This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 November 2016

Pakai Ikat Kepala Merah Putih , Islam,Kristen,Buddha Semua Bersatu Dalam Acara Nusantara Bersatu

Pakai Ikat Kepala Merah Putih , Islam,Kristen,Buddha Semua Bersatu Dalam Acara Nusantara Bersatu
BandarQ

Ribuan orang dari berbagai unsur berkumpul dalam acara ‘Nusantara Bersatu Indonesia’ di Lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

Dalam apel nasional ini hadir juga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Plt Gubernur DKI Sumarsono yang mengenakan ikat kepala berwarna merah putih.

Selain itu hadir juga ribuan pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Serta tokoh agama, budayawan, pejabat publik, musisi hingga artis.

Yang menarik ratusan gerobak pedagang penjaja makanan berjejer menjajakan sarapan gratis bagi seluruh yang hadir.

Apel ini bertujuan untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Setelah Meninggal, Mama Mewariskan Kakak Jutaan Rupiah, Tapi Mewariskanku Sebuah "Jaket Tua", Waktu Aku Liat Kantongnya, Dalemnya Ternyata….

Setelah Meninggal, Mama Mewariskan Kakak Jutaan Rupiah, Tapi Mewariskanku Sebuah "Jaket Tua", Waktu Aku Liat Kantongnya, Dalemnya Ternyata….
BandarQ

Waktu aku lahir, nenekku nggak mau terima aku karena aku cewek, dia meminta supaya aku dikasih ke orang lain, tapi mamaku nggak tega, cuman mama nggak berani ngelawan nenek karena waktu itu keluarga kami memang miskin, apalagi aku masi punya satu kakak perempuan.

Kami tinggal di desa kecil, di desa kami setiap perempuan yang nggak bisa ngelahirin cowok itu nggak akan dianggap di keluarganya. Jadi mamaku cuman bisa diem-diem anterin aku ke rumah papa mama kandungnya buat tinggal disana.

Sampai papaku udah punya sedikit uang dan pindah ke kota kecil, waktu itu nenek juga udah meninggal, mama baru berani jemput aku pulang ke rumah. Waktu itu aku udah 11 tahun, waktu aku pulang kakakku sangat benci aku, sekarang juga dia tetep nggak suka sama aku.

Kakak sering bilang aku ini mengambil papa mamanya, mengambil barang-barang miliknya, walaupun aku denger, tapi aku nggak pernah bertengkar sama dia, karna aku ngerasa ini juga nggak perlu.

Tahun lalu, mama tiba-tiba pingsan, waktu dianter ke rumah sakit baru tahu ternyata mama kanker stadium akhir dan dokter bilang usianya tinggal 3 bulan. Waktu aku tau hal itu, aku kayak dilempar dari gedung, aku nggak bisa terima hal ini dan aku nangis lama banget.

Mama selalu menghibur aku dan bilang kalau dia tua juga dia tetap akan meninggal, cuman  sekarang lebih awal sedikit aja. Aku ngedenger itu langsung berasa bersalah banget sama mama, mama ngebesarin aku, tapi aku bahkan nggak sempet ngebales jasanya.

Akhirnya aku memutuskan berhenti kerja dan pulang ke rumah temenin mama. Waktu pertama aku pulang ke rumah papa mama, kakakku langsung bilang ke banyak orang kalau aku ni pura-pura baik di hari-hari terakhir mama karna mau cari untung, dia juga masi ngomong banyak hal yang nggak enak banget.

Aku gak terima dan langsung bertengkar sama dia, akhirnya papa datang dan kami baru berhenti dan nggak lanjut lagi. Setelah bertengkar itu, kakakku marah dan langsung banting pintu pergi dari rumah dan nggak pernah pulang lagi sampe sekarang, bahkan di waktu mama meninggalpun kakak nggak ada disana.

Mama sudah meninggal 2 bulan, papa tiba-tiba telepon dan memintaku pulang, aku pikir ada apa-apa di rumah. Ternyata waktu aku sampe, papa ngeluarin satu kotak dan ngomong sama aku. Mama ninggalin 30 juta buat kakakmu, ini punya kamu. Aku ambil kotak itu, temenin papaku makan malem itu baru pulang ke kota tempatku kerja.

Setelah pulang, aku buka kotak itu, ternyata di dalemnya ada satu jaket tua yang dulu memang paling mama suka. Aku keluarin jaket itu dan coba pake, waktu aku masukin tangan aku ke kantongnya, aku nemuin ada buku tabungan dan kartu bank di dalamnya, waktu aku buka, ternyata dalemnya ada 70 juta rupiah! Aku kaget, ternyata mama meninggalkan semua ini buat aku…

Selasa, 29 November 2016

Kata Netizen Lagi2 Ahok Difitnah, Saat Botol di Meja Ahok Sebagai Botol Bir

Kata Netizen Lagi2 Ahok Difitnah, Saat Botol di Meja Ahok Sebagai Botol Bir
BandarQ

Belakangan ini, sebuah foto Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian jadi viral dan jadi pusat perhatian netizen. Sebuah akun Facebook tersebut ke sebuah grup 

Dalam foto tersebut terlihat Ahok sedang berbincang-bincang bersama Kapolri, dan satu orang lainnya di meja makan. Mereka terlihat menunjukkan ekspresi tertawa, entah apa yang mereka bincangkan. Namun, di atas meja makan tersebut, ada sejumlah hidangan dan sejumlah botol berwarna hijau yang disebut oleh sebagai minuman keras. Padahal botol warna hijau di atas meja merupakan air mineral dengan merk Equil.

Lantas berita tersebut jadi viral dan panen respon netizen melakui kolom komentar. Tentu saja postingan foto yang diunggah oleh akun dengan keterangan kalimat yang menyesatkan tersebut mendapat berbagai kritikan keras dari para netizen yang melihatnya. Terdapat sekitar 656 komentar memenuhi kolom. Ratusan komentar tersebut merupakan suara netizen terkait momen tersebut.

“Namanya orang ngga suka itu,,, hanya di hantui rasa ingin menfitnah dan rasa dendam kpd orang yg di benci.”

“Ingin mencari sisi negatif nya saja tanpa ada pembuktian bnr ato salah,,,,!!” Tulis akun dengan nama Ninik Sugiarti.

“Saat hati dipenuhi kebencian, yang keluar dari mulut cuma firnah saja.”

“Kemarin amalia difitnah, pak tito di fitnah, sekarang botol air mineral pun difitnah jadi botol bir.” Imbuh akun dengan nama Belly Djap.

“Gegara satu org to**l bin du**u bikin fitnah, akhirnya air mineral EQUIL menjadi terkenal tanpa biaya promosi!” Komentar Agustus Setiawan.

Seorang Ustad Booking 8 Wanita Cantik Dihotel Dan Inilah Yang Dilakuan Oleh Ustad Itu.? Sungguh Mengejutkan

Seorang Ustad Booking 8 Wanita Cantik Dihotel Dan Inilah Yang Dilakuan Oleh Ustad Itu.? Sungguh Mengejutkan
BandarQ

Belum lama ini kembali heboh, berita ini jadi perbincangan para Netizen, bagaimana tidak Seorang Ustad, alaim ulama serta sebagai pengajar (Guru) di suatu Universitas di Malaysia kedapatan sedang bersama 8 Pekerja S*3*X Komersial (P*5*K) sekaligus, wauuu.. apa yang dilakukan Ustad ini di dalam sebuah kamar sedang bersama P*5*K, yang biasanya orang cukup hanya dengan 1 orang, kali ini dengan 8 wanita.......???

Semua orang terkejut dan dikagetkan oleh perbuatan seorang Ustad yang menyewa suatu hotel dengan kamar yang besar dan luas bersama dengan delapan (8) wanita P*5*K. Namun tunggu dulu... ternyata di dalam satu kamar hotel yang tertutup rapat itu, seorang Ustad.......???

Setelah diselidiki di dalam kamar hotel itu, sang ustad ternyata tidak berbuat hal yang sangat dilarang apalagi sampai lakukan hal-hal negatif yang mungkin saja anda semua pikirkan saat ini.....!!!

Namun justru di dalam kamar hotel ini, Ustad tampak begitu memohon semua P5K yang sedang bersamanya untuk tutup aurat mereka dan memberi pencerahan kepada para P5K itu untuk bertaubat dan secepatnya meninggalkan pekerjaan yang mereka jalani saat ini.

Di dalam kamar hotel sang ustad menceramahi beberapa P5K itu, dengan menyampaikan bila mereka yaitu anak durhaka yang sangatlah melukai hati orang-tua mereka sendiri yang telah melahirkan, membesarkan dan melindungi kalian semuanya sejak mulai kecil. Tentu demikian sakitnya bila orang-tua kalian tahu dengan perbuatan kalian ini, demikian hancurnya perasaan mereka dan belum lagi penyakit membahayakan yang menanti kalian (AIDS) dan yang bakal kalian derita dapat apabila terus-terusan bekerja seperti ini, tolongpikirkan hari esok kalian dan keluarga, apakah mesti seperti ini " kata sang ustad.

Selama hampir dua jam lebir memberi ceramah pada pada P5K, karyawan hotel dan semua petugas hotel mendengar tangisan dari dalam kamar hotel, nyatanya SUBHANALLAH.... beberapa P5K menyesal dengan semua perbuatan mereka sampai kini.

" Rezeki Allah itu maha luas, jangan sampai jadikan pekerjaan ini sebagai jalan keluar paling akhir terlebih hingga jalan paling baik untuk kalian P5K, kalian dapat berdagang, melamar pekerjaan, meskipun sedikit tetapi barokah dan diridhoi Allah, " kata sang ustad.

Tak sebagian lama setelah itu, sang ustad mempersilahkan semua P5K itu untuk cepat keluar dari dalam kamar hotel, dan selekasnya pulang ke rumah semasing dan memohon pada mereka semuanya supaya pikirkan semua nasehat dan anjuran yang telah dikatakannya.

Sebagian bln. lalu sang ustad berkunjung ke 8 P5K itu dan Ustad begitu terperanjat lihat tampilan dan sikap dan perilaku beberapa 8 P5K itu...!!!

Delapan P5K yang telah diberikannya pencerahan, saat ini telah beralih dan jadi pribadi yang tambah baik, semuanya telah kenakan jilbab, dan tampak lebih cantik, sopan dari mulanya.

Di hadapan ustad, delapan PSK itu mengaku terpaksa sekali lakukan pekerjaan itu, ada pula yang dipaksa suami, karena kondisi ekonomi, dan terdapat beberapa lagi argumen lain.

Mereka juga tak mempunyai orang yang mampu membimbing mereka, hingga pekerjaan itu terpaksa sekali ditempuh. Ustad terima kasih, lantaran hidayah dari Allah kami sadar, dan insya Allah kami senantiasa selalu lakukan perbaikan diri, " ucap seseorang P5K. Orang yang pernah mewawancari sang Ustad ajukan pertanyaan masalah cara dan trick ustad itu dapat mengajak delapan P5K itu pergi bersamanya ke hotel dan menyewa satu kamar....???

Sang Ustad menjawab : “Saya tidak paham, bahkan juga tak tahu, saya cuma kebetulan melalui di lokasi itu dan masuk dalam, awalannya saya tidak paham mesti berbuat apa, tetapi jika saya pandang dan saksikan muka mereka, masya Allah…. muka mereka tampak tersiksa di situ, namun saya tak tahu langkah seperti apa cara keluarkan mereka dan bagaimana caranya untuk melakukan perbaikan hidup mereka, semuanya tanpa ada sadar seperti ada yang menggerakkan dan memberi panduan, ALLAH Maha Tahu, hingga hati saya seperti terdorong kuat untuk mengemukakan pada mereka dan memberi penunjuk jalan yang benar dan diridhoi ALLAH SWT, saya lantas punya niat untuk membimbing mereka (P5K) dengan mengawali perkataan Bhismillahhirohmannirohim "

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

Senin, 28 November 2016

Pelaku Teror Malam Tahun Baru(2017) Berhasil Diringkus Densus 88

Pelaku Teror Malam Tahun Baru(2017) Berhasil Diringkus Densus 88
BandarQ

Densus 88 Anti-Teror Polri menangkap tiga terduga teroris yang merencanakan aksi bom bunuh diri di malam tahun baru 2017 dengan sasaran Gedung DPR/MPR RI, Mabes Polri, beberapa gedung kedutaan besar, stasiun televisi dan tempat ibadah.

Menurut keterangan polisi, ketiga tersangka merupakan jaringan sel JAD yang berafiliasi kepada ISIS, dengan dipimpin Bahrun Naim.

Kepala Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Kombes Pol Rikwanto menyampaikan bahwa pada Sabtu (26/11/2016) Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Bahrain Agam, anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat ke ISIS, di Desa Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Pada Minggu (27/11/2016) Densus 88 menangkap terduga teroris lainnya bernama Saiful Bahri alias Abu Syifa di Desa Baros, Serang, Banten. Saiful dan Abu Syifa diduga terkait dengan terduga teroris Rio Priatna Wibawa yang telah diamankan Densus di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (23/11/2016).

Dari hasil pemeriksaan terhadap ketiganya, polisi menduga Bahrain berperan merancang bom dengan cara ikut membeli bahan-bahan peledak dan memberikan dana Rp7 juta untuk keperluan aksi amaliyah.

Sementara Saiful berperan membantu membangun laboratorium digunakan untuk membuat bom di rumah Rio. Rio diketahui pandai meracik berbagai bahan kimia yang digunakan untuk membuat peledak.

Bahan peledak yang diproduksi oleh Rio telah dipesan oleh sejumlah orang dari kelompok Bahrun lainnya..

Sampai sekarang polisi terus menyelidiki kasus ini. “Para tersangka masih diperiksa intensif,” ujar Rikwanto.

Sabtu, 26 November 2016

Kisah model majalah dewasa dihamili pengusaha lalu ditinggal kabur

Kisah model majalah dewasa dihamili pengusaha lalu ditinggal kabur
BandarQ
BandarQ | BandarQ Online | BANDAR POKER | Agen BandarQ | Domino99 | Agen Domino | AduQ Online Terbaik

Gayung bersambut. AC termakan rayuan gombal NS sehingga terjadilah hubungan seksual diantara keduanya. Namun, sebelum berhubungan, AC dicecoki minuman beralkohol yang membuatnya mabuk.

"Kata AC disiapkan jenis minuman yang berakibat buat klien kami ini ada dibawa pengaruh alkohol, tak sadar saat itu," ungkap Sunan.

Rupanya hubungan badan tersebut membuat AC berbadan dua. Praktis, ia langsung menghubungi NS untuk meminta pertanggungjawaban. Bukannya bertanggungjawab, NS malah menyuruh AC menggugurkan kandungannya.

BandarQ Online
"Saya temui dia bulan Oktober 2016 kemarin dan setelah tahu saya hamil, awalnya suruh gugurin, tapi setelah tiga harian, dia malah menghilang begitu saja dari tanggungjawabnya," ujar AC.

Kesal sudah ditipu, AC menempuh jalur hukum. Berbekal sejumlah barang bukti, AC resmi melaporkan NS ke Polda Metro Jaya, 15 November lalu. Laporan tersebut tertuang dalam LP/5620/IX/2016/PMJ/Dit.Reskrimum atas dugaan tindakan asusila.

Sunan Kalijaga menegaskan agar kliennya tidak perlu lagi berkomunikasi dan bertemu dengan pelaku. Karena, pelaku baru diketahui sudah berkeluarga.

Menurut Sunan Kalijaga, apa yang telah diambil kliennya untuk melaporkan pelaku adalah tepat. Karena untuk memberikan efek jera.

"Kenapa? Karena kita sudah lakukan tahapan, seperti mengundang mediasi, tapi tak ada itikad baik. Selain ini, kami tempuh upaya hukum perdata juga," katanya.

"Dan sesuai pemeriksaan dokter klien kami sekarang hamil kurang lebih 12 minggu. NS sempat bilang mau bertanggung jawab, tapi belakangan menghilang dan tidak bisa dihubungi," pungkasnya.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

Kamis, 24 November 2016

Masih Ingat Dengan Pria PENGHINA ISLAM Ini (ALVIN TAN) ??

Masih Ingat Dengan Pria PENGHINA ISLAM Ini (ALVIN TAN) ??
Agen KartuQQ


Blogger yang sering menimbulkan kontroversi Alvin Tan yang saat ini tengah merempat di Amerika Syarikat di khabarkan sudah terbunuh akibat ditembak. Adakah ini balasan yang diterima akibat tindakan prov*katif yang seringkali dimuat naik melalui media sosial?

Sekeping gambar yang tunjukkan muka seiras beliau yang ditembak di muka sudah jadi viral di sosial media. Walau demikian setakat ini tidak ada pihak yang mengesahkan laporan yang mengesahkan kematian beliau akibat ditembak di muka.

Tentunya kematiannya mengembirakan ramai orang walau demikian mungkin saja juga berita ini tidak benar dan ikut dikongsi oleh sebagian portal dan situs (blog) yang popular di Malaysia antaranya Free Malaysia Today
BandarQ
Ada yang memiliki pendapat tentang Alvin tak perlu di panjangkan dan dikongsi berbarengan dengan berisi naik status kebencian semasing pada Alvin yang sering mengejek agama Islam.

Bagaimanapun bila tidak ada tanggapan dari orang-orang adakah facebook bakal buang laman Fan Page beliau?
Ada pro dan kontra dalam melaporkan tentang Alvin. Keprihatinan orang-orang Islam di Malaysia mengenai kemurnian dan usaha menjaga agaama Islam butuh dizahirkan dengan mengutuk sekeras-kerasnya perbuatan Alvin Tan agar akan tidak lahir lagi manusia yang mempunyai peribadi seperti Alvin Tan di Malaysia.

Apa pun mati atau hidup Alvin Tan akan tidak jadi kudis untuk Islam. Apabila benar dia mati akibat tembakan... ramai yang menadah tangan kesyukuran kerana beliau layak memperoleh pembalasan Tuhan diatas apa yang dia kerjakan....

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

Rabu, 23 November 2016

Terlena Dengan Kenikmatan

Terlena Dengan Kenikmatan
Agen KartuQQ
Cintya berdiri di belakang suaminya yg sedang bicara dengan seorang petugas di resepsionis, tangan di belakang menggenggam mesra tangan Cintya. Semua orang tak hentinya mengucapkan selamat, setiap kali berpapasan dengan pasangan yg baru saja menikah ini. Keduanya begitu jelas terlihat baru menikah karena Cintya masih tetap memakai busana pengantinnya. Suaminya melepaskan genggaman tangan mereka untuk menandatangani pemesanan kamar.

Cintya melangkah mundur dari meja resepsionis dan menyapukan pandangan ke seputar lobi. Seorang pria negro sedang memandanginya. Pandangan mata mereka bertemu dan Cintya membalasnya dengan senyuman, menganggap mungkin sang pria merasakan kebahagiaan yg terpancar dari pasangan pengantin baru di depannya.

Tapi tatapan matanya tak juga bergeming. Apa ini? Sesuatu tentang raut wajahnya memaksa batin Cintya berbisik. Dia tahu arti dari ekspresinya tersebut, tapi tak mampu untuk menjelaskannya. Intensitasnya menyebarkan atmosfir. Matanya yg tak berkedip mengisyaratkan kalau dia tengah memikirkan sesuatu…Cintya palingkan pandangnya. Sang pria ingin menyetubuhinya! Telah dia lupakan gairah akan pria lain semenjak berkencan dengan Tom.

Dia tahu dengan cepat bahwa Tom adalah pria spesial untuknya dan segera dia tutup hatinya bagi pria lain. Dia telah lupa, atau tak menyadari, bahwa semua pria suka memandang kecantikannya. Pria itu ingin menyetubuhinya. Tapi apa yg Cintya cemaskan? Dia sudah menikah sekarang! Terlihat jelas telah menikah! Kembali dia menoleh ke arah sang pria, yg tak pernah henti memandangnya.

Dia amati wajahnya sekarang, memang tdk tampan dan berkulit gelap, segelap rambut hitamnya dan matanya yg juga senada, tapi seperti ada daya tarik tersendiri. Kenapa dia cuma terus menatapnya saja? Kenapa dia tdk tersenyum atau bahkan memberi isyarat yg cabul? Cintya baru sadar kalau dia telah balas menatap sang pria untuk sekian lama setelah Tom menyentuh pundaknya.

Dia tersenyum pada suaminya, kemudian ikut melangkah menuju ke kamar yg mereka pesan. Dia mulai merasa terangsang. Dia menyetubuhi suaminya dengan segenap hasrat. Pengantin baru ini bercinta dengan penuh gairah, berisik dan liar. Tom menyutubuhinya di atas ranjang, lalu di lantai dan terakhir di dalam bathub. Mereka terlelap ke alam mimpi dengan tubuh telanjang saling dekap.

Cintya merinding setelah air yg membasahi tubuhnya perlahan berubah jadi dingin. Dia berdiri di dalam bathtub, membiarkan payudaranya yg basah menggantung bebas dihadapan suaminya. Kemudian dia melangkah keluar dari dalam bathub dan menuju ke depan cermin. Dia tertawa saat melihat kulitnya yg mulai berkerut kedinginan di depan cermin. Tawanya terhenti saat dia mainkan kalung rantai yg telah diberikan Tom sebelum mereka menikah.

Dia tak tahu asal usulnya, tapi suaminya mengatakan kalau rantai itu merupakan sebuah simbol ikatan cinta yg kuno. Selama dia memakainya, mereka berdua tak akan dapat terpisahkan. Dia memegangnya, memantulkannya di atas kekenyalan payudaranya dan kemudian mencoba mengepaskan bulat payudaranya dengan lingkaran rantai tersebut.

Entah bagaimana, dia dapat merasakan Tom tengah menyentuhnya setiap kali rantai tersebut bersentuhan dengan kulitnya. Dia melangkah masuk ke dalam kamar dan mengeluarkan jubah sutera berwarna emas yg pendek dari dalam tasnya. Dibungkuskan lembutnya kain tersebut ke tubuh telanjangnya.

Dia duduk di atas ranjang, membuat ujung jubahnya tersingkap hingga atas pahanya dan menampakkan sedikit memeknya yg mengintip. Dia tersenyum ketika menyadari betapa terbukanya jubah pendek tersebut. Tom akan sangat suka dia memakainya, atau lebih tepatnya lagi, menyetubuhinya dalam balutan jubah sutera tersebut.

Suara gemericik shower menyadarkan Cintya dari suasana erotisnya. Dia mempertimbangkan untuk masuk saja ke dalam kamar mandi, menyusul suaminya dalam guyuran air hangat, tapi dia merasa begitu haus. Dia raih dompetnya dan mengeluarkan beberapa recehan. Dia putuskan untuk membeli sebotol teh dingin, lalu melihat apa suaminya butuh bantuannya apa tdk.

Dia keluar dan melangkah menyusuri lorong, lupa akan jubahnya yg pendek dan tipis. Bergegas dia menuju mesin penjual minum otomatis di lantai terdekat, memasukkan koin recehannya dan membungkuk untuk mengambil minumannya. Terdengar suara pintu yg dibuka datang dari lorong saat dia ambil kaleng minumannya. Dia tolehkan wajahnya ke arah sumber suara tadi.

Itu sang pria tadi. Dia berjalan mendekatinya, langkahnya menunjukkan keyakinan diri atau ketdkpedulian, Cintya tak tahu yg mana. Tapi sorot matanya membimbing Cintya untuk mempercayai bahwa itu adalah sebuah keyakinan diri yg kuat.

Cintya merasa tak kuat berdiri menahan tubuhnya, dia mulai rubuh. Sang pria semakin dekat, dia raih tangan Cintya untuk membantunya berdiri, memegang kepalanya dan mengarahkan agar tatapan mata Cintya tetap memandangnya.

Ada sesuatu dalam sorot matanya… begitu misterius… begitu memikat… begitu penuh nafsu… tapi sama sekali tak mengancam. Sang pria tersenyum. Cintya terlalu mati rasa untuk merespon. Sang pria kembali berjalan menyusuri lorong meninggalkannya. Sebuah hembusan hawa dingin menyapu pahanya dan naik menggelitik rambut di selangkangannya.

Sang pria telah melihat pantatnya. Dia sadar kalau jubahnya yg begitu pendek pasti tersingkap naik saat dia membungkuk untuk mengambil minumannya tadi. Pantat telanjangnya akan terlihat membulat nikmat dalam posisi tersebut – dia mengetahuinya dari beberapa pose yg pernah dia lakukan didepan cermin.

Lalu dia menyadari sesuatu yg jauh lebih penting. Sang pria pasti juga telah melihat memeknya. Telah dia saksikan sendiri lipatan bibir memeknya yg mengintip begitu menggoda dari bawah pantatnya. Sang pria pasti sudah melihatnya.

Cintya bergegas kembali ke kamarnya, kembali pada suaminya. Tom akan dengan senang hati menyetubuhi isterinya yg berpakaian minim lagi. Cintya muncul di kamar mandi dan memberi suaminya sebuah pertunjukan kecil. Dia membungkuk seperti yg dilakukannya di mesin minuman tadi, bertanya pada suaminya,

“Apa kamu pikir ini terlalu pendek?”
Jelas dia akan berkata

“Tdk.”

Lalu Cintya kembali bertanya, “Bukankah kalung rantai ini pas di sini?” Dan mulai membuka bagian depan jubahnya, mengekspos kalung rantai dan payudaranya. Dia biarkan pemberian suaminya tersebut menggantung di putingnya.

Om menelan jawabannya. Cintya menjatuhkan jubahnya ke atas lantai, lalu melangkah masuk ke dalam siraman air hangat bersama suaminya. Cintya telah lupa perjumpaan dengan sang pria pada malam sebelumnya. Dia terbangun dari tidurnya, tubuh telanjangnya menempel rapat ke tubuh telanjang suaminya dan pikirannya hanya dipenuhi oleh kebahagiaan dan masa depan yg menanti mereka.

Dia melangkah ke kamar mandi dan melihat jubah berwarna emas yg tergeletak di atas lantai. Pikiran tentang sang pria asing datang kembali. Dia pasti sudah memberinya sebuah pertunjukan yg cukup menggairahkan! Dia pakai jubah tersebut, mengingat bagaimana cara sang pria memandangnya.

“Apakah…”

Dia membungkuk, posisi yg sama seperti saat dia mengambil minuman kemarin. Dia menoleh ke cermin di belakangnya. Sudah pastilah sekarang, bongkahan pantatnya tersingkap dengan cepat. Memeknya menyusul muncul tepat sesudahnya.

Dia rasakan sebuah hembuasan hawa hangat menyapu tubuhnya karena pemandangan tersebut. Dia bangkit dan mengamati tubuhnya di dalam pantulan cermin. Dia amati putingnya mengeras dari balik jubah suteranya dan dia mulai memainkan jubah tersebut.

Dia singkapkan lebih untuk memperlihatkan daging payudaranya lebih banyak lagi, lalu menutupnya kembali. Dia uji seberapa longgar dia bisa mengikat bagian depan tanpa terlalu banyak memperlihatkan tubuhnya. Dia nikmati belahan dadanya yg terlihat menggiurkan. Tanpa berpikir, tangan kirinya menyelinap ke balik jubah suteranya dan meremas payudaranya yg sebelah kiri dengan lembut.

Tak mampu dia cegah untuk memikirkan sang pria asing dan betapa senangnya dia jika sang pria melihatnya seperti sekarang ini! Kain sutera tersebut menggantung dengan lembut di pinggir payudara telanjangnya, terlipat seiring gerakan naik turunnya. Dia baygkan mata sang pria menatap tak berkedip padanya… pada dadanya.

“Dia mungkin sudah melihat memekku, tapi dia belum lihat yg ini!”

Tangan kananya merayap menaiki pahanya, menyusup ke dalam jubah. Dia usap memeknya dan memandangi tubuh indahnya yg menggelinjang. Jubah tersebut tetap dalam keadaan terikat longgar pada bagian depan. Dapat dia lihat pandangan penuh gelora birahi dalam tatapan matanya. Seperti itukah dia membalas tatapan mata penuh nafsu dari sang pria? Dia pejamkan matanya setelah pikiran itu terlintas.

Cintya merasa mata sang pria tengah mengawasinya sekarang. Keberadaannya di dalam benaknya. Dia hayalkan sang pria asing berada di seberang cermin, memandang payudaranya yg terguncang… melihat dia tengah memuaskan dirinya sendiri. Dia selipkan satu jarinya masuk ke dalam celah memeknya. Apakah ini jari sang pria?

“Oooh…” Cintya mendorong jarinya masuk ke dalam lubang memeknya sendiri dengan keras, mengangkat pinggulnya berlawanan arah dengan sodokan jarinya.

Bagaimana jika ini adalah batang penisnya? Cintya berhenti. Dengan cepat dia tutup jubahnya dan melangkah menuju ke dalam kamar. Tanpa melihat ke arah suaminya, dia kenakan sepotong celana pendek dan menutupi payudara telanjangnya dengan sweater yg ringan.

Dia akan turun untuk mendapatkan secangkir kopi… dia akan turun dan melupakan baygan yg baru saja dia hayalkan. Cintya menerima secangkir kopi dari si gadis di belakang meja konter. Dia teguk cairan panas itu, berharap dapat meredakan gemetar tubuhnya. Tapi malah semakin menambah merah kulitnya yg telah merona. Dia berbalik dan melangkah menuju ke lift.

“Ya ampun…”

Sang pria asing berdiri di pintu. Lift itu mengarah turun, tapi dia tdk keluar. Cintya melangkah masuk, merasa aman karena ada sepasang orang berumur lebih tua masuk bersamanya. Dia menolak memandang ke arah sang pria, tapi dia tahu kalau mata sang pria memandanginya. Dia MERASAKAN mata sang pria di tubuhnya.

Jantungnya berdegup kencang dibalik sweaternya. Dia teguk kopinya dengan tangan yg gemetar. Dia gigit bibir bawahnya saat merasakan denyutan diantara pahanya. Perasaan itu tumbuh makin besar, seakan ada jari yg menggosok bibir memeknya, mengirimkan getaran menggelora ke sekujur tubuhnya.

Memeknya bereaksi sendiri, seakan tahu kalau pernah dilihat dan ingin untuk kembali dipandang. Kembali dia teguk kopinya, tak menyadari kalau lift telah berhenti. Pasangan tua tersebut melangkah keluar. Tak ada seorangpun yg masuk lagi.

Lift kembali naik. Cintya sadar kalau setdknya dia melirik ke arah sang pria. Jika tdk, sang pria akan mendekatinya. Dia bersiap untuk memberikan sedikit senyuman. Dia paksakan kepalanya bergerak sedikit ke arah sang pria, menunggu sang pria menatapnya dengan seringai serta mengucapkan sesuatu yg kasar.

Sang pria menatapnya. Seakan matanya tak pernah berpaling, terus menatap Cintya. Seakan mata itu tak memiliki arah tujuan lainnya, mereka terus menatapnya. Cintya merasakan hantaman sensasi dari kepala hingga ujung kakinya. Dia akan tersenyum lalu segera berpaling.

Tapi dia tdk tersenyum. Dia sama sekali tak berpaling. Cintya memandang tepat di matanya dan dia sadar dirinya telanjang baginya. Tanpa memakai pakaian dan sang pria telah melihat ketelanjangannya untuk memperkuat imajinasi terlemahnya. Belum pernah Cintya menyaksikan pernyataan nafsu yg begitu berani dari seorang pria kepadanya, bahkan sang pria belum mengucapkan sepatah katapun. Dan Cintya belum juga memalingkan muka. Lift berhenti di lantainya Cintya.

Pintunya terbuka. Seharusnya dia bergerak. Sang pria yg bergerak. Dia mendekati Cintya hingga hanya berjarak 1 inchi darinya. Pintu lift menutup kembali. Cintya merasakan memeknya berdenyut. Dia rasakan putingnya terbakar. Sang pria menciumnya. Sang pria tdk beraksi dengan serangan nafsu buta. Dia hanya menekankan lidahnya ke bibir Cintya dan menciumnya.

Cintya balas mencium. Dia rasakan bibir basahnya bertemu dengan bibir basah sang pria dan meluncur lembut di atasnya. Pintu lift terbuka. Lantai berikutnya. Seorang pria dengan anaknya masuk. Sang pria asing hentikan ciumannya seiring terbukanya pintu lift dan bersama Cintya menoleh ke arah para pengganggu. Keabadian seakan berjalan lambat.

Cintya menatap pintu lift yg terbuka. Setiap denyut kesadarannya mengatakan agar melangkah keluar melewati pintu tersebut. Dia melangkah ke depan, tapi terhalangi oleh tubuh sang pria. Tangan sang pria berada di dada Cintya. Cintya melihat penguasaannya pada tekanannya yg lembut.

Dia mulai menyadari kalau tangan tersebut telah berada di dadanya selama ini. Dia memaksa melewati sang pria asing, keluar menuju ke lorong. Dia begegas ke arah tangga, berharap sang pria tdk mengikutinya. Dia sampai ke ujung lorong, nafasnya memburu cepat.

“Dasar wanita bodoh, kamu wanita – yg bodoh!”

Dia terus merutuk dirinya sendiri saat menuruni tangga. Begitu menyesal karena tak membiarkan sang pria menganggap bahwa dia telah berhasil menaklukannya. Begitu menyesal karena bersikap tenang dan seakan isteri yg penurut dan setia.

Tom terbangunkan oleh isterinya, yg sedang menggesekkan memeknya ke batang penisnya agar ereksi. Dia lepaskan sweater dari tubuh isterinya dan kalung rantai yg menggantung dipayudara Cintya menghantam wajahnya. Cintya luncurkan memeknya pada batang penis Tom yg sudah keras sekarang dan dan dia tarik kalung rantainya terlepas dari leher saat dia mulai bergerak menyetubuhi suaminya.

Sekali lagi dia berusaha keluarkan pertemuan dengan sang pria asing dari dalam benaknya saat dia dan suaminya tengah bersiap untuk perjalanan bulan madu. Mereka sedikit terlambat untuk berkemas, terima kasih pada gelora birahi Cintya. Dia butuh Penis suaminya dalam tubuhnya, itu akan mengingatkan dia akan cinta yg dia rasa pada suaminya dan komitmennya pada pernikahan mereka yg suci. Selama Tom bercinta dengannya, dunia akan jadi sempurna.

Namun hasrat Cintya yg terus berkobar sepanjang hari sungguh membuat Tom kelelahan dan akhirnya Cintya menyerah untuk membiarkan suaminya rehat. Mereka nikmati keindahan panorama, pergi makan malam yg romantis dan kembali ke kamar pengantin mereka setelah merasa segar dan siap untuk malam panjang penuh gairah.

Mereka berdiri di depan pintu utama, menunggu kendaraan datang. Mata terus fokus mengamati jalanan dari bukit yg berliku panjang. Berharap taksi yg mereka pesan segera datang dan Cintya tak perlu lagi merasa cemas melihat sang pria asing di sekitarnya. Tapi memfokuskan diri pada taksi ternyata tak banyak membantu.

Seakan sang pria muncul ke manapun mereka pergi, selalu muncul dalam penglihatan Cintya saat mata Tom tak melihatnya. Sang pria terus memandangnya saat di restoran, saat di pantai, saat di musium. Dalam setiap tatapan, gairahnya berkobar semakin besar terhadap Cintya.

Intensitasnya seakan sebuah kontak fisik bagi Cintya, merangsang payudaranya, membuat memeknya basah dan membara oleh tangan-tangan yg kasat mata. Cintya tak pernah beranjak dari sisi suaminya. Tak akan dia biarkan sang pria menyentuhnya kembali. Tak akan dia ijinkan sang pria membangkitan sesuatu yg terlarang dari dalam dirinya. Dia sekarang seorang isteri, yg baru…

Dinner datang setelah matahari terbenam. Akhirnya mereka dapat duduk di sebuah private restoran. Sebuah bilik terpencil sangat tersembunyi dari mata yg mengawasi. Hanya mata suaminya serta mata pelayan remaja yg bisa memandangi kecantikan Cintya. Cintya menarik nafas dan menekankan kalung rantainya ke belahan dadanya.

Dia memakai gaun yg bisa membuat mata setiap pria terloncat keluar dan dia menerka seberapa lama suaminya mampu menahan diri saat memandangnya memakai pakaian seperti ini. Tap tak lama berselang, kaki Tom telah menemukan jalannya kebalik rok dan menuju ke celana dalam Cintya. Ujung jempolnya menggesek selangkangannya, dia menggeser posisi tubuhnya sedikit membungkuk ke depan untuk menyambut sang penyusup.

Tom menjatuhkan buah zaitun ke belahan dada Cintya, lalu pura-pura kesulitan saat mencoba mengambilnya dara dalamnya. Tangannya merayap pelan membelai payudara Cintya. Dia membuat permainan kecil dengannya, kadang mengambil sesuatu barang lainnya untuk dijatuhkan ke dalam belahan dada isterinya.

Cintya merasa bersyukur akan bilik terpencil yg mereka tempati ini karena beberapa kali tangan nakal suaminya menyebabkan payudaranya menyembul keluar dari balik gaun. Setiap kali Tom dengan cepat memandang sekelililingnya, lalu mencelupkan puting Cintya ke dalam wine atau kecap, hanya untuk kemudian dia hapus dengan sebuah hisapan serta kecupan bibirnya sendiri. Celana dalam Cintya kuyup sudah dan dia sudah tak sabar untuk kembali ke dalam kamar pengantin mereka.

Tom menarik tangan Cintya ke arah selangkangannya dan menyusup ke dalam. Dia meremas penis suaminya dari bawah meja. Tom menggigit tulang steak dengan keras, mencoba untuk tdk mengerang keras saat isterinya memijit dan mengocok penisnya. Cintya merasakan sebuah cairan hangat menyembur pada tangannya.

Sial! Dia ingin memuaskan suaminya, tapi tdk ingin menyudahinya secepat ini! Dia lap sperma Tom di tangannya dengan serbet, tapi dia sadar kalau dia butuh lebih dari sekedar kain serbet untuk membersihkannya. Dia tutupi tangannya dengan serbet dan bergegas menuju ke toilet wanita. Keluar dari area restoran dan menuju ke lobi. Dia temukan tanda toilet wanita dan melangkah menuju lorongnya. Ada seseorang sedang duduk di kursi, di samping jalan masuk toilet wanita tersebut.

Itu sang pria. Dia merasakan campuran rasa takut dan marah. Bajingan ini masih membuntuti mereka dan menunggu dia keluar dari dalam restoran. Cintya harap bisa melewati pria ini sebelum dia melihatnya. Tapi dia gagal. Sang pria berdiri, menghalangi jalannya. Hampir saja Cintya berlari menubruknya. Dia baru saja akan berkata“Permisi,” atau “Kamu *******.”

Tapi sang pria akan sangat menikmati pilihan yg kedua. Namun sebelum Cintya mengucapkan sepatah kata, sang pria mulai bergerak mundur, memberikan jalan bagi Cintya untuk menuju ke pintu masuk, meskipun Cintya masih tetap berdiri di tempatnya berada.

Cintya tak menatap matanya hingga sang pria berhenti lagi. Mereka berada di ujung lorong. Toilet wanita terletak di tempat paling ujung hingga keberadaan keduanya sama sekali tak terlihat dari restoran. Cintya ingin teriak, tapi kembali dia mendapati mata sang pria.

Masih tersisa gelenyar sensasi dalam tubuhnya dari permainan kecil dengan suaminya tadi. Dan gelenyar tersebut terus bergolak saat mata sang pria memandanginya dalam balutan gaun ketat. Dia merasakan matanya berhenti di payudaranya – terasa seakan sebuah cairan hangat tertuang dari kedua matanya. Bergerak turun ke pinggangnya dan dia merasakan tatapannya seakan sepasang tangan memegangi pinggangnya.

Bergerak turun lagi ke pahanya dan dia merasa tatapanannya bagaikan angin lembut yg berhembus pelan naik turun menyusuri kedua pahanya. Ternyata itu memang tangannya. Ujung jari tengah sang pria bergerak menyusuri naik turun daging paha Cintya yg terbuka. Tangan yg satunya memegang tangan Cintya yg memegangi kain serbet.

Cintya merasakan sperma suaminya teremas diantara tangan mereka saat sang pria mengarahkannya menuju ke pinggang Cintya. Cintya merasakan tangannya sendiri menekan gaunnya naik, dibimbing oleh tekanan tangan sang pria. Cintya rasakan tangannya sendiri kini menekan celana dalamnya, menekankan serbet yg berlumuran sperma Tom ke tubuhnya.

Kain celana dalamnya terasa begitu tipis. Tangan Cintya terkulai lepas kala sang pria menekankan serbet tersebut ke dalam memeknya. Cintya merasa serbet basah tersebut membasahinya, mengalir menyentuh tubuhnya. Sang pria menekannya masuk, celana dalamnya tertekan ke dalam celah memeknya dan dia rasakan jari sang pria mendorong serbet beserta spermanya menyentuh klitoris Cintya.

Cintya mematung, terdiam beku. Tubuhnya membeku seutuhnya kala serbet tersebut perlahan menerobos masuk ke dalam memeknya. Itu adalah sperma suaminya. Tapi dengan tangan sang pria. Cintya merasa dirinya berteriak, jauh di dalam hatinya. Sebuah suara dari hati yg waras, meneriakkan akan kesalahan dari seluruh peristiwa ini.

Tapi ini adalah sperma suaminya sendiri!!! Namun kemudian ada sesuatu yg terjadi, seseorang muncul dari ujung lorong. Seorang pria, berjalan mendekati mereka dan Cintya dapat merasakan kalau mata pria yg muncul tersebut seakan terkunci pada obyek yg tengah digosokkan pada selangkangannya. Cintya dapat memastikan hal itu karena tak juga dia dengarkan suara derit pintu dibuka dari toilet pria.

Pria itu menyaksikan seseorang sedang menggosokkan sperma suaminya ke dalam memek Cintya. Cintya seakan tersadar dari alam bawah sadarnya dan dia bergegas lari keluar dari lorong tersebut. Sang pria hanya memandangnya dalam diam kala Cintya berlari melewatinya.

Tom sedang terlelap. Mereka usai berhubungan seks. Satu kali. Cintya membiarkan suaminya menelanjanginya, mencium payudaranya dan menyetubuhinya dengan segenap hasrat. Cintya mendapatkan orgasme, namun gairah yg mereka bagi saat di meja restoran tadi tak pernah kembali. Dia tarik wajah suaminya mendekat, membenamkannya diantara payudara, mencoba untuk menarik kembali gairah dan birahinya.

Cintya ingin terbang tinggi dan menghilang bersama Tom. Ingin merasakan Tom di dalam tubuhnya. Ingin menggoyg liar batang penis Tom yg menyodoknya dan meyakini bahwa suaminyalah pecinta terbaik di dunia ini untuknya. Namun kini Tom tidur. Cintya tak bisa menyalahkannya. Mereka hanya tidur sebentar-sebentar saja semenjak sampai di sini dan gelora seks Cintya telah membuat suaminya kewalahan.

Dia biarkan kepala suaminya terkulai di samping tubuhnya. Dengan hati-hati dia pindahkan tubuh Tom yg menindihnya, lalu berdiri. Dia mainkan kalung rantainya sembari berjalan mondar-madir dalam kamar dengan telanjang. Kembali dia rasakan tenggorokannya teramat kering, lalu mengambil recehan untuk mesin penjual minuman otomatis.

Dapat dia rasakan sperma Tom masih di dalam tubuhnya lalu dia kenakan celana dalam warna emasnya. Dia tak mau madu cinta suaminya sampai menetes saat dia berjalan di lorong nantinya. Jubah sutera warna emas kembali dia bungkuskan pada tubuhnya dan dia kemudian keluar dari kamarnya. Dia tahu betul betapa jubahnya tersebut begitu minim. Tentu saja, meskipun kini dia memakai celana dalam, itu tak banyak membantu juga.

Masih tak mampu dia tepis perasaan ketelanjangannya. Jubah tersebut terlihat menggantung pada payudaranya, memberikan pemandangan yg begitu jelas akan ukuran serta kekencangan buah dada tersebut. Belahan samping dari tangan hingga pinggang juga patut dipertanyakan, karena selalu memperlihatkan celana dalamnya setiap kali kakinya melangkah dengan tergesa menyusuri lorong, meskipun hanya sekilas lalu. Dia tak memikirkan tentang apapun lainnya. Matanya terfokus pada mesin minuman serta rasa haus yg menyerang tenggorokannya dengan hebat.

Udara terasa sedikit lebih dingin di lorong dan dapat dia rasakan gelenyar rasa yg dia kenali merayap naik di paha dan di balik jubahnya. Dia berpapasan dengan beberapa pria di lorong, dapat dia lihat mereka melirik ke arahnya saat bersimpangan. Akhirnya dia sampai ke mesin minuman dan segera dia masukkan recehannya. Kaleng teh dinginnya jatuh keluar dan dengan berhati-hati dia mengambilnya. Sesuatu menekan pantatnya.

Dengan sigap Cintya berdiri, siap untuk teriak pada seseorang yg telah menyentuhnya. Ternyata sang pria. Cintya melihat baygan sang pria dari pantulan pada mesin di depannya. Cintya membeku, begitu terkejut dan tetap terdiam saja seperti perjumpaan-perjumpaan mereka yg sebelumnya. Dapat Cintya lihat sang pria hanya memakai celana pendek saja dan dia sadar kalau yg tengah menekannya sekarang tak lain dan tak bukan adalah penis ereksi sang pria.

Sang pria menyingkapkan jubah Cintya. Cintya masih tetap membeku saat sang pria mengekspos pantat indahnya. Masih tetap dia membeku saat tangan sang pria menekan celana dalamnya. Sebuah jari menyelip ke dalam karet celana dalamnya dan meluncur melintasi pinggangnya. Cintya harus menghentikan sang pria… dia harus menghentikannya… pikiran itu terus berulang dalam benaknya.

Sang pria mendorongkan pinggangnya pada Cintya, menekan penis kerasnya tepat di celah bongkahan pantatnya. Cintya masih terus menghadap ke arah mesin. Tangan sang pria bergerak naik meninggalkan pinggang Cintya dan menekan payudara terlarangnya dari luar jubah sutera. Jemari sang pria mulai bermain dengan tali jubah tersebut.

Tiba-tiba saja Cintya ingat suatu hal; dia tak pakai bra. Jika sang pria membuka jubahnya, payudaranya akan tersuguh bebas di hadapannya. Itu tak boleh terjadi, meskipun dapat dia nikmati sentuhannya itu. Meskipun sejujurnya dia menyukai ide gila itu. Cintya tangkap tangan sang pria dan menyingkirkannya dari payudaranya. Sang pria membiarkan Cintya menepiskan tangannya menjauh.

Cintya merasakan tangan itu jatuh di samping tubuhnya. Cintya tercekat oleh rasa dingin dari kaleng minuman. Ternyata tadi sang pria asing menaruh kaleng itu di belahan payudaranya. Dapat Cintya rasakan berat kaleng minuman itu menekan kalung rantainya menekan tajam pada dagingnya.

“Uhh…” rasa dingin itu membuatnya melenguh.

Dia rasakan kedua putingnya segera mengeras oleh sensasi rasa dinginnya. Sang pria memindahkan kaleng itu melewati payudara kirinya, melembabkan jubah suteranya dengan dingin

Setetes air jatuh mengaliri belahan payudaranya, membuat dadanya merinding kedinginan lagi dan menyebabkan dia tersengal. Tubuhnya masih tetap membeku, tapi hanya separuhnya disebabkan oleh dinginnya kaleng. Sang pria menaik turunkan kaleng itu menggesek puting sebelah kanannya. Cintya merasakan ketaksadaran sama seperti sebelumnya.

Kenapa dia biarkan sang pria menyentuhnya seperti ini? Kenapa dia jadi begitu terangsang? Dia putuskan untuk menghentikannya, namun tubuhnya menolak untuk mematuhinya… tak ada yg salah dengan sentuhannya…Sang pria berusaha menyelipkan kaleng minuman itu diantara lipatan jubah, dan mulai meluncurkannya turun.

Perbuatannya itu menyebabkan jubahnya terbuka, membuat area dada Cintya terekspos semakin luas. Cintya mengamati rantai kalungnya yg mulai terlihat, lalu baygan lingkar payudaranya yg kenyal. Tubuh sang pria kini sepenuhnya menekan Cintya, menghangatkan bagian belakangnya, sedangkan bagian depan tubuh Cintya terbuka kedinginan.

Dapat dia rasakan nafas hangat sang pria menerpa lehernya kala jubahnya mulai terbuka. Cintya memandang turun pada belahan dadanya, mencemaskan keterbukaan payudaranya yg sangat bisa dinikmati mata sang pria jika dia mengintip dari balik pundaknya. Sang pria mencium leher Cintya. Dan Cintyapun tetap terdiam membeku. Jika sang pria mencoba untuk membuka jubah Cintya sepenuhnya, Cintya akan membiarkan saja… TDK! Dia tangkap tangan sang pria.

Tangan itu terasa dingin karena kaleng minumannya dan daging tubuh Cintya serasa terbakar kala tangan sang pria menekan tubuhnya. Tak akan dia perlihatkan payudaranya. Tak akan dia biarkan sang pria membuka jubahnya dan melihat bagian tubuh terlarangnya yg hanya boleh untuk mata suaminya saja! Tangan sang pria kembali ke pinggang Cintya.

Cintya perhatikan kalau jubahnya telah terbuka hingga perutnya. Dia perhatikan kalung rantainya tetap berada diantara payudaranya – terjepit diantara kehangatan belahan dadanya. Putingnya masih tertutupi. Cintya merasa menang dengan kenyataan tersebut. Sang pria telah melihat banyak, namun belum ada bagian yg terlarang.

Sang pria mulai menggoyg. Dia gerakkan penisnya ke tubuh Cintya, menggodanya dengan panjang batang penis serta gairahnya. Ya ampun… Cintya merasakan sebuah gelombang hangat mulai menyebar di pahanya. Dia ingin menjauh. Dia ingin lari. Tapi dia tdklah sedang bersetubuh, dia tdk sedang bersetubuh… Dia masih terlindungi oleh celana pendek sang pria dan juga celana dalamnya.

Dia tdk sedang bersetubuh…Namun siraman erotis masih cukup bagi tubuhnya untuk mendorong ke belakang secara insting ke batang penis sang pria.

“Ohh!” Cintya tersentak kala sang pria menekannya ke arah mesin, membuat kaleng teh dingin terjatuh.

Tangan sang pria mulai mengelus pinggulnya, menyingkap jubahnya hingga sebatas pinggang seiring tekanannya yg semakin keras.

“Wow!” Cintya mendengar dua orang pria melewati mereka. Mereka melihatnya tengah dihentak oleh sang pria.

“Ya ampun!” seorang wanita lewat. Dia melihatnya tengah digoyg oleh sang pria.

Orang ketiga bersiul. Dia melihatnya tengah disodok oleh sang pria. Tangan sang pria bergerak naik di dalam jubah Cintya. Kulit telanjang pinggangnya telah disentuh. Tak apa-apa… tak masalah… pikir Cintya. Masih tdk terlarang… Kenapa? Mengapa? Kenapa aku membiarkan pria ini melakukannya? Cintya mencoba berasio akan sikap membiarkannya saat tubuhnya tergesek pada mesin minuman dengan pelan.

“Mami, mereka sedang apa?”
Cintya perhatikan seorang pria kecil dari sudut matanya.

“Ayo pergi, Donnie! Pergi dari sana!” Sang mami mencoba menarik anaknya menjauh dari pemandangan seorang pria asing dengan metodis menggesekkan penisnya ke celana dalam Cintya.

Menjauh dari gambaran akan tangan sang pria membelai tubuh wanita yg hampir telanjang dengan pinggang terekspos dan tubuhnya terhentak ke mesin minuman. Tapi si pria kecil menepiskan tangan maminya saat dia menyaksikan tangan sang pria meraih payudara telanjang Cintya dari dalam jubahnya…Cintya terhenyak oleh karenanya.

Sentuhan tangan sang pria pada keindahan bulatan kenyal dadanya adalah titik batasnya. Itu sudah terlarang. Ataukah itu disebabkan oleh keberadaan si pria kecil dan maminya? Cintya bergegas pergi melewati mereka semua, tanpa melihat lagi pada sang pria atau si pria kecil yg melongo. Di sepanjang jalannya berharap bahwa sentuhan terlarang sang prialah yg membuatnya menghentikan semua. Bukannya kenyataan kalau mereka telah terganggu…

“Hey, ada apa denganmu?” Cintya menatap pantulan dirinya di cermin saat dia bicara dibawah nafasnya.

Dia baru saja bangun tidur dan sekarang harus menghadapi kenyataan dari kejadian malam sebelumnya. Dia menolak untuk memikirkan tentang kelengahannya saat sang pria beraksi terhadapnya.

Tom tengah mandi dan kini dia sendirian di kamar mereka, memikirkan…Dia duduk di ranjang, merasa bersalah dengan apa yg sudah terjadi kala dia kembali ke kamarnya. Dia bangunkan Tom. Sekali lagi dia berusaha untuk membangunkan penis suaminya yg lelah. Dia begitu menghendaki untuk segera disetubuhi oleh suaminya. Jika perlu Cintya akan menyetubuh tangan suaminya saja andaikan suaminya tdk juga bangun.

Tapi Cintya tahu kalau dia tak melepasnya begitu saja. Awalnya, dia palsukan orgasme bersama Tom. Dia palsukan kenikmatannya, dia palsukan erangannya, dia palsukan kepuasannya. Tubuhnya bergetar oleh gairah seksual, tapi seolah-olah tangan Tom sudah tak berperasaan. Tak lagi bisa menstimulasi kulit lembutnya. Bibir Tom tak mampu memadamkan dahaganya yg membara.

Penis kerasnya tak bisa mengisi kekosongan birahinya. Dia meminta suaminya untuk mengambilkan sekaleng teh dingin untuknya. Tak mungkin dia kembali ke lorong itu lagi. Tom telah kembali, ekspresi kelelahan mendominasi wajahnya. Bahkan dia tak menutup pintu dengan benar dibelakangnya. Dia rebah ke atas ranjang di samping isterinya dan dengan segera jatuh terlelap kala isterinya meneguk redakan dahagan

Cintya bangkit, bersiap untuk mengenakan pakaiannya. Dia ambil celana dalam berwarna emasnya dan secara rutin memakainya. Dia amati tasnya dan keinginan untuk mencari di dalamnya sirna dengan cepat. Yg dia tahu hanyalah dia merasakan ketakpastian. Dia pungut jubah dengan warna senada dari lantai dan memakainya lalu mengikatnya kencang. Dia bertanya-tanya apakah setelah Tom keluar dari kamar mandi nanti, gairah seksnya juga akan segar kembali.

Kelihatannya itu sudah tak masalah lagi. Dia dudukkan tubuhnya di depan cermin dan mulai menyisir rambutnya. Segera saja kilau indahnya kembali lagi. Cintya merasa matanya mencari sesuatu yg lebih lagi dibalik jubahnya… pada kalung rantai yg tergantung nyaman diantara payudaranya. Pintu kamarnya dibuka…Cintya memandang dalam cermin dan melihat sang pria. Dia tak merasa terkejut, sama sekali tak merasakan takut.

Sang pria terlihat bimbang, seakan kemarahan Cintya terhadapnya kemarin malam adalah akhir dari affair kecil mereka. Cintya balas menatap sang pria dari dalam cermin. Dia masih tetap memakai celana pendek yg sama dengan kemarin malam. Cintya berdiri, mengenakan jubah dan celana dalam yg sama seperti yg dia pakai dalam pertemuan terakhir mereka. Jubah sama yg dia basahi dengan kaleng minuman. Jubah sutera lembut sama yg hampir dia lucuti dari tubuh indah Cintya.

Cintya sadar sang pria telah menyentuhnya dimana seharusnya tak dia biarkan disentuh seorang pria. Tapi dia telah membuat batas. Dia berlalu kala sentuhan sang pria berkembang ke arah yg tak sepantasnya. Dia berlalu sebelum sentuhan sang pria menjadi benar-benar terlarang. Sekali di dalam lift. Satu kali di restoran. Sekali di lorong. Cintya membuka jubahnya. Kain sutera yg lembut perlahan meluncur menuruni kulit putihnya. Kalung rantainya jadi terlihat.

Bulatan payudaranya terbuka di depan mata, bersama dengan puting merah mudanya yg lembut. Dia tawarkan payudaranya pada sang pria. Dia tawarkan padanya sentuhan terlarang. Sang pria menciumnya, penuh hasrat dan basah. Dia raba dan remas payudaranya.

Cintya menangkap tangannya, tapi kali ini bukan untuk menepiskannya. Dia bawa telapak tangan sang pria pada putingnya, menyusupkannya dalam belahan dadanya dan memijat dirinya sendiri dengan sentuhan terlarang sang pria.

Payudara Cintya bergerak mengikuti cengkeramannya yg sepenuh gairah. Putingnya melentur dibawah jari sang pria. Lalu Cintya bawa tangan sang pria ke mulutnya dan menghisap rasanya. Dia hempaskan tubuh Cintya ke ranjang, Tubuh Cintya terpantul di atasnya, payudaranya bergoyg seirama pantulannya. Cintya juga lepaskan celana dalamnya kala sang pria melepas celana pendeknya.

Ingin Cintya teriak saat sang pria melakukan penetrasi terhadapnya. Ingin dia suarakan kenikmatan seutuhnya yg dia rasa saat batang penis sang pria meluncur ke dalam tubuhnya. Sang pria menyutubuhinya dengan kasar, liar, sodokannya menghujam dalam, membawa penisnya menembus ke bagian tubuh Cintya terdalam. Kedua tubuh mereka terlontar liar naik turun di atas ranjang. Cintya tautkan pahanya yg terentang lebar melingkari sang pecintanya.

Payudaranya terayun liar, seliar persetubuhan yg mereka lakukan. Segenap nalar sehat Cintya menguap. Birahinya memegang kendali. Sekujur tubuhnya tergetar dan terhempaskan oleh persetubuhan paling murni yg pernah dia tahu. Cintya menginginkan penis sang pria, Cintya membutuhkan ejakulasi sperma sang pria. Dia ingin menyetubuhi sang pria lagi dan lagi kala penis menawan milik sang pria meluncur keluar masuk di dalam lorong memeknya.

Sepasang mata itu… tatapannya… Cintya merasakan birahi sang pria meraih pemenuhannya dalam tiap gerak persetubuhan yg dia lakukan. Ranjang itu berderit seirama ayunan birahi keduanya, terasa begitu nyaring, senyaring yg memungkinkan. Penis sang pria mengirimkan rasa sakit padanya, namun Cintya malah semakin keras menghentakkannya.

“Setubuhi aku… setubuhilah…” Cintya menjerit pada dirinya sendiri berulang kali. Jadilah pejantanku, jadilah pecintaku…

Gerakan sang pria semakin intens dan liar. Dia sadar keberadaan suami Cintya di dalam kamar mandi, dan teramat sadar jika dia harus menyetubuhinya dengan cepat dan tepat. Dia fokuskan perhatiannya pada payudara Cintya yg terguncang dan kalung rantainya yg terlempar di sekitar daging kenyal tersebut.

“Oh… oh… oh…” Cintya menngerang tertahan dalam setiap sodokan sang pria.
Jubahnya terjuntai membuka penuh di samping tubuhnya.

Sang pria melihat kecantikan Cintya seutuhnya. Cintya tersenyum oleh karenanya. Sang pria telah melihat wajahnya, payudaranya, memeknya… dia telanjang bersama sang pria, pria yg bukanlah suaminya.. Sang pria menggeram. Spermanya menyembur dalam tubuh Cintya, menjilati dinding lorong memek Cintya yg basah.

Cintya merasakannya mengalir keluar dari dalam tubuhnya, menggelitik kelentit serta pahanya. Oohh, spermanya… memeknya terasa begitu hidup oleh rasa basah dan lengketnya. Mengalir keluar dari dalam memeknya, menuruni pahanya dan jatuh di atas seprei.

“Usaplah! Oh kumohon, gosoklah!” dia hanya memikirkan kata tersebut, tapi itu terjawabkan.
Sang pria mengambil selimut dan menyelipkannya diantara paha Cintya.

“Ohh… oohhh…”

Kaki Cintya menendang tak terkontrol saat jari sang pria mendorongkan spermanya masuk ke dalam memeknya. Tak ada celana dalam di hadapannya. Tak ada yg mencegah spermanya. Sang pria menggesek Cintya dengan cepat dan keras. Kalung rantai terlontar di payudara Cintya, pengaitnya sudah beralih ke depan. Cintya menangkap rantainya dan menyingkirkan dari payudaranya. Sang pria bergerak naik ke atas Cintya, batang penisnya sudah mengeras lagi.

Kalung rantai itu sudah hilang… sekarang tergantikan oleh batang penis mengkilat milik sang pria. Batan penis basah tersebut meluncur di belahan payudaranya. Cintya menekan payudaranya merapat, menjepitkannya pada batang sang pria yg licin. Tangan sang pria bergabung dengan tangan Cintya dan memijat payudara Cintya saat batang penisnya bergerak menyetubuhinya.Suara shower berhenti. Sang pria tetap mengayun.

Cintya terus menyetubuhinya. Dia dengar suara suaminya menyingkapkan tirai. Dia dengar suara suaminya menggosok gigi. Tapi dia fokus pada suara basah dari penis sang pria yg tengah menyetubuhi payudaranya.

“Keluarkanlah… Oh, keluarkanlah untukku.. keluarkanlah di atas tubuhku…”

Sperma sang pria menyembur ke lehernya, meninggalkan jejak berkilau putih di sepanjang dada Cintya. Cintya angkat kepalanya dan mengecap rasa sperma sang pria yg beberapa menyembur ke mulutnya. Sang pria bangkit dan memindahkan penisnya ke bibir Cintya. Cintya menyambutnya, menghisap lahap campuran sperma sang pria dengan madu birahi memeknya sendiri dari ujung hingga di sepanjang batang penis sang pria.

Suara pisau cukur listrik suaminya berhenti. Cintya melompat dari ranjang. Sang pria yg sudah memakai celana pendeknya dengan cepat menuju ke pintu keluar. Cintya membungkus payudaranya yg berlumuran sperma dengan jubahnya. Tom muncul, masih ada sisa air menetes dari tubuhnya. Cintya berdiri di hadapan suaminya“Mmmm.” Tom bergumam saat dia cium pengantinnya. Tangannya bergerak ke tali jubah Cintya…

Cintya memegang tangan suaminya dan menepiskannya ke samping. Dia melenggang ke dalam kamar mandi untuk membersihkan sperma sang pria dari memek dan payudaranya. Sebentar lagi, dia akan pergi mengambil sekaleng teh dingin.

Selasa, 15 November 2016

Beginilah Detik-detik Pelaku Bom Gereja Oikumene Samarinda Dikepung & Dihajar di Perahu

Beginilah Detik-detik Pelaku Bom Gereja Oikumene Samarinda Dikepung & Dihajar di Perahu
Agen KartuQQ
Juhanda (33) adalah orang yang meledakkan bom molotov di gereja Oikumene di Samarinda pada Ahad (13/11).

Sejumlah saksi mata menyebutkan, pria itu datang mengendarai sepeda motor dengan nomor pelat H 2372 PE, kode untuk Semarang, Jawa Tengah.

Juhanda yang memiliki panggilan Jo masuk ke tempat parkir gereja di Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir.

Saat itu, jemaat dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) baru selesai ibadah.

 
Jemaat Kristen Toraja kemudian masuk untuk bersiap beribadah. Di luar, Jo menyalakan sebuah bungkusan.

Beberapa anak-anak sekolah minggu sedang bermain di dekatnya. Tiba-tiba, tiga ledakan keras terdengar.

Warga segera berkumpul dan melihat empat anak terluka. Empat sepeda motor ikut rusak berat di bagian depan.

Di sekitar lokasi, penuh serpihan pasir baik di dinding serta tiang luar gereja bercat putih. Diduga, pasir dipakai dalam bom molotov untuk memperkuat efek api.

Seorang pria gondrong berbadan kurus yang berlari keluar dari halaman gereja menarik perhatian.

Samuel Tulung (43), warga yang melihat sosok Juhanda tersebut, segera mengejarnya.

Warga ikut memburu sementara sebagian lainnya membantu anak-anak yang terluka.

Setelah dikepung, Juhanda terdesak hingga terjun ke Sungai Mahakam.

Pelariannya terhenti di tengah sungai ketika warga mengejarnya dengan perahu.

Samuel mengatakan, Juhanda sempat melawan dengan memegang paha warga ketika hendak diangkat ke perahu.

“Tapi, dia sudah kehabisan tenaga,” ucap Samuel. Warga memberi Juhanda bogem mentah di atas kapal sebelum membawanya ke Mapolresta Samarinda.

Di dalam gereja, jemaat Kristen Toraja tetap beribadah hingga selesai.

Di depan rumah ibadah itu, ramai warga datang melihat petugas yang sudah memeriksa lokasi















Rangsangan Hot Cewek Jepang

Rangsangan Hot Cewek Jepang
Agen KartuQQ
Perkenalkan namaku Jon (nama samaran), perawakanku bisa dibilang hampir sempurna, tinggi badanku 175cm, rambut pendek, dan wajahku manis dihiasi dgn lesung pipi diwajahku. Kepindahan orang tuaku ke kota ada berkahnya juga. Dikota pergaulanku bertambah luas hingga aku mendapatkan kenalan sorang gadis jepang. gadis jepang itu bernama Kimi, kulit putih, bibir tipis dan mata yg sipit, biasa keturunan jepang. Ternyata mama Kimi ini asli jepang dan papanya asli Kalimantan, mereka berdua menikah dan melahirkan Kimi tersebut.

Aku mengenal Kimi ini saat aku mengahdiri acara ultah temanku, Aku dikenalkan oleh seorang temanku namanya Erik. Setelah perkenalan ini akhirnya aku berhubungan lebih lanjut dgn Kimi sampai akhirnya aku jadian sama Kimi.

Pada hari minggu, Kimi mengajaku nonton, katanya ada film baru. Aku pun mengiyakan ajakan Kimi. Lalu kujemputlah Kimi ini dirumahnya, sampai dirumah Kimi lantas aku berpamitan kepada kedua orang tua Kimi, Menujulah kita ke XXI. Sambil menunggu Kimi memesan tiket, aku membeli makanan dan minuman untuk cemilan didalam bioskop. Setelah masuk bioskop ternyata Kimi memilih bangku paling belakang.

Setelah sepuluh menit nonton film tersebut, aku pun merasa bosan. Tp aku pura-pura menikmatinya agar Kimi merasa senang. Sejenak terlintas dlm pikiranku aku ingin melakukan sensasi bercinta bersama Kimi yaitu didalam bioskop ini. Lalu sambil menonton film tersebut aku memikirkan gimana cara memulainya.

Susana gedung bioskop yg sepi semakin membuat gairahku semakin meningkat melakukan sensasi bercintaku ini. Aku awali dgn memegang tangan Kimi, sambil memegang tangan Kimi sesekali aku menggelitik tangan Kimi sebagai tanda, tp si Kimi malah senyum-senyum aja. Aku berganti dgn merangkulnya, Kimi pun diam saja. Naaah inilah saatnya, perlahan aku mencium kepala Kimi, tp masih diam saja. Kucium lagi keningnya dan

“Iiiihhh sayang kok cium terus” ujar Kimi.
Aku tersenyum dan

“Ngga papa sayang, sayang cantik, sensasi yuuk sayang” ajakku lirih ditelinganya.

“Aahhh masak disini sayang, aneh-aneh aja kamu sayang” jawab Kimi.

“Namanya juga sensasi sayang ya mau dimana lagi, mumpung sepi juga ni sayang” ujarku.

Tanpa menunggu jawaban dari Kimi tanganku langsung memegang pipi Kimi dan aku langsung mencium bibirnya.

Kunikmati bibir tipisnya, dan Kimi pun langsung membalas ciumanku. Dan berpagutanlah kita didalam bioskop itu. Ruangan yg agak panas karena AC yg mungkin sdh rusak membuat aku semakin bergairah. Kulumat semua bibir Kimi, kumainkan lidahku didalam rongga mulut Kimi, dan Kimi pun membalas permainan lidahku.

Setelah beberapa menit kita saling berciuman, tanganku pun tak tinggal diam, tanganku mulai memegang toket Kimi, lalu meremas-remas kedua toketnya. Sambil meremas-remas toket Kimi akupun menjilati leher Kimi, terus jilatanku menuju kebelakang telinga Kimi. Dan saat kujilat bagian belakang Kimi keluarlah desahan dari mulut Kimi, ini dia titik lemah Kimi. Ketika Kimi sdh terangsang dgn jilatanku kini Tanganku terus merayap membuka kancing celana jeans-nya dan menarik retsleting dan terus masuk ke dlm CD nya sampai mendapatkan bukit berbulu halus.

Kuelus-elus bukit itu dan jariku mulai mencari lubang kenikmatan yg telah mulai basah keenakan. Jari-jariku pun mulai memasuki lubang kenikmatan itu dan terus bermain masuk-keluar, mulut mungilnya terus mendesis dan badannya sedikit mengejang. Kurasakan bertambah basah vaginanya, ternyata dia orgasme lagi. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke penisku, Kimi seakan mengerti dan membuka kancing celanaku. Ditangkapnya batang penisku yg sdh mulai mengeras dipermainkannya, aku cuma berbisik,

“Kocok dong sayang!” Ia pun mengerti, tangannya mulai mengocok ke atas dan ke bawah membuatku kenikmatan.

Mungkin ia melihat mataku terpejam keenakan. Kimi terus mempermainkannya dgn tempo yg bertambah cepat, aku cuma bisa mendesah keenakan

“Terus Kimi, enakkkkk.” Semakin cepat tempo yg dilakukan, semakin berdesir darahku. Tangan Kimi membuka lebih lebar retsleting celanaku agar lebih leluasa tangannya bermain di kemaluanku.

Permainan dimulai lagi perlahan dan lama kelamaan semakin cepat.

“Jon kenapa? Nikmat ya.” Aku cuma tersenyum sambil mengangguk.

“Ooohh.. oohh sedikit lagi nich terus… ohh.. ohh… ohhhhh…” keluar sdh air maniku, aku segera menciumnya dgn penuh nafsu.

Kimi berkata,

“Ehh kok elo pipis sih… tangan gua basah nich.” Aku segera berbisik menjelaskan apa yg terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi,

“Ada tissue ngga?” Ia pun segera mengambil tissue dan mulai membersihkan penisku yg basah tadi.
Aku cuma berbisik,

“Terima kasih sayang, nikmat banget loh, belajar dimana?”.
Kimi tersenyum dan berbisik,

″Loh kan elo sendiri yg ngajarin.”

“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.

Film pun sdh berakhir, kami pun langsung pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta ulam tiba, ayahnya belumlah sampai di rumah, adik-adiknya kebetulan juga tdk pulang karena harus menginap di rumah saudaranya. Aku pun tdk mau merugi. Kumanfaatkan kesempatan ini,

“Mau yg lebih nikmat ngga?” kutarik tangan Kimi dan mulai kukulum bibir tipisnya.

Tanganku pun mulai bermain-main di kedua toketnya. Kutekan ke dlm puting toketnya ia pun mendesah

“Ochhh…” entah mengapa semakin aku mendengar desahan Kimi semakin liar mulutku bermain.

Kujilati lehernya, desahan Kimi pun semakin merangsangku. Sesekali kukulum bibir tipis Kimi. Ia pun sdh mulai mengerti dgn membalas kulumanku. Kujulurkan lidahku ke mulut Kimi dan memancing agar lidahnya juga terjulur. Aku pun mengajarkan secara tdk sengaja “French Kiss” yg menurut sementara orang merupakan cara berciuman yg paling nikmat.

Tanganku semakin aktif kubuka baju Kimi sampai terlihat toketnya menantang ditutupi bra warna pink. Kutarik tangan Kimi ke arah penisku. Kubuka bra penghalang itu dan lidahku mulai bermain, kujilati kedua puting susu kemerahan itu bergantian. Semakin kujilati dgn mesra semakin nikmat yg Kimi rasakan. Sesekali kupandang mata Kimi yg terpejam merasakan nikmatnya. Sesekali kusedot dan

“Occhhh… Jon terusss… Jon, nikmat sekali… occhhhh.. occhhhh Jon nikmat… terusss.” Kata-kata itu terus keluar dari mulut Kimi yg tipis.

Lidahku semakin liar mendengar suara desahan Kimi. Kujilati terus seluruh toket itu dan terkadang leher jenjang Kimi sampai ia merasakan nikmatnya permainan ini dan akhirnya,

“Ochhhhh…”tubuh mungil itu menggelinjang.

Aku segera mengerti bahwa Kimi telah orgasme untuk yg pertama. Tangan Kimi sdh semakin mengerti, dibukanya kancingdan restletingku, dipegangnya batang pusaka itu dan dimainkannya naik turun. Perlahan tp pasti dan dgn tempo yg semakin cepat.

“Occhhhh…” kurasakan semakin nikmat. Ternyata memang tak percuma pengalaman di bioskop tadi yg kuajarkan.

Darahku semakin berdesir, rasa nikmat yg luar biasa kudapat. Segera kutundukkan kepala Kimi sambil kubisikkan,

“Kulum dong!” Kimi pun mengangguk dan mulut tipis itu telah bermain dgn penisku.

Dijilatinya dari kepala sampai batang penis dan sesekali dikulum penis itu ke mulutnya sambil kurasakan kuluman hangatnya. Tangan Kimi pun tak berhenti bergerak naik turun. Sesekali dihisapnya ujung kemaluanku, kulihat pipinya menggembung akibat mulutnya kemasukkan batang wasiat peninggalan nenek moyang.

“Occhhhhh…” keluar desahan dari mulutku.

Semakin enak kurasakan, aku pun segera menarik Kimi, kubuka celana jeans-nya dan kuarahkan lidahku vaginanya yg sdh membasah. Kujilati terus lubang kenikmatan itu dan sampai ke klitoris merah yg menantang. Kujilati terus dgn perlahan tp pasti. Terus kupandangi wajah Kimi yg terpejam kenikmatan. Tangan Kimi sesekali memegangi kepalaku menahan nikmat yg kuberikan. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Jari-jari nakalku mulai bermain. Kumasukkan jari telunjukku ke dlm lubang kenikmatan Kimi. Kupermainkan lubang kenikmatan itu dgn jari-jariku, keluar-masuk. Terus kulakukan sambil sesekali menambah tempo lebih cepat. Kimi pun menggelinjang,

“Oohh… Oohh… Oohh…” Keluarlah air kenikmatan membasahi kemaluan Kimi.

Kulihat Kimi terkulai kenikmatan, kutarik badannya dan kutempatkan di sofa single dgn posisi menantang menghadapku. Kuarahkan batang penisku ke lubang kenikmatan Kimi sambil kuangkat kedua kaki indah itu di atas pundakku. Kuangkat sedikit pantat indah itu agar semakin mudah batangku mengarah.

“Occh.. oocchhh… sleepppppp…” akhirnya berhasil juga batang penis itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk.

Kulihat Kimi terbujur sambil matanya yg terpejam merasakan nikmatnya.

“Terus… terus… Jon, pelan-pelan biar nikmat.” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya…

“Ooocchhhhhh….” keluarlah air kenikmatan dari penisku dan Kimi pun menggelinjang menahan air nikmat yg keluar dari lubang vaginanya.

Kami berdua terkulai lemas, kulihat Kimi tersenyum sambil berbisik,

“Lagi dong sayang!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Kimi dan sedikit kutundukkan, Kimi pun mengerti.

Segera mulut tipis itu bermain di penisku menjilati sampai bersih air kenikmatanku. Setelah bersih, kembali mulut tpis itu bermain dgn batang penisku. Batang penisku masuk ke dlm mulutnya dan tangan kanannya bermain naik turun. Batang kemaluanku pun yg telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Nikmat yg kurasakan terasa lebih nikmat. Aku tak kuasa berkata-kata cuma desahan dan nikmat yg luar biasa yg bisa kurasakan.

Setelah tak tahan merasakan nikmat yg luar biasa, aku pun berbalik menarik Kimi untuk membangkitkan lagi rangsangan untuknya. Kujilati Kedua payudara menantang dan terus lidahku bermain sampai mengarah ke lubang kemaluan Kimi. Kujilati habis bagai anjing yg kehausan, terus kujilati sambil sesekali melirik Kimi yg semakin teransang kenikmatan. Kubuka lebar kedua paha Kimi sehingga terlihat lubang menganga yg menunggu kedatangan batang penisku. Kujilati klitoris kemerahan dgn lembut,

“Oooohhhh…” Kimi kembali mencapai orgasme.

Melihat Kimi terkulai lemas kuangkat badannya sehingga menghadap membelakangiku. Kuangkat sedikit pantat Kimi sehingga membuat posisi menungging atau kalau orang barat bilang “doggy style”. Kuarahkan batang kemaluanku, tetapi terasa sulit sekali untuk masuk. Terus aku berusaha sampai akhirnya kubuka sedikit kedua paha Kimi. Kuhujam batang kemaluanku dan akhirnya dgn sedikit usaha masuk kembali batang itu ke kemaluan Kimi.

Tanganku berpegang pada kedua pinggul Kimi dan perlahan tp pasti kupacu batang penisku keluar dan masuk lubang kemaluan Kimi. Agak seret memang posisi ini dibanding posisi sebelumnya, sehingga agak sulit bagiku untuk menambah tempo, tp aku terus berusaha menambah tempo. Semakin cepat dan semakin cepat,

“Jon pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Kimi.
Sebentar kupandang wajah Kimi yg meringis kesakitan,

“Tp nikmat kan?” Kulihat Kimi mengangguk, maka semakin tdk pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku.

Terus kupacu sampai sekitar lima belas menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi penisku. Kimi mulai terkulai lemas, tanpapeduli terus kupacu batang kemaluanku untuk terus mencapai klimaks. Memang terasa lebih lama permainan yg sekarang dibanding permainan tadi, terus kupacu sampai akhirnya kurasakan sesuatu akan melesak keluar dari penisku. Kucabut keluar batang penisku dan kubalikkan badan Kimi yg sdh terkulai lemas. Kukocok sendiri batang penisku dgn tempo tinggi sampai akhirnya

“Oooocchhhh… Aaaahhhhhh…” keluar air kenikmatanku dan kuarahkan ke toket Kimi.

Aku pun terkulai lemas dan kubisikkan Kimi agar mengusap air kenikmatanku ke seluruh permukaan toketnya .

“Biar lebih kenceng,” kataku.

Kimi cuma terdiam dan melakukan apa yg kuinginkan. Setelah selesai,

“Masih mau yg lebih nikmat lagi?” tanyaku.

“Iya sayangg,” jawab Kimi sambil terkulai lemas.

Aku cuma mengangguk sambil mengingatkan bahwa ayahnya sebentar lagi pulang.

Kami berdua segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Benar saja tak lama kemudian terdengar suara mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi.

“Selamat malam Om,” sapaku. 

Ayah Kimi hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar aku pun berpamitan pulang. Kubisikkan,

“Nanti gua ajarin lagi yg lebih hot dan nikmat.” Kimi cuma tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
Aku pun segera pulang dgn hati senang. 

Menyayat Hati, Aku Mau Anakku Bangun Membuka Mata Dan Menghapus Air Mataku

Menyayat Hati, Aku Mau Anakku Bangun Membuka Mata Dan Menghapus Air Mataku
Agen KartuQQ
Teror bom molotov Gereja Oikumene Samarinda menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Yang menjadi korban adalah anak-anak kecil yang masih balita. Duka mendalam juga dialami oleh keluarga Intan Olivia B. Marbun, bocah 2,5 tahun korban bom yang akhirnya meninggal dunia. Kesedihan keluarga tak terbendung saat pukul04.00 Wita, pihak Rumah Sakit Awsyahranie menyatakan bahwa Intan Olivia B. Marbun, 2,5 dinyatakan meninggal dunia.

Mereka kehilangan sosok bocah yang biasanya tertawa ceria dan dengan kaki mungil berlari riang menghiasi rumah pasangan Anggiat Manuppak, 43 dan Diana Susan Sinaga, 32 yang beralamat di Jalan Jati 3, Blok M, RT 27, Nomor 70, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir.

Ya, Intan adalah bocah yang menjadi korban bom di Gereja Oikumene, Samarinda Minggu (13/11/2016) pagi. Sang ibunda, Diana tak kuasa membendung air mata setiap menatap wajah penuh luka bakar, yang kini terbujur kaku tanpa senyuman di dalam peti keabadiannya.

"Aku mau anakku bangun membuka matanya. Menghapus air mataku. Aku sudah lelah menangis. Banyak orang yang mencintai dia,mengapa begitu cepat pergi?" ucap Diana meracau.

Dalam terbata-bata, Diana menuturkan bahwa tidak ada mendapat firasat mengenai anak semata wayangnya tersebut. Beberapa menit sebelum kejadian, Intan masih dalam pangkuannya saat sedang berdoa. Lalu Intan berkata ingin bermain di luar bersama teman sebayanya.

Tidak berselang lama, saat akan penyerahan pergantian ibadah, terdengar dentuman keras dari teras. Dan saat berlari keluar, dibalik api yang tengah membakar setengah tubuhnya tubuh kecil Intan berlari entah ingin menemui siapa.

"Sebelum ke gereja anakku sempat menari kecil di depanku dan sambil berkata mama, aku cantik kan?" suara Diana Parau dan nyaris tak terdengar sambil terus menangis.

Rencananya, Intan akan dikebumikan Selasa (15/11/2016) pada pukul 13.00 Wita. Di Putak, Loa Duri. Tak terhitung jumlah pelawat yang berdatangan di rumah bercat kuning tersebut tiap menitnya. Bahkan melalui DPD Pospera Kaltim, Presiden Jokowi Dodo menyampaikan rasa belasungkawa yang sebesar-besarnya.