Kamis, 13 Oktober 2016

GARA'GARA TERLILIT HUTANG

Agen KartuQQ
Suatu Malam aku duduk disebuah restoran kecil di sudut utara kota S. Aku sedang mengetik kisah perjalananku ketika Handponeku berdering.

“Halo, Mas Afis, sudah ditempat?” tanya suara pria.

“Sudah. Kamu langsung kesini saja. Aku dimeja no 3.” Jawabku.

Tak lama kemudian, datanglah laki-laki muda keren umur sekitar 27 tahunan mendekati mejaku.

“Mas Afis? Kenalin, Aman.” Kata laki-laki itu mengulurkan tangannya.
Segera aku berdiri sambil menyambut tangannya.

“Kamu punya nomernya?” tanyaku, setelah kami berdua duduk dan ia memesan minuman.

Ia tdk menjawab, hanya tersenyum lalu mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya. Segera kubuka, dan di folder “Miska” aku menemukannya. Sebuah foto gadis cantik berkerudung dgn tubuh montok terbalut kemeja ketat.

“ini gadisnya?” tanyaku pada Aman.
Dia mengangguk sambil tersenyum nakal.

Aman adalah kenalan yg kutemui di sebuah forum dimana para petualang dan hunter sepertiku berkumpul didunia maya. Dia adalah seorang mahasiswa sebuah universitas di kota F. Dia mengatakan padaku bahwa dia tahu seorang gadis cantik dan berkerudung mahasiswi kampusnya yg sedang membutuhkan uang utk membayar kuliahnya.

Dari Aman aku tahu bahwa gadis cantik berkerudung ini punya kehidupan yg glamor sehingga sering menggunakan uang kiriman orang tuanya di kampung hanya utk bersenang-senang, sehingga akhirnya punya tunggakan uang semesteran yg besar.

“Hallo,” kataku membuka pembicaraan di telepon

“Hallo… dgn siapa ini?” terdengar jawaban dgn suara yg merdu di seberang sana.

“Apa ini benar dgn Miska?” tanyaku.

“Benar. ini siapa yah?”

“Mmm… kenalin, Aku Afis…”

“Mmm.. tau nomor telepon saya dari mana yah?”

“Dari temen Miska.”

“Denger-denger Miska lagi butuh uang yah?”
Terdengar suara Miska berubah bergairah dan bersemangat.

“Iya! Kok tahu? Ini siapa sih?”

“Ini temen… gini Miska… aku ada nih, sedikit uang bisa kamu pake dulu… tp aku juga mau minta bantuanmu nih…” kataku memulai menyerang.

“Mmm.. bantuan apa yah? Boleh deh…” kata gadis itu.

“Aku pingin banget kenalan sama Miska… gimana kalo besok sabtu siang kuajak Miska ke sebuah tempat wisata? mau yah? Lagi butuh temen ngobrol nih…”

Agak lama Miska tdk menjawab. Aku sempat khawatir, jangan-jangan dia nggak mau dan langsung mutusin hubungan.

“Hallo…Hallo…?” kataku ngetes.

“Iya deh gak papa… tp cuman ngobrol aja kan?” katanya terdengar khawatir.

“Iya cuma ngobrol aja…” jawabku sekenanya.
Nanti kalau sudah kena rayuan mautku dia tak akan bisa berkata takut-takut seperti ini, pikirku.

“Oke.. ketemu di depan kampusmu yah, sabtu siang…” kataku menutup telepon.

Sabtu siang sekitar jam 12.00, langit cerah, secerah harapanku akan seorang gadis cantik berkerudung yg akan segera kuperawani. Si Aman juga tdk minta apa-apa kecuali dia bilang kalau juga mau ikut menikmati tubuh Miska. Aku sih tdk keberatan, aku justru semakin bergairah jika menikmati seorang gadis cantik montok berekerudung seperti Miska bersama-sama.

Mobil Sedan sewaanku berhenti didepan kampus Miska, tepat didepannya. Aku segera keluar dari mobil, lalu melihat sekeliling. Tak lama kemudian, aku menemukanya. Gadis cantik berkerudung itu berjalan mendekat ke mobil. Semakin dekat dan melihatnya langsung, Tubuh tinggi semampai sekal dgn balutan kemeja batik ketat dgn lengan sambungan hitam ketat. Rok jeans yg ia pakai juga ketat, menampakkan samar kaki yg sekal. Senyum di wajahnya yg putih bersih semakin menawan dgn lesung pipit di pipinya. Kerudung hitam yg ia kenakan dililitkan ke lehernya membuatnya semakin senawan. Segera aku mengulurkan tangan, bersalaman dgn tangannya yg halus. Miska tersenyum.

“Mas Afis yah? Kenalin, Miska.” Katanya.

“Kita mau kemana sih?”

“Jalan-jalan aja…ngobrol-ngobrol. Mau yah. Masih butuh uangnya khan?” tanyaku. Miska pun mengangguk.

Akhirnya Miska menuruti ajakanku Masuk kedalam mobil dan segera menuju ke villa yg sudah kusiapkan. Selama perjalanan, aku berbincang-bincang denganya utk mendalami dirinya dan mengetahui kelemahannya. Setelah beberapa lama berbincang-bincang, aku yg sangat pandai dalam merayu dan mendekati cewek akhirnya dapat mengorek bahwa ternyata Miska sudah pernah merasakan orgasme, namun belum sampai ngentot.

Selama ini dia cuman dioral oleh mantan pacarnya yg sudah 3 bulan putus. Tentu saja dia menceritakannya dgn malu-malu, dan dgn sedikit paksaan menggunakan ancaman uang yg jadi kartu as ku.

Bahkan dalam perjalanan menuju villa aku sudah bisa mulai merangsangnya, meraba-raba paha sekalnya dari luar roknya sampai mengelus-elus Meqinya dari luar roknya. Miska yg berbaju ketat itu hanya bisa menggigit bibir menahan birahi yg menerpanya. Ia tak berani menolak karena takut aku tdk meminjamkan uang yg ia butuhkan. Akhirnya menjelang sampai di villa dia hanya mendesah dan merintih kenimatan karena kurangsang.

Sekitar dua jam berikutnya sampailah kami di villa yg kusewa, ternyata Aman belum nampak. Tempatnya jauh dari keramaian, hanya hamparan hutan dan padang rumput di sekelilingnya, tdk ada tetangga atau Hotel lain dalam radius ratusan meter.

Hotel tersebut memiliki 50 kamar dan kolam renang yg besar, bangunan utk pengurus Hotel terletak jauh di belakang yg dihubungkan jalan setapak melewati sebuah taman. Tentu saja aku sudah memesan agar tdk diganggu.

Kemudian segera kutarik Miska ke teras depan dimana aku duduk sambil menikmati indahnya pemandangan dan sejuknya hawa pegunungan. Langsung saja dia kutarik duduk di pangkuanku. Tanpa ada perlawanan yg berarti, kupeluk tubuh Miska dan ku cium pipinya di kursi teras depan diselingi angin sepoi daerah pegunungan yg sangat dingin.

“Jangan maas..” kata Miska sedikit berontak.

“Gakpapa… nikmati aja… katanya mau pinjem uang…” kataku sambil mempererat pelukanku dan terus menciumi pipinya.

Dia hanya diam. Miska yg cantik bertubuh sekal mulus itu Masih terus berontak, namun seperti hanya agar tdk kehilangan harga dirinya. Aku tahu dari desahan nafasnya yg menderu dan gerakan tubuhnya yg seakan menikmati gesekannya dgn tubuhku, sesungguhnya Miska sudah terangsang hebat.

Tanpa menunggu lama, tanganku segera menjelajah ke tubuhnya yg menantang, payudara adalah sasaran utamaku, Masih terasa kenyal seperti yg kurasakan beberapa waktu yg lalu. Kuremas-remas payudaranya dgn penuh nafsu dari luar kemeja ketatnya secara bergantian, sementara tanganku satunya membuka satu persatu kancing bajunya.

Sekali terbuka langsung kulepaskan baju ketatnya dan melemparkannnya ke lantai teras, dan tampaklah payudara yg montok putih mulus dgn berbalut bra satin berarna biru tua, sungguh kontras dgn kulitnya yg putih mulus, menambah seksi tubuhnya. Lengan sambungan hitam ketat juga semakin menambah gairahku.

Ciumanku mulai mendarat di lehernya yg tdk tertutup kerudungnya, tanganku tdk pernah lepas dari dada Miska. Miska yg bertubuh sekal itu hanya menggelinjang dan mendesah ketika lidahku menjilati lehernya, terus turun hingga bahu dan berputar di sekitar dada.

Haa dingin pegunungan tak dapat mengusir panasnya birahi kami berdua. Terlarut dalam gairah, Miska menjambak rambutku ketika putingnya kukeluarkan dari bra-nya dan kupermainkan dgn lidahku, sambil tanganku membuka retsleting roknya, dan mulai menyelinap di baliknya, menjelajah di sekitar pangkal pahanya yg Masih tertutup CD halus. Terasa lembab dan basah di antara pahanya.

“Mppphhhhhhh.. agh..!” desahnya di dekat telingaku membuat gairahku semakin memuncak.

Akhirnya dgn sekali sentil di kaitan bra, maka terlepaslah bra dari tempat semestinya. Kini terpampang tepat di wajahku kedua bukit kembar yg putih montok milik Miska dgn puting yg kemerahan, sungguh indah dan menantang utk diremas dan dikulum. Maka segera kudaratkan bibirku di antara kedua bukit itu dan kembali lidahku menjelajahi kulit mulus itu terus mendaki ke puncak bukit.

Kuputar-putar jilatanku di sekitar putingnya sebentar, lalu kukulum putingnya dan kusedot dgn gigitan-gigitan ringan nan nakal. Miska makin menggelinjang, pantatnya mulai digoyang-goyangkan di pangkuanku, sehingga menekan dan menggesek-gesek kemaluanku yg sudah menegang.

Tangan kiriku sudah Masuk di balik celana dalamnya yg basah. Mulanya satu jari Masuk ke liang Meqinya, kemudian dgn dua jari kukocok Meqinya sambil kusedot kedua putingnya secara bergantian.

“Ooogghhhhh.. yess.. yaa.. teruss.. mmmppphhhh..!” desah Miska yg sudah terpapar birahi itu makin kencang tdk perduli dgn suasana sekitar, bahwa kami Masih di teras.

Goyangan pantatnya makin kencang seirama kocokan jariku di Meqinya. Kemudian kutarik dia berdiri, dan dgn sekali hentakan roknya kupelorotkan ke bawah, hingga tinggal CD yg Masih menempel. Kini gadis itu semakin menggairahkan, hanya menggunakan kerudung hitam, sambungan lengan hitam dan kaus kaki putih.

Aku yg sudah tak tahan langsung menekan pundaknya agar jongkok di depanku, lalu tergesa-gesa kulepas kaosku. Kubuka retsleting celanaku dan kukeluarkan penisku dari celana dalamku. Miska memejamkan matanya dan menggeleng-geleng. Aku tahu, Miska baru sekali ini melihat penis laki-laki secara langsung.

Segera kurayu Miska sambil kutepuk-tepukkan penisku ke wajah dan pipinya yg halus, lalu kugesek-gesekkan ke bibirnya. Terasa bibir indahnya bergetar menyentuh ujung penisku yg sudah mengeras. Ujung penisku sudah basah, pelan-pelan lidah Miska keluar dan mulai menari-nari di lubangnya. Kuambil satu tangannya lalu kutuntun mengocok batang penisku. Kepala penisku sudah berada dalam mulut manisnya, sementara tangannya kutuntun menjelajah ke bawah ke kantong bolaku. Aku begitu terangsang dan kelojotan kenikmatan dibuatnya.

Kupegang kepalanya dan kugoyangkan pinggulku sehingga aku dapat mengocok mulutnya dgn penisku. Meskipun Miska tdk dapat mengakomodasi semua penisku yg panjangnya 20cm dan berdiameter sekitar 6cm, tp Miska cukup memberi rangsangan dgn menggoyang-goyangkan kepala saat kukocok mulutnya. Miska seperti kewalahan menghadapi kocokanku di mulutnya.

Kuangkat tubuhnya, kutarik CD nya ke bawah hingga terlepas lalu kutelentangkan di meja teras tubuh bugilnya. Baru kali ini aku dapat melihat dgn jelas tubuh bugil Miska, begitu seksi putih mulus dan padat berisi. sungguh beruntung sekali aku dapat menikmati tubuh mulus dan seksinya.

Aku jongkok di antara pahanya, kucium aroma khas dari Meqinya yg sudah lembab, kembali kuMasukkan jariku ke liang Meqinya sambil kujilati klitorisnya yg merah mudah dan dikelilingi rambut halus tipis di sekelilingnya.

Miska mendesah dan menggerak-gerakkan pinggulnya seakan memaksaku utk meMasukkan lebih dalam lidahku ke Meqinya. Jilatan lidahku langsung menelusuri bibir Meqinya hingga akhirnya mengganti kocokan jari tangan dgn kocokan dan jilatan lidah di Meqi basahnya. Miska kembali mendesah atau lebih tepatnya teriak histeris dalam gelombang kenikmatan.

Tdk mau ‘menyiksa’-nya lebih lanjut, maka aku berlutut dan mengatur posisiku di antara kakinya yg kurentangkan. Aku tahu, lubang Meqi perawan Miska terlalu sempit utk ukuran penisku.

Dgn perlahan-lahan kusapkan kepala penisku di bibir Meqinya. Aku tdk mau terlalu bernafsu utk segera meMasukkan ke dalam meqinya, karena itu akan membuat Miska kesakitan.

Setelah kurasakan cukup, perlahan kudorong penisku Masuk sedikit demi sedikit sambil menikmati expresi di wajah cantik Miska ketika menerima penisku di Meqinya yg masih sempit. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya yg mungil dan tangannya mencekram pinggiran meja.

Aku menghentikan sesaat doronganku utk memberi Miska kesempatan bernapas, kemudian kulanjutkan utk membenamkan sisa dari batang penisku di Meqi Miska. Terasa ada yg robek, bersamaan dgn jerit kesakitan Miska.

Aku berhasil memerawani Miska. Setelah penisku semua Masuk, kudiamkan sejenak utk membiarkan Miska terbiasa dgn penisku, juga menikmati expresi wajah Miska yg berubah memerah karena mulai bisa menikmatinya.

“Oooogghhhhh.., pelan-pelan maass..!” katanya pelan bercampur desahan.

Perlahan kutarik penisku keluar dan meMasukkan lagi dgn pelan, semakin lama semakin cepat hingga aku dapat mulai melakukan kocokan-kocokan ke Meqinya.

“Auuuuw.. maass.. uuuucccchh.. yahh…mmmppphhhh.. nikmattt.. pelaannh…! jerit sakit Miska itu pelan-pelan berubah menjadi desah nikmat.

Tangan Miska sekarang meremas kedua payudaranya sendiri yg dari tadi bergoyang-goyang mengikuti goyangan atas kocokanku. Diplintir sendiri kedua putingnya sambil tetap mendesah dan mengerang dalam kenikmatan birahi. Kunaikkan kedua kakinya ke pundakku, sesekali kujilat dan kukulum jari-jari kakinya sambil mengocok Meqinya, Miska makin menggelinjang.

“Ooooccchhhhh.. maass.. aaku..”

Belum sempat Miska menyelesaikan desahannya, kulihat tubuhnya mengelinjang dan kurasakan denyutan dan remasan dari dinding Meqinya. Kemudian tubuhnya terkulai lemas di atas meja teras, aku Masih belum menyelesaikan hasratku, bahkan belum separuhnya terpenuhi.

“Udah maass, istirahat dulu, aku capek, lemes banget nih..!” katanya memelas padaku.

Tdk kuperdulikan permintaannya, kocokanku makin kepercepat frekuensinya. Miska melotot padaku, tp jadi tambah cantik dan lebih menggairahkan.

Kemudian kutelungkupkan tubuhnya di atas meja dan kakinya berlutut di lantai, aku Masih ingin menikmati anal sex padanya. Kuusapkan penisku yg basah di anusnya, tp Miska menolak, akhirnya aku mengalah dan membimbing penisku ke Meqinya. Maka tanpa menunggu lagi, kusodokkan penisku dgn keras ke Meqinya.

“Ooooggghhhhhh.. yess..!” Mawar menjerit kaget, tp terus berlanjut dgn kenikmatan.

Kupegangi pantatnya dan kutarik maju mundur seirama dgn kocokanku. Dgn posisi seperti doggie style, penetrasi penisku di Meqinya dapat masuk ke dalam dan kurasakan kepala penisku menyentuh seperti rahimnya.

Kocokanku semakin lama semakin cepat menghantam dinding Meqinya, Kugoyang pantatku utk memberikan gairah erotik pada Miska. Kedua tangan Miska kupegang dan kutarik ke belakang, kini Miska bergantung pada tangannya yg kupegangi.

Tak lama kemudian kepalanya digoyang-goyangkan pertanda dia kembali mengalami orgasme hebat, tp tetap aku tdk mau menghentikan kocokanku. Aku kembali duduk di kursi, Miska kutarik ke pangkuanku. Perlahan Miska menurunkan pantatnya sehingga penisku melesak mulus masuk ke Meqinya.

Kini giliran Mawar yg kubiarkan memegang kendali. Miska mulai menggoyang goyangkan pantatnya, sehingga penisku terasa dipelintir di dalam Meqi. Kusedot dan kupermainkan puting payudaranya yg bergoyang-goyang di depan wajahku.

Miska kembali mengimbangi permainan ini dgn posisi seperti itu dia bebas berkreasi, baik bergoyang maupun turun naik, ganti aku yg dibuat kelojotan olehnya. Dari expresi wajahnya aku yakin dia sudah orgasme utk kesekian kali dgn posisi seperti ini. Miska sungguh menikmati posisi seperti ini.

Aku sudah hampir sampai di puncak kenikmatan tiba-tiba kudengar bunyi klakson mobil dari luar pagar, tentu saja mengganggu kenikmatan dan konsentrasi kami berdua.

“Anjriiitttt..!” gumamku karena puncak kenikmatan yg sudah hampir terengkuh buyar begitu saja.

Malam itu, aku sedang santai di ruang tengah villa ketika Miska selesai mandi dan masuk ke ruangan itu. Segera kuhampiri gadis berkerudung itu. Baju yg tadi kembali ia kenakan, kembali bikin aku terangsang ingin menelanjanginya. Tanganku meremas pantatnya, kembali kurasakan kalau Miska sudah tdk memakai CD di balik rok panjangnya, yg memang tadi sudah kuperintahkan begitu.

Kembali aku mencium Miska , Aman yg sudah tak tahan mendatangi Miska dari belakang, dgn kasar disibakkannya roknya ke atas hingga tampak pantat Miska yg telanjang. Aman mengeluarkan penisnya tanpa membuka celana dan bajunya, hanya membuka resluiting celana. Dia mengusap-usapkan penisnya di pantat Miska yg kemudian mencondongkan tubuh dan mengangkat kaki kanannya hingga memudahkan Aman utk memasukinya dari belakang dgn tanpa melepas ciumannya dariku.

Miska sedikit tersentak dan mendongak ke atas pertanda Aman sudah berhasil membenamkan penisnya ke Meqinya. Sambil tetap memeluk tubuhku, Miska menerima kocokan Aman dari belakang. Sementara Aman memegang pinggulnya utk lebih menghunjamkan penisnya lebih dalam di Meqi. Miska mulai mendesah kenikmatan di telingaku saat menerima kocokan ganas dari Aman. Sodokan dan hentakan Aman dapat kurasakan dari pelukan Miska.

“Oooggghhhh.. uugghh.. yess..!” desah Miska makin keras di telingaku.

Segera kubuka retsleting celanaku, dan kutuntun tangannya utk mulai mengocok penisku yg sudah mengeras.

Aku mengimbangi dgn remasan-remasan di payudaranya dan ciuman serta jilatan di wajahnya. kocokan tangannya semakin keras sekeras sodokan Aman padanya. Setelah berhenti sejenak , segera kulepas baju dan roknya, Aman juga mengikuti melepas baju dan celananya hingga telanjang.

Kini kami semua sudah bugil, kecuali Miska yg Mashi memakai kerudung dan kaus kaki yg membuat aku dan Aman semakin bernafsu. Dan permainan diteruskan, kami main ber-3.

Miska membungkukkan badannya, kini kepalanya sejajar dgn penisku dan siap mengulumnya, ketika Aman makin mempercepat tempo permainannya.

Kami bergeser ke meja, Miska telentang di atas meja dan Aman mengambil posisi di antara kakinya, aku mendekatkan penisku ke mulutnya yg segera disambutnya dgn kuluman hot.

Dgn sekali sodok ke Meqi, melesakklah penis Aman kembali ke Meqi Miska , dan langsung mengocok dgn cepat. Tangannya meremas-remas payudara Miska sambil memplintir putingnya dgn ringan.

“Ooooggghhhhh.. mmmpppphhhh.. oohhhhhh..!” desahan Miska yg tertahan keluar di sela kulumannya.

Ketika aku hampir memuncak, Aman menarik penisnya dan menggeser ke posisiku utk bertukar tempat, segera kami berganti posisi. Seperti halnya Aman, dgn sekali sodokan keras kulesakkan penisku ke Meqi Miska.

“Auuuw.. saakitt..! Pelaan..!” teriak Miska sambil melepas kulumannya pada kejantanan Aman.

Tp tak lama kemudian dia sudah dapat menguasai diri dan mengikuti irama kocokanku yg semakin cepat dan keras.

Tak lama kemudian Aman menyemprotkan air maninya di mulut Miska , Miska yg sudah benar-benar dikuasai birahi terlihat menikmati aroma rasa sperma dan menjilati sisa di kejantanan Aman hingga bersih.

Tak lama kemudian kocokanku makin cepat dan tdk beraturan, dan menyemprotlah air maniku di Meqi Miska bersamaan dgn dia mengalami orgasme. Aku segera menarik keluar penisku dan menyodorkan ke mulutnya, kembali dia menjilati sisa sperma yg ada di penisku hingga bersih.

Akhirnya malam itu aku dan Aman terus menggilir mahasiswi berjilbab itu sampai pagi. Dia sempat pingsan kelelahan namun kubangunkan dgn menanam penisku dalam-dalam ke Meqinya. Pagi itu kami bertiga kembali ke kota dgn perasaan gembira. Terlihat Miska sangat kelelahan melayani dua pejantan semalaman.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

0 komentar:

Posting Komentar