Pembantu Yang Menggodaku
![]() |
Agen KartuQQ |
VIPBANDARQ.COM - Malam itu aku menginap di rumah Mbak Nulur, karena saking ngantuknya aku tertidur di atas sofa. Sekitar jam 4 pagi aku terbangun, aku masih dalam keadaan telanjang bulat tapi tertutup selimut, tapi Mbak Nulur sudah tidak ada di sofa ah mungkin, dia pindah ke kamarnya dan tidur bareng anaknya.
Aku berdiri dan mencari celanaku karena suasana gelap aku menghidupkan lampu. Saat lampu menyala ada suara seorang wanita menjerit, ternyata seorang perempuan masih remaja umurnya sekitar 15 tahun, dia kaget mungkin karena melihatku telanjang bulat, aku menutup mulutku dengan jariku, maksudnya menyuruhnya diam.
Kudekati dia, kujelaskan bahwa aku temannya Mbak Nulur, semalam aku menginap disini, diapun memahami dan memberitahuku bahwa dia spontan kaget karena belum pernah melihat pria dewasa telanjang, katanya dia adalah pembantunya Mbak Nulur, namanya Uci. Uci tidak sekolah semenjak lulus SMP, dia ikut Mbak Nulur baru sekitar 3 bulan. Aku Tanya dia kenapa kaget melihat aku telanjang memangnya belum pernah punya pacar. Dia mengaku sudah punya pacar tapi belum pernah melihatnya telanjang.
Kutanya lagi, terus kalau pacaran ngapain, jawabnya jujur katanya pernah ciuman dan diraba-raba susunya oleh pacarnya, tapi belum pernah sampai telanjang bulat. Ah berarti masih perawan? Dia menganggukkan kepala dengan malu-malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik ke arah anu ku tapi masih malu-malu. Aku pura-pura tidak tahu dan cuek saja serta sengaja tidak segera mengenakan celanaku. Aku masih telanjang bulat dan memintanya untuk mengambilkan celanaku, aku duduk di ruang makan yang hanya berbatas sebuah bifet dari ruang tamu.
Dia membawakan pakaianku dan perlahan aku ambil celana dalamku aku sengaja memakainya di depan Uci. Dia melewatiku menuju ke dapur sambil melirik ke arah anu ku lagi. Dia tidak melihat di depannya ada baju dan celanaku, dia tersandung gesperku dan tertanting ingin jatuh, aku langsung menangkap tangannya, dan menarik tubuhnya hingga aku sendiri hampir saja ikut jatuh. Dengan kondisi itu tak sengaja kami sedikit berpelukan, wajahnya dan wajahku dekat sekali, aku ingin menciumnya tapi masih takut.
Kulepaskan pelan tubuhnya dia menyempurnakan berdirinya aku juga, tapi tak sengaja tangannya menyentuh anu ku, dia minta maaf, aku tersenyum dan malah menyuruhnya menyentuh lagi, dia tersipu malu, aku mengambil tangannya dan kuarahkan ke anu ku, ayolah Uci, ga papa, ga usah malu, katanya kamu belum pernah lihat anu kan? Sekarang kamu boleh pegang sepuasnya, dia malu dan menutup matanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya dengan malu memegang anu ku.
Akupun merasa nikmat disentuh oleh tangan seorang ABG, kuarahkan tangannya maju mundur mengurut anu ku, kuajari dia cara mengocok anu ku. Dia kemudian terus mengurut-urut anu ku perlahan tapi malu untuk melihatnya, tapi biarlah yang penting aku merasakan nikmatnya diurut sama tangan yang masih halus, meski pembantu tapi dia lumayan cantik, mungkin kalau dia anak orang kaya dan terawat rajin ke salon, wajahnya tak kalah cantik dibanding Cinta Laura. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar untuk ukuran anak remaja, pantatnya juga seksi dan montok.
Kulihat dia sepertinya menikmati untuk terus mengurut-urut anu ku, sekarang dia mulai tidak malu melihat anu ku, tangan kiri yang tadinya buat menutup matanya, kini kutarik ke leherku. Sehingga kamipun semakin berdekatan, kutarik pinggulnya kudekatkan tubuhnya ke tubuhku, dadanya menyentuh dadaku, jantungnya berdebar, dia sepertinya agak takut. Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yuk, ga enak kalau disini entar Mbak Nulur bangun, entar aku ajarin yang lebih enak. Tanpa banyak protes, dia berjalan menuju kamarnya aku mengikutinya dari belakang, kuperhatikan bokongnya yang begitu sintal, pahanya yang begitu mulus nampak terlihat karena dia mengenakan baju tidur terusan dan panjang roknya di atas lutut. Warnanya juga transaparan dan tipis sehingga tali BHnya dan juga celana dalamnya samar-samar terlihat.
Sesampai di kamarnya kututup pintu dan aku kunci dari dalam. Aku menyandarkan tubuhku di depan pintu kutarik tubuhnya dan kembali kuambil tangannya untuk terus mengocok-ngocok anu ku, kini tubuhnya bersandar di tubuhku, sambil terus mengocok anu ku, tapi gerakan mengocoknya masih sangat pelan dan lembut, mungkin karena baru pertama tapi aku malah menikmatinya.
Tolong diemut dong anu ku, dia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan anu ku ke mulutnya, kutekan pipinya agar mulutnya terbuka dan perlahan kumasukkan anu ku ke dalam mulutnya, dia masih terlihat risih dan malu, tapi beberapa saat anu ku sempat masuk juga dalam mulutnya meski sebentar, tapi aku gak mau memaksa karena ini pengalaman pertama baginya. Kutarik tubuhnya dan kupeluk erat, kemudian perlahan kucium bibirnya, dia cantik juga meski pembantu aku tidak risih mencium bibirnya, karena menurutku Uci cantik juga dan aku beruntung seandainya Uci mau aku entot, soalnya dia masih perawan.
Kupeluk tubuhnya erat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke pantatnya, dari belakang kuangkat dasternya, sehingga aku menemukan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas pantatnya, tangannya menahan tanganku, tapi aku cuek saja sambil terus meremas-remas pantatnya, perlahan kuturunkan celana dalamnya sambil terus kuremas dan kutarik pantatnya ke depan, sehingga anu ku sekarang bersentuhan dengan memeknya, tangannya berhenti mengocok anu ku kemudian memegang pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku agar tidak mengganggu anu ku yang sedang menyentuhnya memeknya yang mulai terasa hangat, kuangkat tubuhnya dengan sedikit kugendong, sehingga anu ku tepat berada di depan lubang memeknya, kugesek-gesekkan anu ku ke memeknya, kudorong dia hingga sebelah tempat tidur, dan kurebahkan dia di atas kasur sekalian aku menindihnya, kugesek-gesekkan semakin cepat anu ku, dia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas hingga terbuka kedua belah dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Uci diam dan terus memejamkan matanya.
Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu, takut terlalu lama pemanasan malah nanti Uci sadar dan berhenti melayani nafsu bejatku, aku langsung membuka pahanya lebar-lebar, kulihat vaginanya yang mungil terlihat hanya seperti daging dengan garis tipis di bagian tengah, tidak ada rambut sama sekali, itilnya juga belum nampak keluar, kuarahkan anu ku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan bantuan tanganku sambil mencari lubang senggamanya, setelah ketemu kudorong anu ku masuk ke dalam, tapi susah kutarik lagi dan kudorong pelan lagi, kini kepala anu ku sudah mulai masuk ke memek Uci, kukeluarkan pelan dan coba kudorong lebih ke dalam lagi, Uci memelukku erat dan minta kepadaku untuk pelan-pelan, sakit katanya.
Kukeluarkan lagi perlahan dan coba kumasukkan lagi, tapi memang memeknya kecil dan sempit, tapi anu ku sudah merasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan pantatkan naik kemudian turun sehingga anu ku sudah agak lebih ke dalam lagi, sepertinya anu ku menyentuh sesuatu, mungkin ini selaput dara, aku semakin hati-hati menggoyangkan pantatku, kasihan kalau Uci kesakitan, kemudian aku mengeluarkan anu ku.
Aku ambil bantal di samping Uci kuletakkan di bawah pantat Ulfa, dengan posisi seperti ini perut dan memek Uci terangkat naik, ini akan membantuku memasukkan anu ku jauh lebih dalam di dinding memek Uci, kembali kuarahkan batang penisku ke memek Uci, kumasukkan setengah dan menyentuh lagi selaput dara yang tadi belum berhasil kutembus, kudorong lebih dalam dengan hati-hati, tubuh Uci menegang kedua tangannya menggenggam erat ujung bantal, matanya terpejam seperti menahan sakit.
Ku beri tenaga sedikit dibantu dorongan pantatku, dan slep… aku berhasil menembus selaput dara Uci, dan anu ku merasakan sensasi dari kehangatan yang luar biasa, aku berhasil menembus benteng pertahanan dari dinding vagina Uci. ah… benar-benar nikmat, aku kemudian mengocok-ngocok anu ku keluar masuk vagina Uci, dinding vagina yang begitu sempit membuat anu ku mendapatkan kenikmatan yang begitu hebat, kulihat Uci mengeluarkan air mata, mungkin karena tadi merasakan sakit, tapi sekarang dia mulai ikut sedikit menggoyangkan pantatnya, oh dia sudah menikmati permainanku. Tiba-tiba ohhhh….
Ternyata memek perawan ini membuat benteng pertahananku tidak terbendung, hanya beberapa menit berada di dalam memek Uci spermaku sudah mau keluar, secepatnya kutarik anu ku dan kugesek-gesekkan di paha Uci yang mulus, kugesek-gesek terus dan ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh nikmat sekali, aku puas sekali malam ini, aku telah berhasil merenggut keperawanan Uci, memek nya nikmat sekali, ahhhh terima kasih Uci. aku kembali mengenakan pakaianku, kulihat Uci masih terdiam terkapar lemas tak berdaya, perlahan aku keluar dari kamar, dan melanjutkan tidur lagi di atas sofa, takut mbak Nulur besok pagi terbangun, kalau aku masih di kamar Uci, wah apa kata dunia?
Kutarik selimutku dan kembali tidur, tapi aku membayangkan betapa nikmatnya memek perawan, oh terima kasih Uci.
ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER
Tolong diemut dong anu ku, dia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan anu ku ke mulutnya, kutekan pipinya agar mulutnya terbuka dan perlahan kumasukkan anu ku ke dalam mulutnya, dia masih terlihat risih dan malu, tapi beberapa saat anu ku sempat masuk juga dalam mulutnya meski sebentar, tapi aku gak mau memaksa karena ini pengalaman pertama baginya. Kutarik tubuhnya dan kupeluk erat, kemudian perlahan kucium bibirnya, dia cantik juga meski pembantu aku tidak risih mencium bibirnya, karena menurutku Uci cantik juga dan aku beruntung seandainya Uci mau aku entot, soalnya dia masih perawan.
Kupeluk tubuhnya erat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke pantatnya, dari belakang kuangkat dasternya, sehingga aku menemukan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas pantatnya, tangannya menahan tanganku, tapi aku cuek saja sambil terus meremas-remas pantatnya, perlahan kuturunkan celana dalamnya sambil terus kuremas dan kutarik pantatnya ke depan, sehingga anu ku sekarang bersentuhan dengan memeknya, tangannya berhenti mengocok anu ku kemudian memegang pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku agar tidak mengganggu anu ku yang sedang menyentuhnya memeknya yang mulai terasa hangat, kuangkat tubuhnya dengan sedikit kugendong, sehingga anu ku tepat berada di depan lubang memeknya, kugesek-gesekkan anu ku ke memeknya, kudorong dia hingga sebelah tempat tidur, dan kurebahkan dia di atas kasur sekalian aku menindihnya, kugesek-gesekkan semakin cepat anu ku, dia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas hingga terbuka kedua belah dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Uci diam dan terus memejamkan matanya.
Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu, takut terlalu lama pemanasan malah nanti Uci sadar dan berhenti melayani nafsu bejatku, aku langsung membuka pahanya lebar-lebar, kulihat vaginanya yang mungil terlihat hanya seperti daging dengan garis tipis di bagian tengah, tidak ada rambut sama sekali, itilnya juga belum nampak keluar, kuarahkan anu ku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan bantuan tanganku sambil mencari lubang senggamanya, setelah ketemu kudorong anu ku masuk ke dalam, tapi susah kutarik lagi dan kudorong pelan lagi, kini kepala anu ku sudah mulai masuk ke memek Uci, kukeluarkan pelan dan coba kudorong lebih ke dalam lagi, Uci memelukku erat dan minta kepadaku untuk pelan-pelan, sakit katanya.
Kukeluarkan lagi perlahan dan coba kumasukkan lagi, tapi memang memeknya kecil dan sempit, tapi anu ku sudah merasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan pantatkan naik kemudian turun sehingga anu ku sudah agak lebih ke dalam lagi, sepertinya anu ku menyentuh sesuatu, mungkin ini selaput dara, aku semakin hati-hati menggoyangkan pantatku, kasihan kalau Uci kesakitan, kemudian aku mengeluarkan anu ku.
Aku ambil bantal di samping Uci kuletakkan di bawah pantat Ulfa, dengan posisi seperti ini perut dan memek Uci terangkat naik, ini akan membantuku memasukkan anu ku jauh lebih dalam di dinding memek Uci, kembali kuarahkan batang penisku ke memek Uci, kumasukkan setengah dan menyentuh lagi selaput dara yang tadi belum berhasil kutembus, kudorong lebih dalam dengan hati-hati, tubuh Uci menegang kedua tangannya menggenggam erat ujung bantal, matanya terpejam seperti menahan sakit.
Ku beri tenaga sedikit dibantu dorongan pantatku, dan slep… aku berhasil menembus selaput dara Uci, dan anu ku merasakan sensasi dari kehangatan yang luar biasa, aku berhasil menembus benteng pertahanan dari dinding vagina Uci. ah… benar-benar nikmat, aku kemudian mengocok-ngocok anu ku keluar masuk vagina Uci, dinding vagina yang begitu sempit membuat anu ku mendapatkan kenikmatan yang begitu hebat, kulihat Uci mengeluarkan air mata, mungkin karena tadi merasakan sakit, tapi sekarang dia mulai ikut sedikit menggoyangkan pantatnya, oh dia sudah menikmati permainanku. Tiba-tiba ohhhh….
Ternyata memek perawan ini membuat benteng pertahananku tidak terbendung, hanya beberapa menit berada di dalam memek Uci spermaku sudah mau keluar, secepatnya kutarik anu ku dan kugesek-gesekkan di paha Uci yang mulus, kugesek-gesek terus dan ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh nikmat sekali, aku puas sekali malam ini, aku telah berhasil merenggut keperawanan Uci, memek nya nikmat sekali, ahhhh terima kasih Uci. aku kembali mengenakan pakaianku, kulihat Uci masih terdiam terkapar lemas tak berdaya, perlahan aku keluar dari kamar, dan melanjutkan tidur lagi di atas sofa, takut mbak Nulur besok pagi terbangun, kalau aku masih di kamar Uci, wah apa kata dunia?
Kutarik selimutku dan kembali tidur, tapi aku membayangkan betapa nikmatnya memek perawan, oh terima kasih Uci.
ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER
ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER
0 komentar:
Posting Komentar