This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 31 Juli 2016

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanah

Seburuk Apapun Ayah, Aku Akan Mencintainya Hingga Kuberkalang Tanah
Agen KartuQQ
VIPBANDARQ.COM Aku sempat iri melihat kawan-kawanku dengan ayahnya. Betapa bahagianya mereka memiliki ayah yang benar-benar mencintai.
Situs Judi

Dulu, kulihat kawan-kawanku pulang dengan sumringah. Mereka berlari ke luar kelas dan langsung mendekap ayahnya yang menjemput. Setelah itu, ayah mereka mengajak jalan-jalan ke mall, membeli mainan baru, atau sekedar makan siang bersama. Apa yang mereka lakukan sederhana, tapi indah bukan?

Aku pun ingin hal yang sama. Tapi, apa daya? Yang aku temui usai sekolah hanyalah supir. Aku tidak bisa jalan-jalan ke mall, membeli mainan baru, atau makan siang bersama ayah. Ibuku sebenarnya bisa melakukan ini. Tapi apa yang telah kami alami, membuat ibu harus bekerja lebih keras daripada ibu pada umumnya.

Aku juga punya ayah. Namun, kasih sayangnya tidak penuh kuresapi.
Poker Terbaru
Sebenarnya, aku memiliki ayah. Aku sama seperti kawan-kawanku yang pulang dengan sumringah itu. Tapi, perceraian kedua orangtuaku yang membuatnya berbeda. Untuk seusia itu, aku tak tahu pasti penyebab perpisahan ibu dan ayah. Yang aku tahu, sejak saat itu juga hidupku berubah.

Awalnya, aku mulai menanyakan ke mana ayahku dan kapan ia akan kembali. Tapi, jawaban ibuku selalu membuat gamang. Satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, akhirnya aku tahu ayahku tak akan kembali lagi. Maka dari itu, hidupku semakin gamang karena kasih sayang seorang ayah tak penuh kuresapi.

Bukannya aku tidak peduli, tapi aku tidak tahu harus apa dan pergi ke mana untuk menemui ayah.

Capsa Game

Semenjak menyadari ayah tak akan kembali, aku tak memiliki harapan apa-apa lagi tentang kehadirannya. Hanya saja, ada sesuatu yang tak bisa kupungkiri. Meskipun aku selalu menyibukkan diri, sebelum tidur aku selalu merenungkannya. Aku benar-benar merindukannya. Setelah perceraian itu, beberapa pertemuan dengannya memang terjadi. Sayang, itu tak cukup untuk menghalau kerinduanku. Aku benar-benar rindu memiliki sosok seorang ayah.


Kini ayahku telah kembali. Seburuk apapun yang pernah terjadi, ayahku tetap akan kujaga hingga aku meninggalkan dunia ini.
Game Poker

Suatu sore, sebuah kabar benar-benar mengejutkanku. Kawan-kawan menghubungi dan memberi ucapan untuk bersabar. Aku menemukan ayahku. Ya, ayah yang selalu kurindukan kasih sayangnya selama bertahun-tahun. Akhirnya, aku tahu juga di mana ayahku berada.

Orang-orang mungkin memandang rendah dan jijik dengan keadaan ayahku sekarang. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang kondisi ayah jauh lebih memprihatinkan. Seakan-akan, ia bukanlah sosok yang 
pernah kukenal sebelumnya.
Tapi, aku tak peduli itu semua! Untuk apa? Ayahku tetaplah seorang ayah. Ialah pria nomor satu di hidupku. Bagaimana pun, dialah malaikat pelindungku. Walaupun kondisinya menyedihkan, kasih sayang dan doanya selalu mengalir berkelimpahan untukku. Aku yakin itu, walaupun ia tak mengucapkannya.

Bagaimana pun masa lalu ayah, seburuk apapun ia pada ibu, aku, dan keluargaku, bukan berarti aku layak menyimpan dendam. Aku tak mau lagi mengungkit-ungkit kesalahannya. Yang terpenting bagiku sekarang adalah aku ingin menyisakan hidupku untuk berbakti padanya. Jika perlu, akulah yang membawanya jalan-jalan ke mall, membeli sesuatu, atau sekedar makan bersama. Akulah yang akan membuat ayahku sumringah hingga akhir hidupnya...

Terimakasih Tuhan karena aku menemukan ayah dan merasakan lagi kasih sayangnya.


ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker Raffi Nekad Nikah Siri

Keluarga Raffi Ahmad - Nagita Diujung Tanduk, Raffi Nekad Nikah Siri dengan Ayu?
Agen KartuQQ

VIPBANDARQ.COM – Mbah Mijan kembali mengurai teka-teki terkait biduk rumah tangga Raffi Ahmad dan juga Nagita Slavina. Paranormal ini mengungkapkan ada akhir sedih dari mereka berdua, yang bahkan ia sendiri tak tega untuk melanjutkan terawanganya. “Kisah yang akan berakhir menyedihkan, saya gak tega nerawangnya. Padahal dulu ngefans banget sama R.aden & N.ovi, Semoga tidak akan terjadi!” tulis mbah Mijan melalui akun Twitter miliknya. Situs Judi
Melalui akun Twitter miliknya, mbah Mijan menuliskan lagi sebuah Tweet yang membuat geger para netizen. Meski hanya menggunakan inisial R.aden dan N.ovi, netizen seolah tahu bahwa yang dimaksudkan Mbah Mijan dalam tweet tersebut adalah pasangan muda Nagita Slavina dan juga Raffi Ahmad.

mbah Mijan juga sempat membuat kehebohan dengan tweetnya yang mengungkapkan ada kemungkinan Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad akan menikah siri secara diam-diam. “Kalau R.aden terus menerus seperti ini dengan A.mbar, kemungkinan besar jadi yang kedua (tapi tersembunyi), Dan N.ovi pun akan pasrah. ”
Ayu Ting Ting sendiri terus membantah isu ia dan Raffi Ahmad liburan bersama ke Eropa..

“Aduh terserah saya mah, yang jelas bukan,” bantah Ayu Ting Ting, saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat yang lalu.

“Sok, coba diperhatiin saja. Kalau orang pintar pasti tahu. Enggak, saya enggak ke mana-mana. Saya di rumah. Coba diperhatikan baik-baik saja,” ucap Ayu Ting Ting.

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker 7 orang kini jadi tersangka

Kerusuhan di TanjungBalai, 7 orang kini jadi tersangka
Agen KartuQQ


VIPBANDARQ.COM
Kini pihak kepolisian menetapkan tujuh warga menjadi tersangka dalam kerusuhan berbau SARA di kota TanjungBalai, Sumatra Utara pada Jumat (29/7) malam.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan , ketujuh warga itu di tetapkan sebagai tersangka karena melakukan pencurian saat kerusuhan berlangsung .

Ketujuh warga itu adalah MARP (16) warga jalan juanda , MIL (17) Warga jalan Juanda, AAM (18) warga Sei DUA Delen, FF (16) warga jalan pepaya, AP (18) warga Rambutan, dan MRM(7) warga Jalan Rambutan.

Dikutip dari antara, Minggu (01/8), seluruh tersangka di kenakan pelanggaran Pasal 363 KUH Pidana tentang pencurian. Sementara untuk kasus perusakan, Pihak kepolisian belum menetapkan Tersangka karena masih dalam proses penyelidikan. Situs Judi

Meski Demikian, pihak kepolisian telah memiliki informasi mengenai indentitas beberapa orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Sebelumnya, Kerusuhan berbau SARA terjadi di kota TanjungBalai, Sumut pada jumat (29/7) malam yang di sebabkan adanya orites seorang warga etnis tionghua atas penggunaan perngeras suara dalam pengumandang azan .. Poker Terbaru

Tanpa di ketahui penyebabnya, informasi itu menyebar dan menimbulkan kerusuhan berbau SARA.
Sejumlah rumah ibadah milik umat buddha di rusak massa, termasuk sejumlah kendaraan dan yayasan sosial yang di kelola etnis tionghua di tanjung balai.

Sabtu, 30 Juli 2016

Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang
Agen KartuQQ

Tak ada yang tahu bagaimana dalam proses perjuangannya yang terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersi keras menerjang nasib keberuntungan.


Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau terbentuk mandiri.

Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.

Aku menggadaikan masa remajaku hanya menjadi kutu buku untuk bisa dapat beasiswa sejak SMP sampai lulus kuliah, motivasiku adalah agar punya bekal untuk mendidik anak dan menopang ekonomi keluarga.

Amin punya suami juga anak pertama. Sehati sepaham dalam berjuang menjalani kehidupan. Betapapun kami mengalah pada kehidupan sebelumnya, meskipun tak banyak prestasi yang kami capai, yang terpenting hidup anak-anak kami kelak harus lebih mudah dari kami.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker “Cerita Busuk dari seorang Bandit”

“Cerita Busuk dari seorang Bandit”
Agen KartuQQ
VIPBANDARQ.COM Di tengah proses persiapan eksekusi hukuman mati yang ketiga dibawah pemerintahan Joko Widodo, saya menyakini bahwa pelaksanaan ini hanya untuk ugal-ugalan popularitas. Bukan karena upaya keadilan. Hukum yang seharusnya bisa bekerja secara komprehensif menyeluruh dalam menanggulangi kejahatan ternyata hanya mimpi. Kasus Penyeludupan Narkoba yang dilakukan Freddy Budiman, sangat menarik disimak, dari sisi kelemahan hukum, sebagaimana yang saya sampaikan dibawah ini.

Di tengah-tengah masa kampanye Pilpres 2014 dan kesibukan saya berpartisipasi memberikan pendidikan HAM di masyarakat di masa kampanye pilpres tersebut, saya memperoleh undangan dari sebuah organisasi gereja. Lembaga ini aktif melakukan pendampingan rohani di Lapas Nusa Kambangan (NK). Melalui undangan gereja ini, saya jadi berkesempatan bertemu dengan sejumlah narapidana dari kasus teroris, korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati. Antara lain saya bertemu dengan John Refra alias John Kei, juga Freddy Budiman, terpidana mati kasus Narkoba. Kemudian saya juga sempat bertemu Rodrigo Gularte, narapidana WN Brasil yang dieksekusi pada gelombang kedua (April 2015).


Saya patut berterima kasih pada Bapak Sitinjak, Kepala Lapas NK (saat itu), yang memberikan kesempatan bisa berbicara dengannya dan bertukar pikiran soal kerja-kerjanya. Menurut saya Pak Sitinjak sangat tegas dan disiplin dalam mengelola penjara. Bersama stafnya beliau melakukan sweeping dan pemantauan terhadap penjara dan narapidana. Pak Sitinjak hampir setiap hari memerintahkan jajarannya melakukan sweeping kepemilikan HP dan senjata tajam. Bahkan saya melihat sendiri hasil sweeping tersebut, ditemukan banyak sekali HP dan sejumlah senjata tajam. 
Tetapi malang Pak Sitinjak, di tengah kerja kerasnya membangun integritas penjara yang dipimpinnya, termasuk memasang dua kamera selama 24 jam memonitor Freddy budiman. Beliau menceritakan sendiri, beliau pernah beberapa kali diminta pejabat BNN yang sering berkunjung ke Nusa Kambangan, agar mencabut dua kamera yang mengawasi Freddy Budiman tersebut.

Saya mengangap ini aneh, hingga muncul pertanyaan, kenapa pihak BNN berkeberatan adanya kamera yang mengawasi Freddy Budiman? Bukankah status Freddy Budiman sebagai penjahat kelas “kakap” justru harus diawasi secara ketat? Pertanyaan saya ini terjawab oleh cerita dan kesaksian Freddy Budiman sendiri. 
Menurut ibu pelayan rohani yang mengajak saya ke NK, Freddy Budiman memang berkeinginan bertemu dan berbicara langsung dengan saya. Pada hari itu menjelang siang, di sebuah ruangan yang diawasi oleh Pak Sitinjak, dua pelayan gereja, dan John Kei, Freddy Budiman bercerita hampir 2 jam, tentang apa yang ia alami, dan kejahatan apa yang ia lakukan.
 
Freddy Budiman mengatakan kurang lebih begini pada saya:

“Pak Haris, saya bukan orang yang takut mati, saya siap dihukum mati karena kejahatan saya, saya tahu, resiko kejahatan yang saya lakukan. Tetapi saya juga kecewa dengan para pejabat dan penegak hukumnya.


“Saya bukan bandar, saya adalah operator penyeludupan narkoba skala besar, saya memiliki bos yang tidak ada di Indonesia. Dia (bos saya) ada di Cina. Kalau saya ingin menyeludupkan narkoba, saya tentunya acarain (atur) itu. Saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telepon itu semuanya nitip (menitip harga). Menurut Pak Haris berapa harga narkoba yang saya jual di Jakarta yang pasarannya 200.000 – 300.000 itu?”


Saya menjawab 50.000. Fredi langsung menjawab:

“Salah. Harganya hanya 5000 perak keluar dari pabrik di Cina. Makanya saya tidak pernah takut jika ada yang nitip harga ke saya. Ketika saya telepon si pihak tertentu, ada yang nitip Rp 10.000 per butir, ada yang nitip 30.000 per butir, dan itu saya tidak pernah bilang tidak. Selalu saya oke kan. Kenapa Pak Haris?”


Fredy menjawab sendiri. “Karena saya bisa dapat per butir 200.000. Jadi kalau hanya membagi rejeki 10.000- 30.000 ke masing-masing pihak di dalam institusi tertentu, itu tidak ada masalah. Saya hanya butuh 10 miliar, barang saya datang. Dari keuntungan penjualan, saya bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu.”


Fredy melanjutkan ceritanya. “Para polisi ini juga menunjukkan sikap main di berbagai kaki. Ketika saya bawa itu barang, saya ditangkap. Ketika saya ditangkap, barang saya disita. Tapi dari informan saya, bahan dari sitaan itu juga dijual bebas. Saya jadi dipertanyakan oleh bos saya (yang di Cina). ‘Katanya udah deal sama polisi, tapi kenapa lo ditangkap? Udah gitu kalau ditangkap kenapa barangnya beredar? Ini yang main polisi atau lo?’”


Menurut Freddy, “Saya tau pak, setiap pabrik yang bikin narkoba, punya ciri masing-masing, mulai bentuk, warna, rasa. Jadi kalau barang saya dijual, saya tahu, dan itu ditemukan oleh jaringan saya di lapangan.”


Fredi melanjutkan lagi. “Dan kenapa hanya saya yang dibongkar? Kemana orang-orang itu? Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 Milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang 2, di mana si jendral duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun.


“Saya prihatin dengan pejabat yang seperti ini. Ketika saya ditangkap, saya diminta untuk mengaku dan menceritakan dimana dan siapa bandarnya. Saya bilang, investor saya anak salah satu pejabat tinggi di Korea (saya kurang paham, korut apa korsel- HA). Saya siap nunjukin dimana pabriknya. Dan saya pun berangkat dengan petugas BNN (tidak jelas satu atau dua orang). Kami pergi ke Cina, sampai ke depan pabriknya. Lalu saya bilang kepada petugas BNN, mau ngapain lagi sekarang? Dan akhirnya mereka tidak tahu, sehingga kami pun kembali.


“Saya selalu kooperatif dengan petugas penegak hukum. Kalau ingin bongkar, ayo bongkar. Tapi kooperatif-nya saya dimanfaatkan oleh mereka. Waktu saya dikatakan kabur, sebetulnya saya bukan kabur. Ketika di tahanan, saya didatangi polisi dan ditawari kabur, padahal saya tidak ingin kabur, karena dari dalam penjara pun saya bisa mengendalikan bisnis saya. Tapi saya tahu polisi tersebut butuh uang, jadi saya terima aja. Tapi saya bilang ke dia kalau saya tidak punya uang. Lalu polisi itu mencari pinjaman uang kira-kira 1 miliar dari harga yang disepakati 2 miliar. Lalu saya pun keluar. Ketika saya keluar, saya berikan janji setengahnya lagi yang saya bayar. Tapi beberapa hari kemudian saya ditangkap lagi. Saya paham bahwa saya ditangkap lagi, karena dari awal saya paham dia hanya akan memeras saya.”


Freddy juga mengekspresikan bahwa dia kasihan dan tidak terima jika orang-orang kecil, seperti supir truk yang membawa kontainer narkoba yang justru dihukum, bukan si petinggi-petinggi yang melindungi. 
Kemudian saya bertanya ke Freddy dimana saya bisa dapat cerita ini?

Kenapa Anda tidak bongkar cerita ini? Lalu Freddy menjawab:


“Saya sudah cerita ke lawyer saya, kalau saya mau bongkar, ke siapa? Makanya saya penting ketemu Pak Haris, biar Pak Haris bisa menceritakan ke publik luas. Saya siap dihukum mati, tapi saya prihatin dengan kondisi penegak hukum saat ini. Coba Pak Haris baca saja di pledoi saya di pengadilan, seperti saya sampaikan di sana.”

Lalu saya pun mencari pledoi Freddy Budiman, tetapi pledoi tersebut tidak ada di website Mahkamah Agung. Yang ada hanya putusan yang tercantum di website tersebut. Putusan tersebut juga tidak mencantumkan informasi yang disampaikan Freddy, yaitu adanya keterlibatan aparat negara dalam kasusnya.
Kami di KontraS mencoba mencari kontak pengacara Freddy, tetapi menariknya, dengan begitu kayanya informasi di internet, tidak ada satu pun informasi yang mencantumkan dimana dan siapa pengacara Freddy. Dan kami gagal menemui pengacara Freddy untuk mencari informasi yang disampaikan, apakah masuk ke berkas Freddy Budiman sehingga bisa kami mintakan informasi perkembangan kasus tersebut.

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker Sumut Sudah Kondusif, Hanya Kesalahpahaman

Kondisi Sumut Sudah Kondusif, Hanya Kesalahpahaman
Agen KartuQQ
VIPBANDARQ.COM Pasca kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Tito Karnavian menggelar rapat bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut di ruang rapat Polda Sumut, Sabtu (30/7/2016).



Dalam rapat tersebut, Tito membicarakan mengenai kisruh yang berbau SARA di Tanjung Balai, yang mengakibatkan sejumlah rumah ibadah vihara dibakar massa warga dan juga merusak beberapa rumah warga. Tito menyampaikan apresiasi kepada tokoh agama dan FKUB Sumut yang sigap merespon konflik antar agama tersebut. Kata Tito, situasi di Tanjungbalai sudah kondusif.




“Saat ini situasi di Tanjungbalai sudah kondusif. Kapolda, Pangdam beserta jajaran sedang pantau disana. Situasi sudah terkendali, ” ujar Tito kepada wartawan. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyesalkan insiden kerusuhan yang terjadi di Tanjungbalai. Menurutnya, ini hanya miskomunikasi dan kesalahpahaman antar warga yang bertetangga.

“Ini hanya miskomunikasi dan kesalahpahaman. Mereka ini sebenarnya bertetangga,” tuturnya.



Tito minta jajaran Polri dan TNI beserta FKUB untuk menyelesaikan masalah di Tanjungbalai. Kemudian, lanjut Tito, jajaran Polri, TNI, Pemda serta tokoh agama didaerah lain untuk bisa menenangkan masyarakatnya masing-masing.

“Kita menghendaki keakraban umat beragama di Sumut tetap terjaga dan dipertahankan. Silahkan masyarakat terus menjalankan aktifitas. Jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu negatif. Jangan menyebarkan isu negatif, terutama dari media sosial,” katanya.

“Situasi Sumut sudah tenang. Tidak ada masalah lagi. Jadi masyarakat beraktifitas normal seperti biasa. Ini hanya kesalahpahaman. Saat ini, ada beberapa orang telah diperiksa terkait insiden tersebut,” pungkasnya.

ADUQ | POKER | BANDARQ | DOMINO99 | CAPSA SUSUN | BANDAR POKER

Jumat, 29 Juli 2016

VIPBANDARQ | Situs Judi | Poker Terbaru | Capsa Game | Game Poker Pengalaman Pertamaku

Pengalaman Pertamaku
Situs Judi
VIPBANDARQ.COM Cerita ini terjadi sekian tahun yang lalu ketika Aqu masih berumur 15 tahun. aku bersekolah di sebuah SMP favorit di kota aku dan ketika itu masih duduk di kelas 3 SMP. Aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara dengan kakakku yang tertua telah menjadi dokter umum dan kakakku yang satu lagi masih kuliah di salah satu perguruan tinggi negri. Karena melihat keberhasilan kedua kakakku, maka ayah dan ibuku pun menuntut hal yang sama dariku. Setiap kali aku mendapatkan nilai yang jelek, pasti habislah aku terkena amarah dari kedua orangtu aku. Bahkan ayah sering memukuliku dengan sabuknya. Ketika itu aku mendapatkan nilai yang jelek di mata pelajaran sejarah, karena aku memang tidak terlalu pandai di bidang itu. Karenanya, makian dan sabetan ayah pun harus kuterima dengan lapang dada. Pamanku yang bernama Willyata, masih berumur 26 tahun sudah sering membela aku ketika ayah marah karena aku mendapatkan nilai buruk. Tapi tampaknya pembelaannya sia-sia saja karena semakin dia membela aku, bukannya kasihan, ayah justru semakin geram dan Paman Willy selalu saja terkena makiannya pula. Sambil menangis, aku pun mengadu ke Paman Willy tentang perlakuan ayah di kamarnya yang persis berada di sebelah kamarku.

“Ayah jahat, Paman”
“Sudah alena, kamu tenang saja”
“alena pengen mati aja Paman, badan alena sakit semua dipukulin Ayah terus”
“Hush jangan bilang gitu alena, ayah tetap sayang kok sama kamu”

Lalu aku menyingkapkan dasterku dengan tujuan menunjukkan paha ku yang sudah berwarna kebiru-kebiruan terkena pukulan ayah. Lalu Paman Willy beranjak mengambil body lotion dan membaringkan aku yang masih terisak-terisak di kasurnya.

“Sudah diam, jangan menangis terus, sini Paman pijitin”
Paman Willy dengan kelembutannya mengoleskan body lotion itu di paha ku dan memijit-memijit paha ku yang telah terbentang tanpa penutup di depan matanya.

“Auch Paman pelan-pelan, sakit Paman”
“Iya, Paman pelan-pelan kok alena.”
Karena memang aku sudah akrab dengan Paman Willy sejak aku kecil, kami tumbuh bersama lebih sebagai kakak adik dari pada hubungan paman-kemenakan. Lalu Paman memegang bahuku untuk menenangkanku, tapi karena punggungku dan bahuku juga terkena pukulan ayah, maka akuu pun mengerang kesakitan.
“Auch Paman sakit sekali punggung alena”
“Coba kamu lepas saja daster nya alena, biar Paman pijitin juga punggung kamu”
aku pun mengambil posisi tengkurap ketika Paman Willy memijat-memijat punggungku. Sesekali, tangannya yang lembut menyentuh bagian paling sensitif dari tubuhku, terutama karena memang aku adalah remaja puber yang baru saja mendapatkan perubahan-perubahan di tubuhku. Tangannya sesekali menyentil bagian samping buah dada ku, dan setiap kali itu pula badanku menyentak-menyentak.
“Kenapa kamu alena, sakit ya?”
“Nggak kok Paman, cuman alena kaget”
“Ooh, itu normal kok, tandanya kamu sudah dewasa”

Pipiku memerah menahan malu, karena ternyata Paman Willy mengetahui apa maksudku. Lalu dengan cepat Paman Willy membalikkan badanku dan dia dapat melihat buah dada ku yang mulai tumbuh besar dengan pentilnya yang mencuat dibawah miniset yang kupakai karena aku mulai terangsang, terutama karena pandangannya yang menyapu bagian-bagian tertentu dari tubuhku itu.

“Wah alena, kok buah dada kamu sudah sebesar itu kamu masih pakai miniset?”
“Iya Paman, habis alena tidak tahu harus bagaimana”
“Besok pulang sekolah ikut Paman yah ke mall kita beli BH buat kamu”
“Paman serius?”
“Iya, tapi kamu tahu nggak ukurannya?”
“Wah kalau itu sih alena nggak tahu Paman, gimana dong?”
“Coba sini Paman lihat”

Dengan cepat pula Paman Willy menarik miniset yang kupakai, dan refleks tanganku menutupi buah dadaku yang tidak ditutupi dengan apapun juga. Perlahan tangan Paman Willy menarik tanganku yang menutupi buah dada ku itu.

“Gila, alena, buah dada sebesar itu kamu masih pakai miniset. Kalau kamu di sekolah, pasti temen-temen kamu sering melihat pentil kamu dong”
“Iya Paman, temen-temen alena yang cowok kadang-kadang ada yang jahil pura-pura tak sengaja menyenggol Martina punya”
“Tuh kan, barang segitu gede mustinya dibungkus yang bener, alena”
Lalu, dengan tangannya Paman Willy mulai memegang-memegang buah dadaku, mengusap-mengusapnya dengan body lotion tapi tidak menyentuh pentilnya.
“Wah ini pasti ukurannya 34B”
“Kok Paman tahu?”
“Paman cuman kira-kira, alena, besok kita tanya aja sama Mbaknya yang jaga toko, OK?”
Sebelum aku menjawab pertanyaan Paman Willy, tiba-tiba mulutnya sudah “ngempeng” di pentilku, karena kaget tubuhku tersentak dan bukannya mengelak, aku pun malahan membusungkan dada ku ke arah Paman Willy. Tiba-Tiba Paman Willy melepaskan mulutnya dari pentilku, dan seketika itu pula tubuhku semakin maju mengikuti arah kepalanya.
“Enak nggak alena?”

Dengan malu-malu aku mengangguk dan dengan liar Paman Willy mulai memegang-memegang buah dadaku lagi, menggoyang-menggoyangkannya sambil memilin-memilin putingku yang sudah keras sekali. Lalu, Paman Willy keluar dari kamar dan ketika dia kembali, akan terjadi peristiwa yang lebih asik lagi. 
Paman Willy kembali ke kamarnya ketika aku masih mengelus-mengelus putingku sendiri.

“Lho, alena, kamu lagi ngapain?”
“Um, um, lagi cobain sendiri Paman, ternyata geli-geli gimana gitu enak kok”
Paman Willy ternyata mengambil 2 butir telur dari lemari es. Lalu, dia mengikat kedua tanganku ke belakang (di belakang pinggang), dan setelah itu mencium bibirku. Ketika tubuhku tersentak karena aku merasakan pentilku telah beradu dengan benda dingin yang aneh, tanpa kusadari ternyata Paman Willy mengelus-mengelus kan telur-telur itu tadi ke kedua pentil ku. Karena aliran dingin itu pula, aku meronta-meronta kegelian dan tidak berdaya karena kedua tanganku masih terikat. aku hanya bisa memaju mundurkan dada ku saja dan justru itu menambah keasyikan sendiri ketika kedua putingku kembali menyentuh telur yang dingin itu.

“Paman, alena pengen kencing.”
“Kencing aja disini, alena, nggak papa kok”
Karena memang aku belum pernah berhubungan sex sebelumnya, cairan yang keluar kental dan tak henti-hentinya itu ternyata lendir birahiku yang kuketahui setelah Paman Willy sendiri menjelaskannya kepada aku.
Setelah “kencing” itu, aku merasakan badanku lemas terkulai. Dengan tangan yang masih terikat, Paman Willy mulai melucuti celana dalamku.

“Paman, jangan dibuka Paman, alena barusan aja kencing”
“alena, biar Paman bersihkan kencingnya”
Lalu Paman Willy melepas celana dalamku yang sudah basah oleh lendir kewanitaanku. Dengan liar, Paman Willy menjilati kemaluanku yang sudah basah itu.

“Geli ah Paman, kok Paman nggak jijik jilatin kencing Martina?”
“eHmmm, hmph, kemaluan kamu kenyal alena”

Justru mendengar kata-kata jorok dari Paman Willy itulah berahiku timbul lagi dan ketika kemaluanku sudah merasakan nyot-nyotan yang hebat, aku pun berteriak.

“Sudah Paman, alena mau kencing lagi”
Karena Paman Willy benar-benar melepaskan lidahnya dari kemaluanku, pinggulku dengan selangkangannya yang telah terbuka lebar dan berlendir itu pun terangkat. Lalu setelah beberapa saat, Paman Willy berbalik menjilatiku lagi. Dan tak lama lalu, aku pun mengerang hebat.

“Arghh Paman, alena kencing lagi Paman”
Cairan kental yang deras (lebih hebat dari yang pertama kurasakan) mengalir kembali di kemaluanku. Paman Willy mulai melucuti pakaiannya dan aku kaget melihat kemaluannya berdiri tegak menantang.

“Lho kok bisa berdiri gitu sih Paman?”
“Memang itu keistimewaan laki-laki, alena, ade Paman ini bisa juga lemes dan lucu tapi bisa juga jadi gede dan tegak”
Pelan-Pelan Paman Willy mengarahkan kemaluannya ke kemaluanku.

“Paman, mau dimasukkan kemana Paman, kemaluan alena tidak berlubang”
Dengan sabar Paman Willy berkata,
“Setiap kemaluan perempuan berlubang, alena dan lubang itu baru berguna setelah ada laki-laki yang mau masuk ke lubang itu”
“Tapi alena tidak pernah melihat lubangnya, Paman”
“Nanti kamu juga merasakannya, tidak usah ingin melihatnya, alena”
Daging yang kenyal itu (kepala kemaluan Paman Willy) mulai menggesek-menggesek bagian yang menonjol dari kemaluanku, oleh karenanya cairan yang keluar tadi mulai lagi mengalir di kemaluanku dan aku merasa lagi kegelian.
Karena masih perawan, maka lubang kemaluanku mungkin memang sulit ditemukan oleh Paman Willy. Sambil masih terus menggosok-menggosokkan kepala kemaluannya, Paman Willy memijit-memijit bibir kemaluanku dan merekahkannya pelan-pelan. Dengan tangan yang masih terikat, Aqu meronta-meronta.

“Paman, sakit Paman”
“Kamu mau kita cari lubang itu nggak?”
“Mau Paman”

Paman Willy mulai mengarahkan kemaluannya ke lubang kemaluanku. Pelan-Pelan dia menggesek-menggesek kan kepala kemaluan itu dan aku mulai merasakan adanya “lubang” di kemaluanku. Pelan-Pelan sambil digosok-digosokkan maju mundur, akhirnya clep, kemaluan Paman Willy masuk menembus selaput dara ku.

“Arhh Paman, sakit sekali,” darah segar pun mengalir di selangkanganku.
Dengan kemaluannya yang masih menancap, Paman Willy hanya tersenyum melihat reaksiku. Dia masih diam dan sambil pelan-pelan mengelus-mengelus bahuku dan buah dadaku. Setelah aku agak tenang, Paman Willy memutar-memutar pinggulnya sehingga aku merasa geli yang hebat di seluruh bagian rahimku dimana tertancap kemaluan Paman Willy. Daging yang kenyal itu melesak-melesak menyenggol-menyenggol semua bagian seakan-seakan mengocok-mengocok isi perutku. Pelan-Pelan Paman Willy mulai menggenjot kemaluannya dengan memaju mundurkan kemaluan nya dari lubang di kemaluanku.
“Kemaluan kamu sempit sekali alena, dede Paman serasa dipijitin”
“Argh Paman, ah, geli ah..”

Paman Willy tidak hanya menggenjotku, tapi meremas-meremas putingku dengan liar, melumatnya dengan lidahnya mengecup-mengecupnya dan karena tanganku yang masih terikat di belakang punggung, aku pun hanya pasrah atas apa yang akan dilakukan Paman Willy.

“Paman alena kencing lagi Paman”

Dan ketika cairan kental itu keluar lagi dari kemaluanku, Paman Willy masih menancapkan kemaluannya di kemaluanku sambil menunggu sampai gerak badanku agak melemah. 
Setelah itu, tubuhku diangkatnya dan kakiku dilingkarkan ke pinggangnya, dan dia memainkan aku seperti bonekanya, naik turun dan oleh karena gerakan itu juga, setiap kali tubuhku bergoyang-bergoyang, pentilku bergesekan dengan dadanya yang berbulu tipis dan bidang itu. Kegelian yang kurasakan makin hebat karena kemaluan Paman Willy semakin melesak masuk ke dalam lubang ku itu. Direbahkannya lagi tubuh ku dan diganjalnya pinggangku dan pantatku dengan tumpukan bantal sehingga kemaluanku semakin terkuak lebar dan itu memudahkan Paman Willy untuk menancapkan kemaluannya di lubangku. Pada posisi itu pula akhirnya kemaluan Paman Willy terasa berdenyut-berdenyut dan akhirnya menyemprotkan cairan yang banyak bersamaan dengan orgasmku yang terakhir.

Setelah itu, aku pun terbaring lemas dan pelan-pelan Paman Willy melepaskan ikatan tanganku lalu memandikan aku dan mengeringkanku dengan penuh kelembutan.

“Sekarang alena sudah menjadi perempuan ya, Paman?”
“Iya, lubangnya ada kan alena?”
“Eh iya Paman”
“Tapi, sebagai perempuan kamu tidak boleh sembrono memasukkan semua kemaluan-kemaluan ke dalam lubang kemaluan mu itu, apalagi kalau sampai kemaluan-kemaluan itu menyemprotkan cairan seperti kemaluan Paman tadi”

“Kenapa Paman?”
“Karena cairan yang menyemprot itu berisi benih laki-laki, alena. Kamu bisa saja hamil”
Karena wajahku pusat pasi mengetahui kenyataan itu, Paman Willy menenangkan aku dan memberiku pil anti hamil untuk mencegah aku hamil. Malam itu, aku tertidur pulas setelah “kencing” untuk kesekian kalinya dari hasil memilin-memilin putingku sendiri. Setelah kejadian itu, setiap kali ayah memarahiku, lubangku tidak pernah menganggur untuk diisi kemaluan oleh Paman Willy. Dan pengetahuanku tentang seks semakin bertambah, hingga tak sepantasnya diumurku yang masih belia sudah mengenal orgasme, sperma, ejAqulasi, dan istilah-istilah seks lainnya.