Rabu, 18 Januari 2017

Wanita Dunia Malam, Sempat Menolak Pecah "Kegadisan"

Wanita Dunia Malam, Sempat Menolak Pecah "Kegadisan"

BandarQ
BERGELIMANG uang, nyatanya tak membuat Syahrini betah bekerja di Jepang. Namun selang dua bulan setelah kedatangannya di Negeri Sakura, perempuan bertubuh mungil ini tersangkut persoalan. Berbeda dengan beberapa rekan sesama asal Indonesia, Syahrini saat itu mengaku masih gadis.

Dia masih berpikir panjang, dan selalu menolak jika diajak berhubungan badan. Meski tawaran duit yang menggiurkan sudah di depan mata. Belakangan, saat memasuki bulan kedua dirinya bekerja di tempat itu, Syahrini diminta menemani pejabat setempat. Syahrini akhirnya terbiasa, lantaran pria berusia 40 tahun tersebut begitu royal. Apapun yang diminta Syahrini, selalu dipenuhi, kecuali berhubungan badan. 

Namun ketika Syahrini diminta melepaskan "kegadisannya", berjuta jurus menolak dikeluarkan. Mulai alasan datang bulan hingga sedang sakit. Namun sang tamu yang merupakan pelanggan THM itu, rupanya mulai gerah dengan sikap Syahrini. Dengan sedikit memaksa, si tamu yang kerap dikawal dengan beberapa ajudan  membuat Syahrini ketakutan.

“Saya waktu itu tetap saja menolak. Dia tua, ternyata dia marah dan lapor ke bos saya. Akhirnya saya dipulangkan ke Indonesia,” ujarnya.


Sepulangnya di Indonesia, kehidupan dunia malam masih menjadi kebiasaan Syahrini. Minuman beralkohol dan entakan musik keras seolah candu. Selain itu, Syahrini mulai terbiasa memperoleh duit dengan cara-cara instan. Seperti menemani pria yang dugem atau karaoke.

“Jujur saja saya lepas 'kegadisan' tahun 2009. Waktu itu dengan pacar saya dari Korea. Sejak itu, saya sudah biasa dengan dunia malam,” bebernya.

Orangtua Syahrini seolah sudah terbiasa dengan kehidupan anaknya. Sampai akhirnya sekitar 2010, dia ditawari bekerja di Kalimantan. Beberapa diskotek dan karaoke di Kaltim tercatat menjadi tempat dia bekerja.

Dari pengakuan Syahrini, dia sempat menjadi penari seksi. Saat itu, praktik tarian seksi bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi di Balikpapan. “Dulu masih ramai di Balikpapan tari seksi. Sekarang sudah enggak boleh lagi. Soalnya ketahuan banyak orang. Padahal sawerannya lumayan,” tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar