Rabu, 09 November 2016

Permainan Terlarang

Permainan Terlarang
AGEN KARTUQQ
Terdengar suara hujan dan gemuruh guntur dari dalam kamar hotel yg kubooking bersama kawan-kawan utk acara tahun baru nanti malam. Kupandangi kamar yg bertarif 1 juta permalam dgn pandangan kagum dan bangga karena bisa menginap di hotel mewah berbintang 5 yg baru berdiri sejak enam bulan yg lalu. Interior yg super mewah dan suasana yg romantis serta ciri khas kebudayaan daerah yg jelas terpampang membuatku merasa nyaman utk tinggal di kamar berduaan dgn pasangan, begitu yg terlintas di benakku.

Perlahan-lahan aku bangkit dari tempat tidur yg telah kududuki selama sepuluh menit. Pandanganku yg semula menonton acara TV kualihkan ke arah jendela.

Aku melangkah mendekati jendela, memandang keluar melihat kotaku yg disiram oleh hujan yg telah berlangsung selama selama 2 pekan. Dinginnya AC dan Melymbah dinginya hujan membuat diriku merasa bergolak utk menikmati kehangatan dari seorang wanita yg telah lama menjadi partnerku utk urusan ranjang.

Terdengar langkah seorang gadis yg keluar dari kamar mandi. Mey, begitu nama gadis partner sexku. Sebenarnya kami pernah menjalin kasih selama dua tahun yg selalu disertai putus sambung sehingga akhirnya kami menyadari bahwa kami tdk dapat bersatu disebabkan oleh perbedaan prinsip. Namun karena masih memiliki rasa Sayang kami akhirnya berkomitmen utk menjadi ’sahabat’ yg saling membantu termasuk utk urusan sex.

“Loh, kok belum di lepas sih bajunya Sayang. Lagi liat apa?”

“Hhmm.. Ngga liat apa-apa kok. Cuman lagi liat pemandangan kota aja.” jawabku.

Mey melangkah ke arahku dan kemudian memelukku dari belakang. Kurasakan dadanya yg berukuran 36-B menempel di punggungku. Rasa hangat kurasakan dari pelukannya, kudekap tangannya yg melingkari dadaku. Memang tinggi badan kami sepadan, yaitu 168 cm. Yg berbeda hanya berat badan saja, Mey 48 Kg dan aku 55 Kg.

“Sayang, lama kita ngga berduaan seperti ini. Aku kangen banget sama kamu.” bisik Mey.

“Namanya jg tinggal berjauhan. Masak kamu tega sih nyuruh aku tiap hari bolak balik S-BL. Emangnya aku penjabat? Kalo pengacara (pengangguran banyak acara) iya. He.. He.. He..” candaku.

“Iiiihh.. Asal aja ya ngomongnya.” sambil berkata demikian Mey memasang tampang cemberut sambil melayangkan cubitan ke arah tanganku.

Dgn refleks aku berbalik badan dan kutangkap kedua tangannya. Sambil senyum kutatap kedua matanya dan perlahan kucium bibirnya yg merah merona. Dgn mata terpejam Mey menerima ciumanku dan kedua tangannya perlahan-lahan memeluk leherku. Kedua tanganku kuarahkan ke bongkah pantatnya yg montok dan kuremas-remas. Ternyata Mey hanya mengenakan CD berenda warna putih dan toketnya dibiarkan tanpa ditutupi dgn BH. Kurasakan lidah Mey menari bersama lidahku, kami saling berpagutan dgn penuh nafsu.

Tiba-tiba..

“Duuuhhhh..!! Apaan sihh! Sakit tahu!” kulepaskan ciumanku. Kurasakan sakit di bibirku. Mey sengaja menggigit bibir bawahku, raut muka nakal terlihat dari wajahnya yg bersih.

“Rasain. Itu balasannya yg udah bikin aku kangen selama enam bulan. Gara-gara suara kamu yg mendesah-desah di telepon aku sampai ngga bisa tidur sebelum masturbasi.” jawab Mey sambil tersenyum.

Memang setiap kali kami saling telepon akan ada selingan telpon sex selama dua puluh menit. Hal itu sering kami lakukan. Maklumlah selama ini kami kuliah di kota berbeda. Mey di kota Sd dan aku di Kota S tetapi setiap enam bulan aku dan Mey berusaha pulang ke kota kami di BL.

“Awas kamu. Kubalas nih..” Langsung kulumat bibir Mey dgn penuh nafsu. Mey berusaha mengimbangi ciuman yg kulancarkan sambil tangan kanannya mengelus-elus k0ntolku dari luar celana. Tangan kananku pun tak mau kalah, kuremas toket Mey sebelah kanan sambil kupilin-pilin puting toketnya yg berwarna kecoklatan.

Masih saling berciuman, kedua tangan Mey berusaha membuka kancing celanaku. Setelah berhasil membuka kancing dan resleting celanaku, otomatis celanaku melorot ke bawah melewati kedua kakiku, yg tersisa hanyalah celana dlm-ku saja. Kuangkat kedua kakiku secara bergantian utk lepas dari celana yg sdh jatuh ke lantai. Dgn segera Mey memasukkan tangannya kedalam celana dlmku, perlahan tangannya mulai mengelus dan mengocok k0ntolku yg sdh mengeras dari tadi.

Kulepaskan ciumanku dan dgn cepat pula kulepaskan baju yg kupakai serta celana dlm-ku. Begitu melihat k0ntolku yg sdh mengeras, Mey terkejut.

“Gila! Sayang, k0ntolmu kok tambah besar? Habis kamu apain?”

“Nggak di apa-apain kok. cuma dikocok-kocok aja waktu kita sex di telepon.”

“Ah yg bener.. Jangan-jangan kamu sering ngesex ama cewek lain yahh..”

Pertanyaan Mey hanya kujawab dgn senyuman, memang gaya bahasa Mey agak kasar bagiku tp Mey memang kuajarkan utk berbahasa kasar ketika kami sedang ngesex karena Mey dulunya adalah gadis alim yg punya nafsu sex yg tinggi tp tdk dapat tersalurkan.

“Udah jangan ngerusak suasana, mau dilanjutin ngga acara ngesexnya? Kalo iya buka donk celana dlm-nya”

“Iiihh.. Sayangku kok jadi pemarah sih.. hehehe…” Sehabis berkata demikian Mey segera melepas celana dlm-nya. Terlihat bulu kemaluannya yg tipis dan rapi bikin aku bertambah nafsu.

Kembali kucium Mey dgn penuh nafsu sambil kutuntun Mey ke arah ranjang dan kuremas-remas toketnya. Mey pun tdk tinggal diam, kedua tangannya asyik mengelus biji k0ntolku dan mengocok k0ntolku dgn halus. Kudengar suara napas Mey dan diriku sdh mulai berat seperti habis olahraga selama dua jam. Begitu sampai di tepi ranjang, Mey menjatuhkan dirinya secara perlahan dgn ditopang oleh kedua tangannya dgn posisi masih dlm keadaan berciuman. Begitu Mey sdh dlm posisi tidur, perlahan ciumanku mulai kuarahkan ke bagian telinganya, turun ke leher dan akhirnya berhenti di dada sebelah kanan. Kuhisap secara bergantian kedua puting milik Mey yg sdh mengeras sambil kuremas-remas dgn penuh nafsu. Tangan Mey mencengkeram kepalaku sambil merintih pelan.

“Ssstttt.. Ooohhh.. Ooohhh.. nikmat Sayang..”

Lidahku mulai menjilati di puting Mey. Kujilat, kusedot-sedot dan kugigit-gigit pelan kedua puting toketnya secara bergantian. Puting yg sdh mengeras menambah nafsuku utk terus bermain di dadanya. Memang utk ukuran wanita puting susu milik Mey termasuk besar dan aku termasuk laki-laki yg suka dgn puting susu wanita yg besar.

Kedua tangan Mey mulai mengacak-acak rambutku. Kuarahkan tangan kiriku ke daerah meqinya. Perlahan kuarahkan jari tengahku ke belahan meqinya. Kurasakan meqi Mey sdh mulai basah. Kumasukkan secara perlahan jari tengahku kedalam lubang meqinya dan jari tengahku mulai bermain di dlm lubang kenikmatannya. Kedua tangan Mey menjambak rambutku secara tiba-tiba sambil mengeluarkan suara.

“Ooohhhh.. uuhhhh.. Sayng udah ngga tahan lagi nniihh.. Cepat Masukin..!”

Rengekan Mey tetap tak kuhiraukan, kumainkan toketnya sambil kupercepat kocokan jari tengahku di dlm lubang meqi Mey. Rupayanya Mey sdh tdk tahan, berkali-kali kedua pahanya menjepit tanganku. Selang lima menit kemudian Mey mengejang, kedua pahanya menjepit tanganku dan rambutku dijambak dgn kuatnya.

“Ooohhhhh..” Erang kenikmatan Mey.

Tanganku penuh dgn cairan kenikmatan yg terasa hangat, jari jariku pun terasa dipijit perlahan oleh dinding meqi milik Mey. Begitu kedua pahanya mulai longgar kutarik tanganku dan kujilat cairan kenikmatan dari Mey tanpa sisa. Tampaknya aku masih haus dgn cairan kenikmatan milik Mey, segera kuarahkan kepalaku ke meqinya dan kujilat serta kusedot-sedot meqi milik Mey. meqinya terasa becek lagi, Mey kembali mengusap-usap kepalaku.

“Sayang, gantian donkk. Mey khan jg pengen ngulum k0ntolmu, pengen rasain sperma kamu.”

“Ya udah kita ganti posisi ke 69 aja. Aku di bawah yahh..”

Kami pun berganti posisi, aku tidur telentang dan Mey naik diatas perutku. meqi Mey yg terlihat basah dgn warna merah kecoklat-coklatan diarahkan ke mukaku. Segera kusambar meqi, kujilat, kusedot-sedot, dan kumainkan lidahku di meqi Mey. Mey sendiri asyik dgn k0ntolku, perlahan dikocok dan dihisap k0ntolku dgn lembut disertai dgn permainan lidah Mey di seputar kepala k0ntolku. Kurasakan rasa dingin bercampur nikmat setiap kali Mey memainkan lidahnya di seputar kepala k0ntolku. Tanpa bisa kucegah kutembakan cairan spermaku kedalam mulut Mey, Mey langsung berhenti menghisap k0ntolku. Setelah selesai kukeluarkan spermaku Mey menelan semua spermaku dan menjilat sisa-sisa sperma yg ada di k0ntolku.

“Satu sama yahh..” Mey tersenyum sambil mengedipkan matanya.

“Spermamu banyak jg, aku sampe sempat eneg waktu nelannya..” Sambil berkata demikian Mey berlutut di samping tubuhku.

“Iya udah 2 minggu nggak ngocok biar bisa keluarin di mulut kamu ama di dlm meqi kamu.”

“Daasarr..! Masukkin ya k0ntolnya..” ujarnya sambil meraih k0ntolku dan mengarahkannya ke meqi miliknya.

“Iya, masuukin aja. Aku udah nggak tahan nih..”

K0ntolku masuk dgn mudahnya di meqi Mey yg sdh basah oleh cairannya sendiri dan cairan ludahku. Setelah masuk semuanya, Mey mulai perlahan naik turun diatas k0ntolku. Dgn posisi Mey diatas dia terlihat sexy, kedua toketnya ikut naik turun mengikuti irama Mey yg memompa k0ntolku. Kupeluk pinggangnya dan perlahan kugoyangkan kedua pinggulku mengikuti irama goyangan Mey. Tak lama kemudian Mey terlihat begitu liar, dia menggoyang pinggulnya dgn cepat dan ditopangkannya kedua tangannya ke dadaku.

“Ceplookk.. Ceplokk.. Ceelpookk..”, ternyata meqi Mey sdh becek sekali sehingga menimbulkan bunyi dan tak berapa lama kumudian Mey mengalami orgasmenya yg kedua.

Mey pun merebahkan tubuhnya ke dadaku yg bidang, kurasakan k0ntolku dipijat-pijat dgn perlahan oleh dinding meqi Mey. Kubiarkan Mey menikmati sisa-sisa orgasmenya. Setelah nafas Mey mulai teratur segera kubalikkan tubuhnya dan kini posisi kami adalah missionary. Mey hanya bisa menatapku sambil tersenyum, kupompakan k0ntolku dgn perlahan sambil mencium bibir Mey.

Semakin lama kupercepat pompaan k0ntol dgn hitungan 10x pompa cepat 1x tusukan yg dlm (teknik ini kupelajari semalam sebelumnya dari sebuah majalah bacaan dewasa). Rupanya Mey sangat menikmati teknik yg kulakukan padanya.

“Oohh.. Oohh.. Sayang.. Nikmat..”

“Teruussss Sayangggg..Ooohhhhh..”
Tiba-tiba..,

“Saaayyyyaanngggg..” teriak Mey.

Aku masih terus mengocok meqi Mey, tak kuhiraukan teriakan dan cakaran Mey di punggungku. Kucium bibir Mey dan kemudian kualihkan ke toketnya. Kunikmati kedua puting coklat Mey seperti aku menikmati es krim. Rasa pegal dikedua tanganku mulai terasa, perlahan kurebahkan badanku diatas tubuh Mey dan kucium bibirnya dgn nafsu. Mey tampak begitu nafsu menyambut ciumanku, dia menyedot lidahku dan memainkan lidahnya didalam rongga mulutku. Puas dgn ciuman dibibir kuarahkan ciumanku kekupingnya. Kumainkan lidahku di lekukan telinganya, hal ini membuat Mey tambah naik nafsunya.

“Sayang.. Geellii..Ooohhhh..”

“Sayang.. Lebbihh dallaamm lagii.. Teruusshh..”

Racauan Mey tak kudengar lagi karena tiba-tiba kurasakan k0ntolku hendak memuntahkan air kenikmatan’ yg sdh lama kutahan.

“Mey.. Aku mo keluar nihh..”

“Sama-sama.. Aku jg mo keluar kokk..”

Kupercepat pompaanku dan tak lama kemudian.. Kutekan pinggulku dgn kuat ke dlm meqi Mey dan kulepaskan sperma yg sdh siap utk bertemu dgn induknya. Sekejap rasa nikmat, puas dan lega menjadi satu membuat diriku seperti terbang ke langit kesembilan.

“Saayyaannggg.. akuu.. akuuuuu.. Ooohhhh..”

Kedua paha Mey menjepit pinggulku, Mey pun mengalami orgasme yg ketiga. Kubiarkan Mey memelukku, kudengar suara nafas Mey yg terengah-engah seperti lari 5 km. Berangsur-angsur nafas Mey mulai kembali normal. Perlahan kuangkat tubuhku, kulihat Mey tersenyum dgn bahagia. Kucium bibirnya dan kurebahku tubuhku disampingnya. Mey memelukku sambil tangannya mengelus-elus k0ntolku (Sejenak aku berpikir mengapa k0ntolku tdk lemas setelah berhubungan dgn Mey, apa memang nafsuku sedang tinggi. Tp tak kuhiraukan kejanggalan tersebut karena hari ini aku memang akan bercinta sampai puas dgn Mey).

“Sayang, tadi itu nikmat banget. Aku sampe keluar 4 kali. Kamu memang hebat..”

“Loh.. Bukannya 3 kali? Tadi kamu tiba-tiba teriak kenapa?”

“Ihh.. Kamu ini. Tadi itu pas ngesex pertama aku keluar terus keluar lagi barusan. Jadi selama ngesex tadi aku keluar 2 kali.” Mey tersenyum malu ketika mengatakan hal tersebut

“Jadi hari ini aku yg menang yahh.. hahahahhaha..”

“Iya, kamu yg menang. K0ntol kamu nikmat banget Sayang. Tambah besar dan jg kamu tambah liahy aja. Sapa yg ngajarin?”

“Ada dehh.. hehehehehehe. Tp meqi kamu jg nikmat, tambah rapet. Beda ama waktu kita ngentot pertama kali. Terima kasih yahh..! CUP..” ujarku sambil kukecup keningnya tanda ucapan terimakasih dan Sayang. Tampak raut muka

Mey tersipu malu bercampur senang dan memelukku dgn lebih erat lagi.

“Yg penting kamu bisa bikin aku puas itu sdh cukup kok.”

Setelah itu kami lanjutkan seharian di kamar mandi, di ranjang, di atas kursi tamu, di depan jendela yg menghadap ke kota serta di lantai kamar beralaskan selimut hotel yg tebal. Total permainan kami saat itu adalah sekitar 8 kali.

Akhirnya Mey kuantar pulang ke rumah jam 21.45 dan aku kembali ke hotel tempat aku melakukan ‘olahraga’ nikmat bersama Mey karena malam itu aku mengadakan pesta tahun baru bersama teman-temanku. Sepanjang jalan kuputar lagu Stinky yg berjudul ‘Cinta Suci’ secara berulang-ulang dan aku pun dgn suara lemas ikut menyanyikan lagu tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar