Tolong diemut dong anu ku, dia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan anu ku ke mulutnya, kutekan pipinya agar mulutnya terbuka dan perlahan kumasukkan anu ku ke dalam mulutnya, dia masih terlihat risih dan malu, tapi beberapa saat anu ku sempat masuk juga dalam mulutnya meski sebentar, tapi aku gak mau memaksa karena ini pengalaman pertama baginya. Kutarik tubuhnya dan kupeluk erat, kemudian perlahan kucium bibirnya, dia cantik juga meski pembantu aku tidak risih mencium bibirnya, karena menurutku Uci cantik juga dan aku beruntung seandainya Uci mau aku entot, soalnya dia masih perawan.
Kupeluk tubuhnya erat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke pantatnya, dari belakang kuangkat dasternya, sehingga aku menemukan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas pantatnya, tangannya menahan tanganku, tapi aku cuek saja sambil terus meremas-remas pantatnya, perlahan kuturunkan celana dalamnya sambil terus kuremas dan kutarik pantatnya ke depan, sehingga anu ku sekarang bersentuhan dengan memeknya, tangannya berhenti mengocok anu ku kemudian memegang pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku agar tidak mengganggu anu ku yang sedang menyentuhnya memeknya yang mulai terasa hangat, kuangkat tubuhnya dengan sedikit kugendong, sehingga anu ku tepat berada di depan lubang memeknya, kugesek-gesekkan anu ku ke memeknya, kudorong dia hingga sebelah tempat tidur, dan kurebahkan dia di atas kasur sekalian aku menindihnya, kugesek-gesekkan semakin cepat anu ku, dia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas hingga terbuka kedua belah dadanya, kulepas BHnya, dan kulum-kulum putingnya, Uci diam dan terus memejamkan matanya.
Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu, takut terlalu lama pemanasan malah nanti Uci sadar dan berhenti melayani nafsu bejatku, aku langsung membuka pahanya lebar-lebar, kulihat vaginanya yang mungil terlihat hanya seperti daging dengan garis tipis di bagian tengah, tidak ada rambut sama sekali, itilnya juga belum nampak keluar, kuarahkan anu ku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan bantuan tanganku sambil mencari lubang senggamanya, setelah ketemu kudorong anu ku masuk ke dalam, tapi susah kutarik lagi dan kudorong pelan lagi, kini kepala anu ku sudah mulai masuk ke memek Uci, kukeluarkan pelan dan coba kudorong lebih ke dalam lagi, Uci memelukku erat dan minta kepadaku untuk pelan-pelan, sakit katanya.
Kukeluarkan lagi perlahan dan coba kumasukkan lagi, tapi memang memeknya kecil dan sempit, tapi anu ku sudah merasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan pantatkan naik kemudian turun sehingga anu ku sudah agak lebih ke dalam lagi, sepertinya anu ku menyentuh sesuatu, mungkin ini selaput dara, aku semakin hati-hati menggoyangkan pantatku, kasihan kalau Uci kesakitan, kemudian aku mengeluarkan anu ku.
Aku ambil bantal di samping Uci kuletakkan di bawah pantat Ulfa, dengan posisi seperti ini perut dan memek Uci terangkat naik, ini akan membantuku memasukkan anu ku jauh lebih dalam di dinding memek Uci, kembali kuarahkan batang penisku ke memek Uci, kumasukkan setengah dan menyentuh lagi selaput dara yang tadi belum berhasil kutembus, kudorong lebih dalam dengan hati-hati, tubuh Uci menegang kedua tangannya menggenggam erat ujung bantal, matanya terpejam seperti menahan sakit.
Ku beri tenaga sedikit dibantu dorongan pantatku, dan slep… aku berhasil menembus selaput dara Uci, dan anu ku merasakan sensasi dari kehangatan yang luar biasa, aku berhasil menembus benteng pertahanan dari dinding vagina Uci. ah… benar-benar nikmat, aku kemudian mengocok-ngocok anu ku keluar masuk vagina Uci, dinding vagina yang begitu sempit membuat anu ku mendapatkan kenikmatan yang begitu hebat, kulihat Uci mengeluarkan air mata, mungkin karena tadi merasakan sakit, tapi sekarang dia mulai ikut sedikit menggoyangkan pantatnya, oh dia sudah menikmati permainanku. Tiba-tiba ohhhh….
Ternyata memek perawan ini membuat benteng pertahananku tidak terbendung, hanya beberapa menit berada di dalam memek Uci spermaku sudah mau keluar, secepatnya kutarik anu ku dan kugesek-gesekkan di paha Uci yang mulus, kugesek-gesek terus dan ohhhh spermaku muncrat juga….
Croootttt….. ohhhhh nikmat sekali, aku puas sekali malam ini, aku telah berhasil merenggut keperawanan Uci, memek nya nikmat sekali, ahhhh terima kasih Uci. aku kembali mengenakan pakaianku, kulihat Uci masih terdiam terkapar lemas tak berdaya, perlahan aku keluar dari kamar, dan melanjutkan tidur lagi di atas sofa, takut mbak Nulur besok pagi terbangun, kalau aku masih di kamar Uci, wah apa kata dunia?