woman on top dgn bergoyang di atas k0ntolnya. Dgn pertimbangan mengakhiri perkosaan itu secepatnya, Mica pun menaiki k0ntol Yoyo lalu mulai menaik-turunkan tubuhnya. Belum sampai semenit bergoyang, dari belakangnya Adi mendorong punggungnya ke depan sehingga pantatnya agak terangkat.

“Ntar Pak Yoyo, gw belum keluar nih tadi, sekarang mo nyoba ngejos disini nih !” katanya sambil memasukkan dua jari ke anusnya.

“Jangan Bang, jangan disana, sy takut !” mohonnya saat Adi mulai meludahi daerah itu agar licin serta mengeluarmasukkan jarinya sejenak.

“Heh, udah diem aja Non, ntar jg enak kok !” Adi mulai membuka lubang itu dan tangan satunya mengarahkan senjatanya ke sana.

Yoyo yg dalam posisi berbaring memegangi kedua lengan Mica agar tdk berontak.

“Aaahh…aduh…sakit, ampun Bang, tolong hentikan !” rintih Mica menyayat hati, tubuhnya mengejang, dan wajahnya meringis menahan perih

Tanpa merasa iba, sopir bejat itu terus saja melesakkan k0ntolnya dan menikmati jepitan dubur itu terhadap k0ntolnya, begitu jg Yoyo di bawahnya, dia malah makin bergairah melihat ekpresi kesakitan Mica, sesekali dia menyapukan lidahnya pada payudara yg menggelantung dekat wajahnya. Mereka berdua pun mulai menggenjot tubuh Mica, dua k0ntol menghujam-hujam meqi dan anusnya, sungguh suatu derita birahi yg luar biasa dialami gadis malang itu.

“Gile, masih perawan loh pantatnya, sempit banget sampe berdarah gini !” kata Adi sambil meremasi bongkahan pantatnya.

Darah segar memang mulai nampak pada kulit pantatnya yg putih dan tangisan Mica pun makin menjadi, namun itu tdk mengurangi kebiadaban kedua orang itu.

Beberapa saat kemudian ketiganya mencapai orgasme dalam waktu hampir bersamaan, yg paling awal adalah Adi, mungkin karena sempitnya, sperma itu menyemprot di dalam pantatnya dan meluber keluar bercampur cairan darah. Mica pun menyusul beberapa menit kemudian bersamaan dgn Yoyo yg menumpahkan spermanya di dalam meqi Mica. Tubuh Mica pun akhirnya ambruk menindih Yoyo dgn k0ntol masih menancap. Adi memakai kembali celananya, dia tersenyum puas sambil menyalakan sebatang rokok.

Sebentar kemudian Yoyo pun bangkit dan melihat jam yg sdh menunjukkan jam 5 kurang, dia membuka pintu dan memantau keadaan sekitar, sepi tdk ada ada tanda seseorang lewat sini. Mica masih terbaring di lantai menangis sesegukan, keringat telah membasahi badannya, daerah selangkangannya penuh lelehan sperma dan di pantatnya sperma itu bercampur darah. Yoyo mengancamnya bahwa bila dia berani buka mulut atau pindah ke kampus lain, foto dan video klip itu akan disebarluarkan bahkan keselamatan pacarnya pun mungkin terancam.

Setiba di rumah, kedua orang tua Mica masih belum ada di rumah, papanya memang sedang di luar kota sejak kemarin lusa dan mamanya sedang ikut arisan. Kesempatan ini tdk disia-siakan Adi utk menikmati tubuh Mica sepuas-puasnya. Dia memperkosa nona majikannya itu di kamar gadis itu serta di kamar mandi yg menyatu dgn kamar itu sekaligus mandi bersama. Mica sendiri sepertinya sdh pasrah saja menikmati dirinya diperkosa seperti itu, pikirnya toh sdh telanjur basah, mandi saja sekalian.

Perkosaan itu baru berhenti ketika mamanya pulang sekitar jam sembilan. Di depan nyonya besar itu, baik Adi dan Mica bersikap seperti biasa, yg satu demi menutupi perbuatan bejatnya, yg lain demi menutupi rasa malu dan tdk ingin menyusahkan orang tuanya. Besoknya memang benar Adi mengundurkan diri dgn alasan ingin bekerja di kota lain bersama saudaranya, namun derita Mica belum berakhir karena dia telah menjadi salah satu budak seks Yoyo, si penjaga kampus bejat itu.

0 komentar:

Posting Komentar